Jumat, 22 November 2024
spot_img

Gunakan Trauma untuk Bersuara

AKTING Shenina Syawalita Cinnamon sebagai Suryani dalam film Penyalin Cahaya sukses mengantarkannya ke puncak karier. Berkat film tersebut, dia mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran baru. Skill seni perannya pun terasah. Shenina mengungkapkan bahwa Penyalin Cahaya punya makna personal baginya. Ada perasaan trauma pada masa lalu yang dia bawa dalam berkarya sebagai aktris.

Apa alasan utama Shenina mau ikut terlibat dalam film Penyalin Cahaya?

Menurut aku, isu kekerasan seksual di kampus udah harus dibahas. Banyak permasalahan kekerasan seksual yang belum bisa dibahas secara hukum. Jadi, aku pengin banget bisa ikut menyuarakan itu lewat film. Apalagi, aku berperan sebagai penyintas kekerasan seksual di film ini.

Perlu waktu berapa lama dan bagaimana cara kamu menjiwai peran tersebut?

Sekitar tiga bulan aku masuk ke karakternya. Aku mendapatkan cerita-cerita dari luar, gimana trauma yang dilewati para penyintas. Bahkan, aku sampai dikirim Kak Wregas (Bhanuteja, sutradara Penyalin Cahaya) untuk menyendiri di Bali selama beberapa hari. Aku di sana tinggal di kos-kosan supaya nggak ketemu sama banyak orang. Sutradara memang meminta aku tidak bahagia.

Baca Juga:  Dijodohkan dengan Bisma

Shenina pernah mengalami trauma akibat kekerasan seksual?

Aku pernah merasakan hal tersebut. Pas main di Penyalin Cahaya, aku pengin (perasaan trauma, red) itu muncul. Aku mau kasih lihat ke semua orang apa yang penyintas rasakan dan menyampaikan suara para penyintas yang mungkin belum tersuarakan. Apalagi, di Indonesia, hukuman ke pelaku belum kuat.

Ada pesan yang ingin kamu sampaikan untuk para penyintas?

Aku mau bilang, kalian tuh nggak sendiri. Film ini ada untuk menyuarakan perasaan kalian.

Selain itu, apa pengalaman terseru yang Shenina dapat berkat film Penyalin Cahaya?

Dikasih kesempatan menghadiri acara Busan International Film Festival (BIFF) 2021 di Korea Selatan. Mewakili Indonesia dan membawa karya tuh bikin aku bangga banget. Aku ketemu orang baru di sana dan banyak sharing soal cara mereka berproses. Aku pun sharing tentang proses bikin film di Indonesia dan lain-lain.

Baca Juga:  Duet dengan Rossa di Konser Tunggal, Lyodra Ginting Merinding

Alhamdulillah, di sana ada tiga kali skrining dan semuanya full. Reaksi penonton sangat bagus dan antusias. Apalagi, di setiap skrining ada tanya jawab. Ada pertanyaan dari penonton Korea dan itu di luar ekspektasi aku. Aku bahagia banget mereka sedetail itu.

Kamu juga sukses bikin banyak perempuan di Indonesia iri karena selfie bareng Song Joong-ki. Gimana ceritanya kalian bisa foto bareng?

Hahahaha. Kami ketemu pas dia lagi lewat, terus aku ajak foto bareng deh. Ya, karena kami sama-sama berada di backstage sih.***

 

AKTING Shenina Syawalita Cinnamon sebagai Suryani dalam film Penyalin Cahaya sukses mengantarkannya ke puncak karier. Berkat film tersebut, dia mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran baru. Skill seni perannya pun terasah. Shenina mengungkapkan bahwa Penyalin Cahaya punya makna personal baginya. Ada perasaan trauma pada masa lalu yang dia bawa dalam berkarya sebagai aktris.

Apa alasan utama Shenina mau ikut terlibat dalam film Penyalin Cahaya?

- Advertisement -

Menurut aku, isu kekerasan seksual di kampus udah harus dibahas. Banyak permasalahan kekerasan seksual yang belum bisa dibahas secara hukum. Jadi, aku pengin banget bisa ikut menyuarakan itu lewat film. Apalagi, aku berperan sebagai penyintas kekerasan seksual di film ini.

Perlu waktu berapa lama dan bagaimana cara kamu menjiwai peran tersebut?

- Advertisement -

Sekitar tiga bulan aku masuk ke karakternya. Aku mendapatkan cerita-cerita dari luar, gimana trauma yang dilewati para penyintas. Bahkan, aku sampai dikirim Kak Wregas (Bhanuteja, sutradara Penyalin Cahaya) untuk menyendiri di Bali selama beberapa hari. Aku di sana tinggal di kos-kosan supaya nggak ketemu sama banyak orang. Sutradara memang meminta aku tidak bahagia.

Baca Juga:  Park Bo-young Siap Adu Akting dengan Yeon Woo-jin di Drama Terbaru

Shenina pernah mengalami trauma akibat kekerasan seksual?

Aku pernah merasakan hal tersebut. Pas main di Penyalin Cahaya, aku pengin (perasaan trauma, red) itu muncul. Aku mau kasih lihat ke semua orang apa yang penyintas rasakan dan menyampaikan suara para penyintas yang mungkin belum tersuarakan. Apalagi, di Indonesia, hukuman ke pelaku belum kuat.

Ada pesan yang ingin kamu sampaikan untuk para penyintas?

Aku mau bilang, kalian tuh nggak sendiri. Film ini ada untuk menyuarakan perasaan kalian.

Selain itu, apa pengalaman terseru yang Shenina dapat berkat film Penyalin Cahaya?

Dikasih kesempatan menghadiri acara Busan International Film Festival (BIFF) 2021 di Korea Selatan. Mewakili Indonesia dan membawa karya tuh bikin aku bangga banget. Aku ketemu orang baru di sana dan banyak sharing soal cara mereka berproses. Aku pun sharing tentang proses bikin film di Indonesia dan lain-lain.

Baca Juga:  The Batman, Dianggap Terbaik Setelah Era Nolan

Alhamdulillah, di sana ada tiga kali skrining dan semuanya full. Reaksi penonton sangat bagus dan antusias. Apalagi, di setiap skrining ada tanya jawab. Ada pertanyaan dari penonton Korea dan itu di luar ekspektasi aku. Aku bahagia banget mereka sedetail itu.

Kamu juga sukses bikin banyak perempuan di Indonesia iri karena selfie bareng Song Joong-ki. Gimana ceritanya kalian bisa foto bareng?

Hahahaha. Kami ketemu pas dia lagi lewat, terus aku ajak foto bareng deh. Ya, karena kami sama-sama berada di backstage sih.***

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari