(RIAUPOS.CO) — Pemerintah daerah Rokan Hilir (Rohil) menggelar salat Istisqa sebagai respon masih berlarutnya bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi berakibat pada kabut asap, Rabu (18/9) pagi.
Seperti diketahui salat tersebut bertujuan meminta turunya hujan rahmat di negeri ini. Salat diikuti bupati Rohil H Suyatno AMp, Wabup Drs H Jamiludin, Kapolsek Bangko Kompol Sasli Rais, para pejabat dan masyarakat.
Bertindak sebagai imam KH H Muhaimin dan khatib ustaz Taubatan Nasuha. Pada khutbahnya Taubatan Nasuha mengajak semua untuk beristigfar dan memohon ampun kepada Allah SWT atas semua dosa yang dilakukan.
Bencana yang terjadi sekarang terangnya berupa Karhutla, kabut asap tidak lain adalah teguran dari Allah SWT agar tidak ada lagi kemaksiatan dan semua pihak diingatkan untuk bisa instropeksi diri selalu.
“Hendaknya selalu bertaubat, dan menjadi orang yang bersyukur. Jika memiliki kemampuan dalam harta maka harus rajin berzakat, infak dan sebagainya,” kata Taubatan.
Khatib turut mengingatkan Pemda agar mampu menjadi pihak yang mendukung berlakunya peraturan daerah yang bernuansa islami.
“Jangan membuat Perda yang berpotensi melegalkan maksiat, atau bertentangan dengan Alquran. Pengelolaan zakat harus dioptimalkan hal itu adalah perintah Allah SWT,” tegasnya.
Bupati Rohil H Suyatno AMp mengatakan pelaksanaan salat sebagai upaya meminta diturunkan hujan agar Karhutla bisa padam dan kabut asap berlalu.
Khusus berkaitan dengan yang disampaikan khatib terangnya bupati mengatakan sangat setuju dan dirinya siap mendukung.
“Seperti pengelolaan zakat hal itu akan dimaksimalkan karena memang potensi yang ada tersedia, jika daerah lain punya pegawai kita juga punya tapi kenapa hasil zakat Rohil terendah,” katanya.
Hal seperti inilah lanjut bupati akan dilaksanakan sebagai upaya menjalankan syiar agama seperti ditegaskan khatib.(adv)