Kamis, 19 September 2024

Perpustakaan Wadah Pembelajaran Sepanjang Hayat 

SIAK (RIAUPOS.CO) – Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Siak Jamaluddin, membuka kegiatan Peer Learning Meeting (PLM) Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang ditaja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kabupaten Siak, di Kantor Dinas Perpustakaan, Selasa (14/9) siang.

Hadir Bunda Literasi Kabupaten Siak Rasyidah Alfedri, Wakil Ketua PKK Kabupaten Siak Ananda Laila Putri, Ketua Dharma Wanita beserta pengurus, Rektor Unilak Junaidi, para camat, penghulu, serta OPD terkait lainnya.

Menurut Jamaluddin, perpustakaan dengan program transformasi berbasis inklusi sosial, merupakan program nasional. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan perpustakaan yang mampu melakukan perubahan-perubahan, sehingga memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat.

"Kami berharap adanya perubahan pola pikir di masyarakat kampung. Kita boleh orang kampung tapi pemikiran kita tidak boleh kampungan. Kita boleh tinggal di kampung, tapi kita tidak boleh kampungan," kata Jamal.

- Advertisement -

Kesetaraan pembelajaran, bagi pustaka dan pustakawan yang ada di Kabupaten Siak akan disosialisasikan, disebarluaskan, dan diperkenalkan kepada masyarakat Kabupaten Siak. Karena ini juga merupakan program dari pemerintah pusat, sebagai upaya untuk pemecahan permasalahan dalam mengentaskan ketertinggalan di bidang sumber daya manusia (SDM).

Baca Juga:  Ada Festival Warna Lestari di HUT Ke-22 Kabupaten Siak

"Tidak semua masyarakat bisa belajar di bangku pelajaran, bagi kita warga Kabupaten Siak ini yang sudah lepas dari bangku pelajaran masih ada kesempatan untuk belajar, karena belajar itu sepanjang hayat,” kata Jamaluddin. 

- Advertisement -

Disebutkan Jamaluddin, jangan pernah berhenti belajar. Belajar tidak hanya di bangku sekolah atau pun kuliah, tetapi ada tempat lain yang bisa digunakan untuk belajar, makanya pemerintah menyediakan perpustakaan.

Kepala Dinas Perpustaka­an dan Kearsipan Kabupaten Siak M Arifin menjelaskan,  merupakan replikasi program dari perpustakaan nasional yang dilakukan di tingkat provinsi sampai tingkat kabupaten. 

Learning merupakan salah satu kegiatan pendampingan mentoring yang dilakukan dalam program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, dengan cara mengumpul para pengolah perpustakaan untuk berbagi pengalaman seputar keberhasilan yang telah mereka capai dalam mengembangkan pustakaan.

"Kami telah menggalakkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini, dan literasi sebagai pelaksana program perpustakaan nasional sejak 2019,” terangnya.

Perpustakaan Kabupaten Siak telah membina, dan mereplikasikan program tersebut kepada seluruh perpustakaan kampung di Kabupaten Siak.

Baca Juga:  Per Hari, Angka Terkonfirmasi Covid-19 Terus Menurun

Arifin menjelaskan, maksud dan tujuan kegiatan PLM ini adalah untuk memfasilitasi pengelolaan perpustakaan dinKabupaten Siak, dalam membangun motivasi, berbagi ilmu, dan pengalaman dalam melaksanakan pengembangan perpustakaan dan kerja sama kemitraan.

"Tujuannya PLM ini mengembangkan peran dan fungsi perpustakaan menjadi wadah pembelajaran sepanjang hayat, dan pemberdayaan masyarakat. Sasarannya pemangku kepentingan, OPD, pengelola perpustakaan daerah, kampung, kecamatan, sekolah dan masyarakat,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini juga diumumkan pemenang lomba perpustakaan desa terbaik dan lomba video promosi. Dan pemenang untuk kategori lomba perpustakaan desa terbaik  yaitu, juara I Perpustakaan Cerdas Kampung Langsat Permai Kecamatan Bungaraya, juara II Perpustakaan Bina Ilmu Kampung Sialang Sakti Kecamatan Dayun, dan juara III Perpustakaan Setia Sehati Kampung Rawang Kao Barat Kecamatan Lubuk Dalam.

