PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jelang mudik Idulfitri 1443 H harga tiket bus di Terminal Bandara Raya Payung Sekaki (BRPS) mengalami kenaikan. Bahkan, sejumlah perusahaan oto (PO) di Terminal BRPS menaikkan harga tiket hingga 25 persen dari harga normal.
Salah satu perwakilan PO bus PT RAPI, Nuri mengatakan, terjadi kenaikan tiket mencapai 25 persen dari hari sebelumnya. Misalnya harga tiket VIP dari Pekanbaru ke Medan yang biasa Rp240 ribu, sekarang menjadi Rp300-an ribu.
Dijelaskannya, untuk keberangkatan bus tidak ada penambahan, dalam satu hari itu hanya satu bus yang berangkat. Belum ada lonjakan jumlah penumpang. Bahkan kondisi armada mereka masih sepi, belum banyak mengangkut penumpang. "Masih sepi, belum terjadi lonjakan yang signifikan," ujar Nuri, Senin (25/4).
Sementara itu, Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Bandar Raya Payung Sekaki, Henry Tambunan menjelaskan untuk harga tiket memang sudah mengalami kenaikan rata-rata 15 persen hingga 20 persen.
Sementara untuk data aktivitas penumpang di Terminal BRPS Pekanbaru, Ahad (24/4) total keseluruhan kendaraan kedatangan dan keberangkatan AKAP, AKDP dan LINTAS mencapai 557 kendaraan. Dan total keseluruhan penumpang kedatangan dan keberangkatan 5.572 penumpang.
Sementara itu, di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru jumlah/kapasitas dari angkutan kapal juga tidak dikurangi, hanya saja yang tidak boleh ada over load atau kelebihan muatan.
Namun, Kepala UPT Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru, Atria mengimbau agar masyarakat yang ingin mudik melalui Pelabuhan Sungai Duku bisa memesan atau mem-booking tiket terlebih dahulu agar tidak kehabisan tiket.
Ditambahkannya, untuk persyaratan keberangkatan masih tetap mengacu kepada Surat Edaran (SE) Kemenhub. Dan untuk harga tiket belum terjadi kenaikan. Pasalnya, untuk kenaikan harga tiket itu pihak pelabuhan masih menunggu surat keputusan dari provinsi.
Tapi, Atria mengatakan, untuk masyarakat yang ingin mudik melalui Pelabuhan Sungai Duku tidak diperlukan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster, cukup vaksinasi pertama dan kedua.
Pasalnya, di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru hanya melayani perjalanan menuju Kabupaten Kepulauan Meranti dengan menggunakan Kapal Motor Jelatik dan juga kapal cepat.
"Untuk darat atau udara memang diperlukan vaksin booster. Kalau masih dalam satu provinsi hanya vaksin pertama atau kedua, terutama untuk perjalanan melalui transportasi air yang merupakan masih dalam satu provinsi," ujar Atria, Jumat (22/4).
Hal tersebut sesuai dengan SE terbaru dari Kemenhub yang sudah berlaku sejak 5 April hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Bagi penumpang belum diperlukan vaksinasi booster atau bukti dari swab antigen dan PCR.
Di Tanjung Harapan Masih Normal
Di tempat berbeda, aktivitas arus penumpang turun dan naik di Pelabuhan Domekstik Tanjung Harapan Selatpanjang, Kepulauan Meranti masih berjalan normal. Belum terdapat kenaikan signifikan terhadap jumlah penumpang dari sebelumnya.
"Belum ada kenaikan dari sebelumnya. Artinya arus turun naik dari Riau dan Kepulauan Riau di Tanjung Harapan masih sama seperti hari biasa saja," ujar Kepala KSOP Kelas IV Selatpanjang Capt Leonard Natal Siahaan kepada Riau Pos, Senin (25/4).
Kembali ia menegaskan jika kenaikan arus mudik mulai lima hari sebelum Idulfitri. "Peningkatan arus itu prediksi kami tetap pada 28 April 2022 dan terus meningkat tajam mendekati Idulfitri dan bersambung pada arus balik," bebernya.
Jalintim Meningkat 15 Persen
Sementara itu, meski aktivitas pelaksanaan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2022 jelang pelaksanaan perayaan Idul Fitri 1443 H tepatnya Senin (25/4), belum berjalan, namun arus mudik yang melewati jalur lintas timur (Jalintim) Kabupaten Pelalawan mulai ramai dilalui kendaraan angkutan umum seperti bus, mobil pribadi serta kendaraan roda dua.
Untuk itu, guna memberikan rasa aman kepada umat muslim dari berbagai aktivitas kriminalitas dalam perayaan Idulfitri tersebut, Polres Pelalawan telah menyiagakan kekuatan penuh berbagai personel gabungan.
Demikian hal ini disampaikan Kapolres Pelalawan AKBP Guntur Muhammad Tariq SIK melalui Kasat lantas Polres Pelalawan AKP Lily Sulfiani SIk kepada Riau Pos, Senin (25/4). Berdasarkan pantauan, di beberapa titik menunjukkan adanya peningkatan 5-15 persen jumlah kendaraan yang melintas. Namun demikian, hingga saat ini kondisi arus lalu lintas masih berjalan lancar tanpa adanya kemacetan.
"Pasalnya, kita telah mengerahkan ratusan personel gabungan di titik rawan macet. Salah satunya seperti Jalintim di Pos II, Pasar Ramadan Kecamatan Bandar Seikijang, Pangkalankerinci, Pangkalan Kuras dan Ukui. Sehingga, titik yang menyebabkan terjadinya kemacetan ini dapat diantisipasi," terangnya.
Diungkapkan Kasatlantas, selain adanya titik rawan kemacetan, ada juga sejumlah titik yang perlu diwaspadai karena masuk dalam peta rawan kecelakaan (laka) serta rawan langgar yakni jalan Lintas Timur KM 36-38 Desa Kiyap Jaya Kecamatan Bandar Seikijang.
Kemudian, di jalan Lintas Timur KM 199 -120 Desa Pesaguan Kecamatan Bandar Petalangan. Untuk antisipasi titik jalan yang kerap menimbulkan kecelakaan ini, pihaknya telah memasang spanduk imbauan dan peringatan di titik rawan di sepanjang Jalintim tersebut.
"Dan apabila pengemudi merasa lelah berkendara atau membutuhkan informasi jalur mudik, maka silakan untuk beristirahat dan mampir pada pos–pos pengamanan dan pelayanan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2022 yang ada di beberapa titik Jalintim Pelalawan," bebernya.
Adapun Pospam dan Posyan tersebut, berada di Jalan Lintas Timur, tepatnya di Simpang Beringin Kecamatan Bandar Seikijang. Kemudian di Kilometer 55 dan Simpang Perak Kecamatan Pangkalankerinci, Jalintim Ukui II Kecamatan Ukui dan 1 pos pam di wilayah perairan Kecamatan Kuala Kampar.
"Kemudian satu Pos Pelayanan (Posyan) yang didirikan di depan pusat perbelanjaan Ramayana Kota Pangkalankerinci. Diharapkan pos pengamanan dan pos pelayanan ini dapat bermanfaat bagi pengguna jalan arus mudik lebaran nantinya," tuturnya.
Pelarangan Operasional Truk Tunggu SE Kemenhub
Kepolisian Daerah (Polda) Riau secara resmi telah memulai Operasi Ketupat Lancang Kuning 2022. Operasi ini nantinya akan berfokus terhadap aktivitas mudik maupun arus balik pada perayaan Idulfitri 1443 H tahun ini.
Terbaru, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Dinas Perhubungan bakal mengeluarkan Surat Edaran (SE) pelarangan operasional truk. Di mana, rencananya selama arus mudik/balik, truk dilarang beroperasi, terkecuali truk pengangkut BBM dan bahan pokok.
Menanggapi hal ini, Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes Pol Firman Darmansyah menuturkan, bahwa pihaknya juga masih menunggu SE dimaksud. Dikatakan dia, bila SE tersebut telah terbit, maka pihaknya akan langsung tancap gas melakukan penertiban di lapangan.
"Memang masih menunggu surat dari Kemenhub. Leading sektornya Dishub, dan apabila SE tersebut sudah ada maka saya akan tindak tegas truk yang melintas," sebut Kombes Firman, Senin (25/4).
Firman pun mewanti-wanti jajaran Satlantas Polres di Riau, agar mengawasi hal ini. Ia pun menyatakan akan memberikan tindakan tegas kepada jajaran yang di wilayahnya ditemukan truk melintas. Bahkan, Kombes Firman memastikan bakal memanggil Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) yang di daerahnya kedapatan ada truk melintas. "Kalau ketemu di wilayahnya kita tindak, saya panggil Kasatlantas-nya. Jangan sampai terjadi kecelakaan yang melibatkan truk," tegasnya.
Firman juga mengimbau masyarakat agar pelan-pelan saat melintas di jalur itu. Serta tidak memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi. Diungkapkan Firman, Jalur Riau-Sumatera Barat, diprediksi menjadi yang terpadat saat masa mudik.
"Makanya kita antisipasi dengan anggota diperbanyak pos di sana, ada patroli, kita bikin call center. Masyarakat bisa kontak anggota lantas terdekat, nanti akan kita sosialisasi nomor emergency itu. Jadi selain Lantas, ada Pertamina, kemudian bengkel dan tempat makan," sebut Dirlantas.(dof/wik/amn/nda)