Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Contoh Nyata Kolaborasi Pemerintah-Swasta Atasi Perubahan Iklim

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pusat persemaian bibit modern Rumpin menjadi contoh nyata sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk memitigasi dampak perubahan iklim yang menjadi prioritas dunia saat ini.

Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (10/6), kompleks pembibitan Rumpin dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian PUPR dan APRIL Group.

Adanya pembangunan ini menjadi salah satu solusi dalam mendukung upaya reforestasi dan restorasi nasional untuk memitigasi perubahan iklim dan memperbaiki lingkungan yang rusak.

"Seperti yang kita lihat ini adalah kerja sama antara Kementerian Kehutanan, Kementerian PU, dan APRIL Group yang hasilnya bisa kita lihat sebuah persemaian yang kelihatan tertata manajemennya," kata Presiden RI Joko Widodo saat peresmian Persemaian Rumpin, Peluncuran Rehabilitasi Mangrove, dan World Mangrove Center di Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Dalam tiga tahun ke depan, pemerintah menargetkan akan ada 30 pusat persemaian dengan kapasitas produksi 10-12 juta bibit per tahun. Dengan begitu, dalam setahun dapat menghasilkan kurang lebih 360 juta bibit atau benih siap tanam yang berkualitas.

Presiden Jokowi menyampaikan bibit tersebut akan ditanam di lahan-lahan kritis, di kabupaten atau provinsi yang rawan longsor, di daerah aliran sungai terutama di hulunya. Proses ini pun sudah dimulai, dengan didistribusikannya bibit ke kabupaten/kota untuk mengembalikan fungsi lahan kritis."Inilah proses merehabilitasi lingkungan kita, memperbaiki lingkungan kita dengan sebuah aksi yang jelas, konkret dan bisa dihitung," tuturnya.

Baca Juga:  Warga Protes Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki

Dalam sambutannya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan anggaran pembangunan kompleks persemaian Rumpin mencapai hampir Rp70 miliar. Rumpin yang dibangun pada Maret 2021 dan selesai pada Oktober 2021 ini telah mulai menyalurkan produksi bibit sebesar 1,747 juta ton, meliputi bibit kayu jati, sengon dan juga nangka, alpukat, sirsak, dan sebagainya.

Siti mengatakan model persemaian berskala besar di Rumpin diadaptasi dari referensi sistem persemaian yang dijalankan APRIL Group, produsen pulp dan kertas yang berbasis di Pangkalankerinci, Provinsi Riau.

"Model persemaian skala besar ini diambil dari referensi sistem persemaian dari desain APRIL Group, yang dengan demikian juga akan menjadi referensi dalam pembangunan persemaian skala besar di seluruh Indonesia. Sesuai arahan Presiden, saat ini juga tengah dibangun persemaian serupa di Sumut, Sulut, NTT, Kaltim, dan lain sebagainya," kata Siti.

Adapun, Siti menyampaikan peresmian Rumpin yang bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day tahun 2022 ini menjadi langkah nyata pemerintah dan arahan Presiden Jokowi dalam upaya pemulihan lahan di Indonesia.

"Langkah yang nyata dimaksud sebagaimana keberadaan pusat persemaian skala besar di Rumpin ini merupakan dorongan keras Presiden dalam upaya pemulihan lahan terdegradasi. Yaitu melalui penyediaan bibit secara besar- besaran untuk penanaman yang terus menerus dan terkontrol tumbuh menjadi pepohonan yang akan memperbaiki alam," katanya.

Baca Juga:  Kapolda Muhammad Iqbal Pesan Jaga Soliditas dan Sinergisitas TNI-Polri

Managing Director RGE Group selaku induk usaha APRIL Group, Anderson Tanoto,  menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah karena telah mendapat kesempatan untuk ikut serta mendukung aksi mitigasi iklim nasional dalam pembangunan persemaian Rumpin.

"Sekali lagi, APRIL bangga dan berterima kasih kepada Presiden, Mensesneg, Menteri LHK dan Menteri PUPR atas kesempatan yang sangat berharga ini. Kami akan terus mendukung supervisi manajemen bersama KLHK," kata Anderson.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga melepaskan bibit hasil produksi persemaian Rumpin untuk didistribusikan ke sejumlah daerah di Indonesia. Terdapat empat jenis bibit yang dilepas oleh Presiden yaitu bibit manglid, sengon, salam, dan sirsak.

Acara tersebut juga menegaskan komitmen pemerintah dalam pemulihan lingkungan lewat melalui rehabilitasi mangrove. Hingga akhir 2024, Presiden Jokowi menginstruksikan agar paling tidak 600 ribu lahan mangrove harus sudah terehabilitasi. Program rehabilitasi mangrove ini ada di Provinsi Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Bali.

Pada acara ini juga dihadiri oleh para Menteri Kabinet Indonesia Maju, duta besar negara sahabat dan pimpinan lembaga multilateral, wakil gubernur Jawa Barat dan forkopimda serta para pejabat pusat dan daerah, Kadin,  asosiasi dan bisnis leaders, para aktivis muda, green leaders dan Youth 20 (Y20).(adv/rio)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pusat persemaian bibit modern Rumpin menjadi contoh nyata sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk memitigasi dampak perubahan iklim yang menjadi prioritas dunia saat ini.

Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (10/6), kompleks pembibitan Rumpin dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian PUPR dan APRIL Group.

- Advertisement -

Adanya pembangunan ini menjadi salah satu solusi dalam mendukung upaya reforestasi dan restorasi nasional untuk memitigasi perubahan iklim dan memperbaiki lingkungan yang rusak.

"Seperti yang kita lihat ini adalah kerja sama antara Kementerian Kehutanan, Kementerian PU, dan APRIL Group yang hasilnya bisa kita lihat sebuah persemaian yang kelihatan tertata manajemennya," kata Presiden RI Joko Widodo saat peresmian Persemaian Rumpin, Peluncuran Rehabilitasi Mangrove, dan World Mangrove Center di Bogor, Provinsi Jawa Barat.

- Advertisement -

Dalam tiga tahun ke depan, pemerintah menargetkan akan ada 30 pusat persemaian dengan kapasitas produksi 10-12 juta bibit per tahun. Dengan begitu, dalam setahun dapat menghasilkan kurang lebih 360 juta bibit atau benih siap tanam yang berkualitas.

Presiden Jokowi menyampaikan bibit tersebut akan ditanam di lahan-lahan kritis, di kabupaten atau provinsi yang rawan longsor, di daerah aliran sungai terutama di hulunya. Proses ini pun sudah dimulai, dengan didistribusikannya bibit ke kabupaten/kota untuk mengembalikan fungsi lahan kritis."Inilah proses merehabilitasi lingkungan kita, memperbaiki lingkungan kita dengan sebuah aksi yang jelas, konkret dan bisa dihitung," tuturnya.

Baca Juga:  Warga Protes Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki

Dalam sambutannya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan anggaran pembangunan kompleks persemaian Rumpin mencapai hampir Rp70 miliar. Rumpin yang dibangun pada Maret 2021 dan selesai pada Oktober 2021 ini telah mulai menyalurkan produksi bibit sebesar 1,747 juta ton, meliputi bibit kayu jati, sengon dan juga nangka, alpukat, sirsak, dan sebagainya.

Siti mengatakan model persemaian berskala besar di Rumpin diadaptasi dari referensi sistem persemaian yang dijalankan APRIL Group, produsen pulp dan kertas yang berbasis di Pangkalankerinci, Provinsi Riau.

"Model persemaian skala besar ini diambil dari referensi sistem persemaian dari desain APRIL Group, yang dengan demikian juga akan menjadi referensi dalam pembangunan persemaian skala besar di seluruh Indonesia. Sesuai arahan Presiden, saat ini juga tengah dibangun persemaian serupa di Sumut, Sulut, NTT, Kaltim, dan lain sebagainya," kata Siti.

Adapun, Siti menyampaikan peresmian Rumpin yang bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day tahun 2022 ini menjadi langkah nyata pemerintah dan arahan Presiden Jokowi dalam upaya pemulihan lahan di Indonesia.

"Langkah yang nyata dimaksud sebagaimana keberadaan pusat persemaian skala besar di Rumpin ini merupakan dorongan keras Presiden dalam upaya pemulihan lahan terdegradasi. Yaitu melalui penyediaan bibit secara besar- besaran untuk penanaman yang terus menerus dan terkontrol tumbuh menjadi pepohonan yang akan memperbaiki alam," katanya.

Baca Juga:  Wako Minta Maaf, Janji Februari Normal

Managing Director RGE Group selaku induk usaha APRIL Group, Anderson Tanoto,  menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah karena telah mendapat kesempatan untuk ikut serta mendukung aksi mitigasi iklim nasional dalam pembangunan persemaian Rumpin.

"Sekali lagi, APRIL bangga dan berterima kasih kepada Presiden, Mensesneg, Menteri LHK dan Menteri PUPR atas kesempatan yang sangat berharga ini. Kami akan terus mendukung supervisi manajemen bersama KLHK," kata Anderson.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga melepaskan bibit hasil produksi persemaian Rumpin untuk didistribusikan ke sejumlah daerah di Indonesia. Terdapat empat jenis bibit yang dilepas oleh Presiden yaitu bibit manglid, sengon, salam, dan sirsak.

Acara tersebut juga menegaskan komitmen pemerintah dalam pemulihan lingkungan lewat melalui rehabilitasi mangrove. Hingga akhir 2024, Presiden Jokowi menginstruksikan agar paling tidak 600 ribu lahan mangrove harus sudah terehabilitasi. Program rehabilitasi mangrove ini ada di Provinsi Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Bali.

Pada acara ini juga dihadiri oleh para Menteri Kabinet Indonesia Maju, duta besar negara sahabat dan pimpinan lembaga multilateral, wakil gubernur Jawa Barat dan forkopimda serta para pejabat pusat dan daerah, Kadin,  asosiasi dan bisnis leaders, para aktivis muda, green leaders dan Youth 20 (Y20).(adv/rio)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari