- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Hampir sepekan setelah kepergian Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, makam Presiden RI ketiga itu di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta Selatan masih ramai didatangi oleh masyarakat. Kedatangan mereka tidak lain untuk ziarah.
Namun, adapula banyak peziarah yang berswa foto atau selfie di pusara Habibie. Mereka bahkan rela berdesak-desakkan. Kondisi ini kemudian menjadi viral di media sosial, dan menuai kritik. Lantaran tidak seharusnya pemakaman menjadi tempat hiburan berfoto.
- Advertisement -
Terkait hal ini, Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang langsung mengambil langkah untuk mengendalikan situasi ini. Dia menurunkan petugas keamanan, agar makam tersebut tidak hanya digunakan untuk berselfie.
“Kita tempatkan dua orang satpam di samping makam selama sebulan untuk menjaga peziarah agar berziarah dengan berdoa dan mendoakan Pak Habibie, bukan hanya untuk berselfie-selfie dengan nisan,” kata Agus saat dikonfirmasi, Ahad (15/9).
Meski begitu, Agus memastikan keputusannya ini bukan untuk mempersulit warga yang hendak berziarah. Namun, untuk membuat ketertiban di sebuah pemakaman. Dengan begitu, diharapkan para peziarah datang untuk berdoa, bukan sebatas foto-foto.
- Advertisement -
“Sekali lagi, kami tidak pernah mempersulit bagi peziarah yang ingin mendoakan Pak Habibie di sana, bahkan kami berharap agar masyarakat datang untuk mendoakan beliau,” tegasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwir
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Hampir sepekan setelah kepergian Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, makam Presiden RI ketiga itu di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta Selatan masih ramai didatangi oleh masyarakat. Kedatangan mereka tidak lain untuk ziarah.
Namun, adapula banyak peziarah yang berswa foto atau selfie di pusara Habibie. Mereka bahkan rela berdesak-desakkan. Kondisi ini kemudian menjadi viral di media sosial, dan menuai kritik. Lantaran tidak seharusnya pemakaman menjadi tempat hiburan berfoto.
- Advertisement -
Terkait hal ini, Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang langsung mengambil langkah untuk mengendalikan situasi ini. Dia menurunkan petugas keamanan, agar makam tersebut tidak hanya digunakan untuk berselfie.
“Kita tempatkan dua orang satpam di samping makam selama sebulan untuk menjaga peziarah agar berziarah dengan berdoa dan mendoakan Pak Habibie, bukan hanya untuk berselfie-selfie dengan nisan,” kata Agus saat dikonfirmasi, Ahad (15/9).
- Advertisement -
Meski begitu, Agus memastikan keputusannya ini bukan untuk mempersulit warga yang hendak berziarah. Namun, untuk membuat ketertiban di sebuah pemakaman. Dengan begitu, diharapkan para peziarah datang untuk berdoa, bukan sebatas foto-foto.
“Sekali lagi, kami tidak pernah mempersulit bagi peziarah yang ingin mendoakan Pak Habibie di sana, bahkan kami berharap agar masyarakat datang untuk mendoakan beliau,” tegasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwir