SIAK (RIAUPOS.CO) – Bupati Siak H Alfedri melepas ekspor perdana cangkang sawit dengan jumlah 10.600 metrik ton. Ekspor ini merupakan kegiatan perdana pada 2021 yang dilakukan oleh PT Energi Karisma Yuda melalui Pelabuhan Industri Tanjung Buton, Kabupaten Siak, Rabu (27/10) siang.
Cangkang kelapa sawit tersebut dikirimkan ke Jepang dengan menggunakan MV Hosei 68 berbendera Panama. Jepang merupakan salah satu negara yang sedang menggalakkan penggunaan sumber energi terbarukan, termasuk energi biomassa.
"Hari ini PT EKY pengapalan perdana ekspor cangkang sawit dari Pelabuhan Tanjung Buton ke Jepang. Semoga ini membawa keberkahan bagi negeri dan masyarakat,” kata Bupati Siak Alfedri ditemui di Kawasan Pelabuhan Tanjung Buton, Rabu (27/10) siang.
Alfedri berharap aktivitas ekspor ini terus berlanjut setiap bulannya 10 ribu ton. Ekspor ini dilakukan untuk memenuhi keperluan pembangkit biomassa yang ada di Jepang.
"Pelabuhan Tanjung Buton setiap bulannya ada 10-15 kapal melakukan ekspor cangkang sawit dari perusahaan lain,” ungkap Alfedri.
Ada tujuh perusahaan yang ekspor cangkang ke sejumlah negara. Pihaknya melakukan perjanjian kerja sama antara PT Samudera Siak dengan KSOP Kelas II Buton, untuk sewa pakai kawasan pelabuhan yang luasnya 5 hektare untuk 3 tahun ke depan. “Kami harapkan pengelolaan kawasan pelabuhan ini ke depan bisa lebih baik," kata Alfedri.
Bulan depan akan dilakukan terobosan baru, yaitu pembangunan tangki timbun CPO yang dibangun Capital Grup. Pabrik kelapa sawit yang ada di Siak, pengapalan CPO melalui Pelabuhan Tanjung Buton. "Ketika kami hitung, biaya transpor angkut CPO ke Dumai dibanding ke Tanjung Buton lebih rendah,” kata Alfedri.
“Dari sisi jarak tempuh, kami sudah minta PKS di Siak dan Pelalawan pengapalannya bisa melalui Pelabuhan Tanjung Buton," tambahnya.
Dengan bertambahnya aktivitas pelabuhan, Alfedri berharap dapat membuka lapangan pekerjaan bagi putra tempatan Kecamatan Sungaiapit, dan Kabupaten Siak. "Saya juga sudah minta, sepanjang ada tenaga terampil dari putra tempatan supaya diproritaskan," ucap Alfedri.
Sementara Presiden Direktur PT Sinergi Kharisma Yuda Alexander mengatakan PT Sinergi Kharisma Yuda (SKY) adalah joint venture (JV) antara tiga perusahaan, Hayashiroku Co Ltd (Osaka, Jepang), The Sakura Green Ltd (Osaka, Jepang) dan PT Prima Khatulistiwa Sinergi (Pekanbaru, Indonesia) melakukan pengolahan dan ekspor cangkang sawit untuk keperluan pembangkit listrik tenaga biomassa dan industri di Jepang.
"Kami memula kerja sama pada Januari 2021 dan ekspor perada pada Oktober 2021. Pada pertengahan November 2021 perusahaan juga akan melakukan ekspor kedua dengan tujuan Jepang," ungkap Alexander.
PT Prima Khatulistiwa Sinergi adalah perusahaan lokal di Pekanbaru yang bergerak di bidang energi baru dan terbarukan. Selain pengolahan dan ekspor cangkang sawit, perusahaan juga aktif di pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Perusahaan banyak bekerja sama dengan investor dari Jepang dalam bidang energi baru dan terbarukan.(ade)
Laporan Monang Lubis, Siak