Selanjutnya pemenang lomba video promosi, juara I diraih Perpustakaan Sri Pandan Wangi Kecamatan Mempura, juara II Perpustakaan Lentera Kecamatan Dayun, dan juara III Perpustakaan Tuah Negoi Kecamatan Dayun.(ifr)
 

SIAK (RIAUPOS.CO) – Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Siak Jamaluddin, membuka kegiatan Peer Learning Meeting (PLM) Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang ditaja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kabupaten Siak, di Kantor Dinas Perpustakaan, Selasa (14/9) siang.

Hadir Bunda Literasi Kabupaten Siak Rasyidah Alfedri, Wakil Ketua PKK Kabupaten Siak Ananda Laila Putri, Ketua Dharma Wanita beserta pengurus, Rektor Unilak Junaidi, para camat, penghulu, serta OPD terkait lainnya.

Menurut Jamaluddin, perpustakaan dengan program transformasi berbasis inklusi sosial, merupakan program nasional. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan perpustakaan yang mampu melakukan perubahan-perubahan, sehingga memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat.

"Kami berharap adanya perubahan pola pikir di masyarakat kampung. Kita boleh orang kampung tapi pemikiran kita tidak boleh kampungan. Kita boleh tinggal di kampung, tapi kita tidak boleh kampungan," kata Jamal.

Kesetaraan pembelajaran, bagi pustaka dan pustakawan yang ada di Kabupaten Siak akan disosialisasikan, disebarluaskan, dan diperkenalkan kepada masyarakat Kabupaten Siak. Karena ini juga merupakan program dari pemerintah pusat, sebagai upaya untuk pemecahan permasalahan dalam mengentaskan ketertinggalan di bidang sumber daya manusia (SDM).

Baca Juga:  4.000 Rumah di Tualang Segera Dialiri Gas

"Tidak semua masyarakat bisa belajar di bangku pelajaran, bagi kita warga Kabupaten Siak ini yang sudah lepas dari bangku pelajaran masih ada kesempatan untuk belajar, karena belajar itu sepanjang hayat,” kata Jamaluddin. 

Disebutkan Jamaluddin, jangan pernah berhenti belajar. Belajar tidak hanya di bangku sekolah atau pun kuliah, tetapi ada tempat lain yang bisa digunakan untuk belajar, makanya pemerintah menyediakan perpustakaan.

Kepala Dinas Perpustaka­an dan Kearsipan Kabupaten Siak M Arifin menjelaskan,  merupakan replikasi program dari perpustakaan nasional yang dilakukan di tingkat provinsi sampai tingkat kabupaten. 

Learning merupakan salah satu kegiatan pendampingan mentoring yang dilakukan dalam program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, dengan cara mengumpul para pengolah perpustakaan untuk berbagi pengalaman seputar keberhasilan yang telah mereka capai dalam mengembangkan pustakaan.

"Kami telah menggalakkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini, dan literasi sebagai pelaksana program perpustakaan nasional sejak 2019,” terangnya.

Perpustakaan Kabupaten Siak telah membina, dan mereplikasikan program tersebut kepada seluruh perpustakaan kampung di Kabupaten Siak.

Baca Juga:  Jalin Kerja Sama dengan Unri, Siapkan Beasiswa untuk Warga Miskin

Arifin menjelaskan, maksud dan tujuan kegiatan PLM ini adalah untuk memfasilitasi pengelolaan perpustakaan dinKabupaten Siak, dalam membangun motivasi, berbagi ilmu, dan pengalaman dalam melaksanakan pengembangan perpustakaan dan kerja sama kemitraan.

"Tujuannya PLM ini mengembangkan peran dan fungsi perpustakaan menjadi wadah pembelajaran sepanjang hayat, dan pemberdayaan masyarakat. Sasarannya pemangku kepentingan, OPD, pengelola perpustakaan daerah, kampung, kecamatan, sekolah dan masyarakat,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini juga diumumkan pemenang lomba perpustakaan desa terbaik dan lomba video promosi. Dan pemenang untuk kategori lomba perpustakaan desa terbaik  yaitu, juara I Perpustakaan Cerdas Kampung Langsat Permai Kecamatan Bungaraya, juara II Perpustakaan Bina Ilmu Kampung Sialang Sakti Kecamatan Dayun, dan juara III Perpustakaan Setia Sehati Kampung Rawang Kao Barat Kecamatan Lubuk Dalam.

Selanjutnya pemenang lomba video promosi, juara I diraih Perpustakaan Sri Pandan Wangi Kecamatan Mempura, juara II Perpustakaan Lentera Kecamatan Dayun, dan juara III Perpustakaan Tuah Negoi Kecamatan Dayun.(ifr)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari