JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Survei New Indonesia Research and Consulting menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan masih berada di posisi tertinggi, sementara PSI mulai merangkak naik dan berada di papan tengah.
"PSI masuk klasemen papan tengah, sebaliknya PAN terjerembab ke papan bawah di tengah stagnasi partai-partai yang lain," kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research and Consulting, Andreas Nuryono, di Jakarta.
Elektabilitas PSI menembus 5 persen, tepatnya 5,2 persen atau naik dari survei pada Februari 2021 sebesar 4,8 persen.
PAN yang elektabilitasnya 1,1 persen makin ditinggalkan oleh sempalannya, Partai Ummat (yang baru didirikan oleh Amien Rais) dengan 1,8 persen.
"Keseriusan Amien Rais mendirikan Partai Ummat berpeluang menggerus suara PAN, terutama setelah resmi dideklarasikan," jelas Andreas.
Jika memperhitungkan margin of error, Partai Ummat lebih berpeluang lolos threshold 4 persen dibandingkan PAN.
Sementara, ia menambahkan elektabilitas tertinggi tetap dikuasai PDI Perjuangan yang bertengger di angka 22,3 persen atau turun sedikit dari survei Februari 2021 sebesar 23,1 persen.
"Jika dibandingkan dengan survei Juni tahun lalu, elektabilitas PDIP turun cukup dalam," tuturnya.
Posisi PDIP itu disusul oleh Gerindra (12,9 persen) dan Golkar (8,9 persen). Demokrat yang sebelumnya mengalami kenaikan cukup tajam, kini cenderung stagnan dengan elektabilitas 8,0 persen. Demikian pula dengan PKS yang juga stabil (7,6 persen).
Parpol-parpol papan tengah lainnya adalah PKB (6,0 persen), NasDem (3,7 persen), dan PPP (2,1 persen).
"Semua parpol terus melakukan gerilya, misalnya pertemuan antara petinggi PKS dan PDIP, atau sebelumnya PPP dengan Golkar," kata Andreas menambahkan.
Pada posisi papan bawah ada Perindo (0,5 persen), Hanura (0,3 persen), Gelora (0,2 persen), dan Berkarya (0,1 persen). Sisanya tidak mendapat dukungan, yaitu PBB, PKPI, Garuda, dan Masyumi Reborn, serta tidak tahu/tidak jawab 19,3 persen.
Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 15-22 April 2021, dengan sambungan telepon kepada 1.200 orang responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019.
Margin of error ±2,89 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber: JPNN/News/Antara/JPG
Editor: Hary B Koriun