Kamis, 19 September 2024

Berjaya di Prancis Terbuka, Rafael Nadal Diragukan di Wimbledon

PARIS (RIAUPOS.CO) – Untuk orang yang dijuluki “Raja Lapangan Tanah Liat”, sukses Rafael Nadal menggamit trofi ke-14 di Prancis Terbuka itu sudah tak mengejutkan lagi. Namun untuk mencapai level itu, dia melalui masa yang hampir membunuh karier tenisnya.

Maret lalu dia mengalami retak tulang rusuk di Indian Wells. Bersama sakit berulang-ulang akibat cedera kaki kirinya yang kronis, membuat perjalanannya di Roland Garros diragukan berjalan mulus.

Nadal bahkan membawa dokter khusus untuk mendampinginya sepanjang Prancis Terbuka. Faktanya dia membuang semua ekspektasi buruk terhadapnya. Dia mencatat kemenangan menawan babak demi babak, termasuk dalam perempatfinal saat menyingkirkan musuh bebuyutannya sekaligus ranking satu dunia Novak Djokovic.

Kemudian juga unggulan kesembilan Felix Auger-Aliassime dalam lima set. Keberhasilannya menciptakan antiklimaks untuk Ruud, membuat Nadal disanjung legenda-legenda tenis. Mulai dari Rod Laver sampai Billie Jean King.

- Advertisement -

Juga ditinggikan petenis-petenis muda era ini. Ons Jabeur, petenis putri nomor 6 dunia dan petenis Arab berperingkat tertinggi dalam sejarah ATP dan WTA, mencuit singkat “The King” begitu Nadal mengalahkan Ruud.

Padahal setahun lalu Nadal diselimuti ragu melanjutkan karir. Saat itu, setelah diterkam Djokovic dalam semifinal Prancis Terbuka 2021, dia hanya tampil dalam satu turnamen, yakni Citi Open di Washington.

- Advertisement -
Baca Juga:  Saatnya Berpesta di Balapan Kandang, Fabio Quartararo!

Setelah mundur dari Kanada Terbuka pada Agustus tahun itu, dia mengumumkan tak bisa melanjutkan musim kompetisi. Desas-desus pun merebak luas, bahwa dia bakal meninggalkan dunia tenis profesional.

Tapi dia kembali di awal musim 2022 dalam Australia Terbuka, Nadal akhirnya melanjutkan kiprahnya. Dan walau diganggu oleh Covid-19, dia telah membuktikan diri sudah kembali.

Di sanalah dia membuat catatan sejarah dengan meninggalkan Djokovic dan Federer guna menjadi petenis putra yang paling sering menjuarai Grand Slam setelah menaklukkan Daniil Medvedev, 2-6, 6-7 (5), 6-4, 6-4, 7-5, dalam final Australia Terbuka 2022.

Ternyata tak berhenti di sana. Dia juga menjuarai Mexican Open, lalu Indian Wells sekalipun sambil melawan retak tulang iga kalah melawan Taylor Fritz dalam final. Dia kembali diragukan bisa tampil dalam Prancis Terbuka tahun ini.

Tapi dia akhirnya tiba di Paris, sampai semua orang tahu seperti apa perjalanannya di Roland Garros edisi ini. Mulai dari mengalahkan Jordan Thompson dengan 6-2, 6-2, 6-2 dalam waktu dua jam pada babak pertama, sampai membunuh impian Casper Ruud menjadi atlet tenis pertama Norwegia yang menjuarai turnamen Grand Slam.

Baca Juga:  Titik Baru Rivalitas

“Saya kira level dia semakin tinggi saja, satu langkah di depan,” kata Auger-Aliassime memuji Nadal seperti dikutip laman ESPN.

Bahkan Djokovic pun tak bisa menghentikannya di Roland Garros. Petenis Serbia ini kalah empat set di perempatfinal.

“Hari ini saya kalah dari petenis yang lebih baik,” kata Nadal.

Ruud yang mengidolakan Nadal dan pernah dilatih di akademi Nadal selama beberapa tahun pun dibuat tak berkutik. Alih-alih kecewa dikalahkan Nadal, Ruud malah berkata, “Anda adalah inspirasi sejati bagi saya dan untuk semua orang yang mengikuti tenis di seluruh dunia. Kami semua berharap Anda mau terus sampai beberapa waktu lagi.”

Namun demikian Nadal belum pasti mengikuti turnamen Grand Slam berikutnya di Wimbledon, Inggris, mulai 27 Juni nanti.

 

Apalagi pada hari dia menaklukkan Casper Ruud, Nadal mesti disuntik paint killer untuk mematikan saraf di kakinya sehingga tak berasa sakit.

Dia bilang Wimbledon prioritasnya dan akan selalu begitu. Namun Nadal belum bisa memastikan bakal turun di turnamen ini.

