PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – KS Tiga Naga terdegradasi dari Liga 2. Ini setelah tim berjuluk Laskar Lancang Kuning itu kalah 0-1 dalam laga hidup mati lawan Semen Padang pada pertandingan terakhir Grup A Liga 2 di Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai, Pekanbaru, Senin (29/11). Gol tunggal kemenangan Semen Padang lahir melalui tandukkan keras Rosad Setiawan pada menit ke-6, menyambut sepak pojok yang dilepaskan Genta Alperado.
Kekalahan ini menempatkan Tiga Naga berada di dasar klasemen Grup A dengan nilai 8. Sementara Semen Padang FC ada di atasnya dengan 10 poin. Dengan demikian, Tiga Naga pun harus rela terdegradasi dan berlaga di Liga 3 musim depan.
Dalam laga kemarin, pada menit awal Semen Padang tampil lebih dominan. Tekanan yang dilakukan pemain Semen Padang menyulitkan lini pertahanan Tiga Naga.
Namun setelah tertinggal 0-1, Tiga Naga mulai mendominasi penguasaan bola, namun mereka kesulitan menembus pertahanan Kabau Sirah (julukan Semen Padang). Di pertengahan babak pertama pemain Semen Padang Serdhy Rocky kembali mengancam, namun usahanya masih belum menemui sasaran. Berikutnya giliran Tiga Naga yang memberi ancaman melalui sepakan Syarifudin Hidayatulloh. Namun bola masih melayang jauh di atas mistar gawang. Hingga babak pertama usai tidak ada lagi gol yang tercipta.
Pada babak kedua, Tiga Naga yang tertinggal 0-1 mulai mendominasi permainan. Beberapa kali upaya tim besutan Feryandes Rozialta mengancam gawang Semen Padang.
Namun pada menit ke-69, Semen Padang merespons dengan serangan balik, namun juga gagal membuahkan gol.
Pada menit ke-85 peluang emas diraih Tiga Naga, namun gagal dimanfaatkan Niko Malau. Tandukannya gagal menemui sasaran. Hingga wasit meniup peluit tandangan pertandingan usai skor tidak berubah untuk keunggulan Semen Padang.
Usai pertandingan Pelatih Tiga Naga Feryandes Rozialta menyebut permainan bersih yang disuguhkan timnya belum diterima di kompetisi Liga 2.
"Mohon maaf kepada pendukung kami yang setia. Mohon maaf perjuangan kami di Liga 2 sampai di sini," ujar Feryandes.
Dikatakannya, Tiga Naga datang ke Liga 2 ingin memperkenalkan sepakbola yang modern dan bersih.
"Kami gagal di sini adalah bukti sepakbola kami tidak menjadi bagian dari Liga Indonesia," katanya.
Meski begitu, dia mengaku kegagakan ini tidak akan membuat patah semangat para pemainnya. Menurut dia pemainnya saat ini masih muda-muda dan masih panjang perjalanan karirnya.
"Ini bukan kiamat bagi kami dan ini hanya mimpi buruk. Kami tinggal bangun dan berjuang lagi dari bawah. Karena rata-rata pemain kami kelahiran 2000 dan kami siap menghadapi Liga 3 dan siap naik lagi ke Liga 2," ungkapnya.
Terkait hasil pertandingan, dia merasa kecewa sekaligus heran. Ia menilai wasit yang memimpin pertandingan sangat kontroversial."Untuk pertandingan kami tidak banyak komentar. Pertandingan yang menarik harus tercoreng dengan keputusan kontroversial. Saya juga heran wasit kontroversial bisa memimpin laga krusial," ujarnya.
Sementara itu, kapten Tiga Naga Ghulam Fatkhur mengatakan, timnya sudah menunjukkan permainan terbaik. Bahkan dirinya juga menekankan kepada pemain lainnya untuk berjuang bukan pecundang dengan menyelesaikan permainan hingga akhir.
"Hasil di akhir kurang bagus untuk kami. Tetapi kami tidak akan patah semangat. Kami akan terus berproses, berprogres untuk ke depannya bisa lebih baik lagi. Dan saya juga mengucapkan selamat kepada Semen Padang FC bisa bertahan di Liga 2 tahun ini," ujar Ghulam.
Sementara itu Pelatih Semen Padang FC Hendri Susilo mengatakan, laga kemarin cukup seru hingga pada akhirnya Semen Padang bisa memenangkan laga krusial ini.
"Tentunya kemenangan ini berkat kerja keras pemain, doa suporter Semen Padang, dan masyarakat Sumatera Barat untuk tetap bertahan di Liga 2," ujar Hendri Susilo.
PSPS Menang
Sementara itu PSPS Riau menutup Grup A Liga 2 dengan kemenangan. Menghadapi Muba Babel United, PSPS menang 1-0 di Stadion Kaharuddin Nasution Pekanbaru, malam tadi. PSPS Riau, yang bermain di kandang tampil menekan dengan mengincar gol cepat. Usaha itu membuahkan hasil lewat sundulan Andre Abubakar pada menit ke-41 memanfaatkan umpan crossing Danil Junaidi.
Pada awal babak kedua Muba nyaris mencetak gol penyama. Sepakan Rafiud Drajat dari luar kotak penalti menyusur deras ke arah gawang. Namun, penjaga gawang PSPS Risky Sudirman, masih mampu menjadi benteng terakhir yang menyelamatkan timnya dari kebobolan.
Setelah babak kedua berlangsung 15 menit, intensitas serangan Muba justru mengendur.
Mereka justru dipaksa bertahan. Anak asuhan Jafri Sastra yang sudah unggul satu gol mulai menggencarkan serangan agar bisa menggandakan keunggulan.
Di menit-menit akhir PSPS nyaris saja menambah keunggulan melalui skema bola mati. Sayangnya, Andri Abubakar belum bisa memanfaatkan peluang matang ini dengan baik. Hingga pertandingan berakhir, tidak ada gol tambahan yang tercipta.
Pelatih PSPS Riau Jafri Sastra bersyukur atas hasil tiga poin di laga terakhir. Dengan perolehan tiga poin ini, PSPS kokoh di peringkat ke 3 Grup A klasemen akhir.
"Saya apresiasi kepada pemain yang telah berjuang untuk bisa meraih tiga poin," ujar Jafri Sastra.
Sementara itu pemain PSPS Kevin mengungkapkan rasa syukur atas perolehan tiga poin.
"Ini kami persembahkan kepada managemen, masyarakat dan suporter PSPS Riau yang telah memberikan doa dan dukungan," ujarnya.(dof)