PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dalam memaksimalkan pencegahan bencana kabut asap, Pemkab Kepulauan Meranti menetapkan perpanjangan status siaga darurat karhutla. Kepala BPBD Kepulauan Meranti M Edy Afrizal menyebutkan, status siaga karhutla diperpanjang karena jumlah titik panas makin hari semakin meluas sepekan terakhir.
"Penetapan status siaga Karhutla sudah ada sejak awal tahun lalu. Saat ini sedang masuk tahapan perpanjangan. Rencananya kami perpanjang sampai Oktober mendatang," ungkap Edy, Selasa (13/8).
Walaupun karhutla masih dalam kendali, namun luas lahan terbakar terus meningkat, sehingga perlu ada upaya tindak lanjut pencegahan bencana kabut asap akibat karhutla. Menurutnya, semula penetapan status siaga karhutla ditetapkan sejak Februari lalu dan berakhir Agustus 2019 ini.
Sementara itu sejak Senin (12/8) hingga kemarin, Tim Gabungan berjibaku 24 jam bergantian melakukan proses pemadaman dan pendinginan di beberapa titik lokasi karhutla. Edy Afrizal mengatakan, titik api masih menyala di beberapa lokasi. Diungkapkannya, titik api terbesar di Kampung Balak, Kecamatan Tebingtinggi Barat dan Desa Lukun Kecamatan Tebingtinggi Timur Kepulauan Meranti.
"Yang paling parah itu di Kampung Balak, dan Desa Lukun. Kalau di Desa Insit dan Desa Banglas Kecamatan Tebingtinggi itu tinggal proses pendinginan," ujar Eddy.
>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.
Laporan : Tim Riaupos.co
Editor : Rinaldi
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dalam memaksimalkan pencegahan bencana kabut asap, Pemkab Kepulauan Meranti menetapkan perpanjangan status siaga darurat karhutla. Kepala BPBD Kepulauan Meranti M Edy Afrizal menyebutkan, status siaga karhutla diperpanjang karena jumlah titik panas makin hari semakin meluas sepekan terakhir.
"Penetapan status siaga Karhutla sudah ada sejak awal tahun lalu. Saat ini sedang masuk tahapan perpanjangan. Rencananya kami perpanjang sampai Oktober mendatang," ungkap Edy, Selasa (13/8).
- Advertisement -
Walaupun karhutla masih dalam kendali, namun luas lahan terbakar terus meningkat, sehingga perlu ada upaya tindak lanjut pencegahan bencana kabut asap akibat karhutla. Menurutnya, semula penetapan status siaga karhutla ditetapkan sejak Februari lalu dan berakhir Agustus 2019 ini.
Sementara itu sejak Senin (12/8) hingga kemarin, Tim Gabungan berjibaku 24 jam bergantian melakukan proses pemadaman dan pendinginan di beberapa titik lokasi karhutla. Edy Afrizal mengatakan, titik api masih menyala di beberapa lokasi. Diungkapkannya, titik api terbesar di Kampung Balak, Kecamatan Tebingtinggi Barat dan Desa Lukun Kecamatan Tebingtinggi Timur Kepulauan Meranti.
- Advertisement -
"Yang paling parah itu di Kampung Balak, dan Desa Lukun. Kalau di Desa Insit dan Desa Banglas Kecamatan Tebingtinggi itu tinggal proses pendinginan," ujar Eddy.
>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.
Laporan : Tim Riaupos.co
Editor : Rinaldi