SIAK (RIAUPOS.CO) _ Bupati Siak Alfedri melepas puluhan peserta gowes jelajah sejarah dan napak tilas Sultan Siak II Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffarsyah bergelar (Tengku Buwang Asmara) dari Kampung Tengah, Kecamatan Mempura pada Sabtu (6/11) pagi.
Napak tilas yang menempuh jarak 60 kilometer dan berakhir di Masjid l-Hidayah Kampung Selat Guntung, Kecamatan Sabak Auh. "Napak tilas ini kami laksanakan agar masyarakat Kabupaten Siak mengingat kembali perjuangan Sultan Siak II melawan Belanda yang terjadi di Selat Guntung para 1759 lalu," kata Bupati Alfedri.
Pada masa kepemimpinannya, terjadi puncak perlawanan Kerajaan Siak dengan Belanda yang diberi nama Perang Guntung 1. Untuk menjaga keselamatan pemerintahannya, Sultan memindahkan pusat kerajaan dari Buantan Besar ke Mempura pada 1750.
Serangan ke Guntung hingga 1756 selain dipimpin Sultan juga dipimpin oleh Tengku Panglima Besar Muhammad Ali, tak lain adalah menantu dan keponakan Sultan Tengku Ismail dan Tengku Musa Putra Sultan, Raja Indra Pahlawan, Panglima Sahud dan ratusan hulubalang lainnya.
Kisah Perang Guntung ini diabadikan di dalam manuskrip Syair Perang Siak yang sangat terkenal di lingkungan Kerajaan Siak dan Pelalawan. Armada perang Sultan Muzafar Syah ini terdiri dari kapal besar dan kecil yaitu kapal penjelajah yang dilengkapi meriam.
Bupati Alfedri juga menyebutkan untuk mengusulkan Sultan Siak II sebagai pahlawan nasional, memerlukan proses yang panjang, Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kabupaten Siak, saat ini sedang menyiapkan dokumen, lukisan Tengku Buwang Asmara dan dalam waktu dekat akan mengelar seminar nasional.
"Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan lancar, peserta gowes bersemangat, masyarakat Sabak Auh pun antusias mengikuti kegiatan ini. Mari bersama-sama kita dukung Tengku Buwang Asmara menjadi pahlawan nasional," ajak Bupati Alfedri.
Bupati Alfedri, Wakil Bupati Husni Merza dan Sekda Arfan Usman yang juga tergabung di rombongan gowes penuh semangat menuju ke lokasi acara atau finish. Setibanya di Kampung Selat Guntung, bupati dan rombongan disambut antusias oleh masyarakat.
Usai acara Bupati Alfedri beserta Sekretaris Daerah Arfan Usman meninjau lokasi Tugu Perang Guntung yang letaknya, 5 kilometer dari Masjid Al-Hidayah.(ifr)