“Lihat saja nanti,” kata dia seperti dikutip Reuters.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

PARIS (RIAUPOS.CO) – Untuk orang yang dijuluki “Raja Lapangan Tanah Liat”, sukses Rafael Nadal menggamit trofi ke-14 di Prancis Terbuka itu sudah tak mengejutkan lagi. Namun untuk mencapai level itu, dia melalui masa yang hampir membunuh karier tenisnya.

Maret lalu dia mengalami retak tulang rusuk di Indian Wells. Bersama sakit berulang-ulang akibat cedera kaki kirinya yang kronis, membuat perjalanannya di Roland Garros diragukan berjalan mulus.

Nadal bahkan membawa dokter khusus untuk mendampinginya sepanjang Prancis Terbuka. Faktanya dia membuang semua ekspektasi buruk terhadapnya. Dia mencatat kemenangan menawan babak demi babak, termasuk dalam perempatfinal saat menyingkirkan musuh bebuyutannya sekaligus ranking satu dunia Novak Djokovic.

Kemudian juga unggulan kesembilan Felix Auger-Aliassime dalam lima set. Keberhasilannya menciptakan antiklimaks untuk Ruud, membuat Nadal disanjung legenda-legenda tenis. Mulai dari Rod Laver sampai Billie Jean King.

Juga ditinggikan petenis-petenis muda era ini. Ons Jabeur, petenis putri nomor 6 dunia dan petenis Arab berperingkat tertinggi dalam sejarah ATP dan WTA, mencuit singkat “The King” begitu Nadal mengalahkan Ruud.

Padahal setahun lalu Nadal diselimuti ragu melanjutkan karir. Saat itu, setelah diterkam Djokovic dalam semifinal Prancis Terbuka 2021, dia hanya tampil dalam satu turnamen, yakni Citi Open di Washington.

Baca Juga:  Libur Sekolah, Latihan PPLP Diliburkan

Setelah mundur dari Kanada Terbuka pada Agustus tahun itu, dia mengumumkan tak bisa melanjutkan musim kompetisi. Desas-desus pun merebak luas, bahwa dia bakal meninggalkan dunia tenis profesional.

Tapi dia kembali di awal musim 2022 dalam Australia Terbuka, Nadal akhirnya melanjutkan kiprahnya. Dan walau diganggu oleh Covid-19, dia telah membuktikan diri sudah kembali.

Di sanalah dia membuat catatan sejarah dengan meninggalkan Djokovic dan Federer guna menjadi petenis putra yang paling sering menjuarai Grand Slam setelah menaklukkan Daniil Medvedev, 2-6, 6-7 (5), 6-4, 6-4, 7-5, dalam final Australia Terbuka 2022.

Ternyata tak berhenti di sana. Dia juga menjuarai Mexican Open, lalu Indian Wells sekalipun sambil melawan retak tulang iga kalah melawan Taylor Fritz dalam final. Dia kembali diragukan bisa tampil dalam Prancis Terbuka tahun ini.

Tapi dia akhirnya tiba di Paris, sampai semua orang tahu seperti apa perjalanannya di Roland Garros edisi ini. Mulai dari mengalahkan Jordan Thompson dengan 6-2, 6-2, 6-2 dalam waktu dua jam pada babak pertama, sampai membunuh impian Casper Ruud menjadi atlet tenis pertama Norwegia yang menjuarai turnamen Grand Slam.

Baca Juga:  Saatnya Berpesta di Balapan Kandang, Fabio Quartararo!

“Saya kira level dia semakin tinggi saja, satu langkah di depan,” kata Auger-Aliassime memuji Nadal seperti dikutip laman ESPN.

Bahkan Djokovic pun tak bisa menghentikannya di Roland Garros. Petenis Serbia ini kalah empat set di perempatfinal.

“Hari ini saya kalah dari petenis yang lebih baik,” kata Nadal.

Ruud yang mengidolakan Nadal dan pernah dilatih di akademi Nadal selama beberapa tahun pun dibuat tak berkutik. Alih-alih kecewa dikalahkan Nadal, Ruud malah berkata, “Anda adalah inspirasi sejati bagi saya dan untuk semua orang yang mengikuti tenis di seluruh dunia. Kami semua berharap Anda mau terus sampai beberapa waktu lagi.”

Namun demikian Nadal belum pasti mengikuti turnamen Grand Slam berikutnya di Wimbledon, Inggris, mulai 27 Juni nanti.

 

Apalagi pada hari dia menaklukkan Casper Ruud, Nadal mesti disuntik paint killer untuk mematikan saraf di kakinya sehingga tak berasa sakit.

Dia bilang Wimbledon prioritasnya dan akan selalu begitu. Namun Nadal belum bisa memastikan bakal turun di turnamen ini.

“Lihat saja nanti,” kata dia seperti dikutip Reuters.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari