- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Masa tunggu untuk mendapatkan booster atau dosis ketiga vaksin Sinovac ternyata lebih efektif jika dilakukan 8 bulan usai dosis kedua. Jeda yang lebih panjang antara dosis kedua dan ketiga vaksin Sinovac Covid-19 Cina diyakini memberikan lebih banyak perlindungan terhadap virus daripada jika terlalu cepat.
Penelitian itu diterbitkan dalam jurnal medis Lancet. Tingkat antibodi pada orang yang menerima dosis ketiga 8 bulan setelah dosis kedua meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan orang yang mendapat suntikan booster dalam waktu dua bulan setelah dosis kedua. Hasil penelitian itu diungkap menurut peneliti dari Sinovac Biotech Ltd., Fudan University dan beberapa regional Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
- Advertisement -
Studi ini menemukan bahwa perlindungan Covid-19 enam bulan setelah dua dosis CoronaVac telah menurun secara substansial. Sedangkan, jika disuntik dosis ketiga pada 8 bulan kemudian, akan menghasilkan peningkatan yang luar biasa dalam konsentrasi antibodi.
Temuan ini muncul saat negara-negara di seluruh dunia mempercepat untuk mendistribusikan booster saat mereka bergulat dengan varian Omicron. Sinovac juga sedang mempelajari bagaimana vaksinnya bertahan terhadap Omicron.
“Sekitar 38 juta orang telah menerima suntikan booster di Tiongkok,” kata Kepala Ahli Imunisasi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, Wang Huaqing pada sebuah pengarahan pada bulan November seperti dilansir dari Bloomberg, Ahad (12/12).
- Advertisement -
Hongkong juga mulai meluncurkan suntikan booster pada 11 November dengan kelompok berisiko tinggi yang menerima vaksin Sinovac. Misalnya lansia dan komorbid.
Studi itu dipublikasikan pada 7 Desember. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa orang berusia 60 tahun atau lebih menerima konsentrasi antibodi yang lebih tinggi usai suntikan ketiga daripada orang berusia 18 hingga 59 tahun.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Masa tunggu untuk mendapatkan booster atau dosis ketiga vaksin Sinovac ternyata lebih efektif jika dilakukan 8 bulan usai dosis kedua. Jeda yang lebih panjang antara dosis kedua dan ketiga vaksin Sinovac Covid-19 Cina diyakini memberikan lebih banyak perlindungan terhadap virus daripada jika terlalu cepat.
Penelitian itu diterbitkan dalam jurnal medis Lancet. Tingkat antibodi pada orang yang menerima dosis ketiga 8 bulan setelah dosis kedua meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan orang yang mendapat suntikan booster dalam waktu dua bulan setelah dosis kedua. Hasil penelitian itu diungkap menurut peneliti dari Sinovac Biotech Ltd., Fudan University dan beberapa regional Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
- Advertisement -
Studi ini menemukan bahwa perlindungan Covid-19 enam bulan setelah dua dosis CoronaVac telah menurun secara substansial. Sedangkan, jika disuntik dosis ketiga pada 8 bulan kemudian, akan menghasilkan peningkatan yang luar biasa dalam konsentrasi antibodi.
Temuan ini muncul saat negara-negara di seluruh dunia mempercepat untuk mendistribusikan booster saat mereka bergulat dengan varian Omicron. Sinovac juga sedang mempelajari bagaimana vaksinnya bertahan terhadap Omicron.
- Advertisement -
“Sekitar 38 juta orang telah menerima suntikan booster di Tiongkok,” kata Kepala Ahli Imunisasi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, Wang Huaqing pada sebuah pengarahan pada bulan November seperti dilansir dari Bloomberg, Ahad (12/12).
Hongkong juga mulai meluncurkan suntikan booster pada 11 November dengan kelompok berisiko tinggi yang menerima vaksin Sinovac. Misalnya lansia dan komorbid.
Studi itu dipublikasikan pada 7 Desember. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa orang berusia 60 tahun atau lebih menerima konsentrasi antibodi yang lebih tinggi usai suntikan ketiga daripada orang berusia 18 hingga 59 tahun.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman