BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Sembilan santri di Pondok Pesantren Modern Nurul Hidayah yang berada di Kecamatan Bantan Bengkalis terkonfirmasi positif Covid 19. Mereka dinyatakan positif setelah Satgas Covid-19 Bengkalis melakukan uji swab karena beberapa santri sempat merasa kehilangan penciuman yang merupakan gejala terpapar Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis Ersan Saputra TH mengatakan, dari hasil uji swab yang dilakukan, sebanyak sembilan orang dinyatakan positif. "Kemudian sesuai SOP kami maka mereka langsung dikarantina di sana serta diberikan treatmen penyembuhan," ungkap Ersan, Senin (18/1).
Sementara itu, santri lainnya yang berada di pondok memiliki kontak erat dengan sembilan orang ini dilakukan tracing dan uji swab. Saat ini proses tracing masih berjalan untuk memastikan penyebaran di pesantren ini. Karena adanya kasus positif ini, maka pondok pesantren tersebut saat ini dalam status lockdown.
Para santri di pesantren Nurul Hidayah tidak dibenarkan untuk di pulang ke rumah guna mengantisipasi agar tidak menyebar sampai keluar pesantren. "Kita tidak mau terjadi seperti kasus pesantren Magetan lalu, di mana santri dipulangkan saat ditemukan kasus Covid 19 sehingga menjadi menyebaran ke seluruh Indonesia," tambahnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hidayah Ahmad Pamuji membenarkan adanya santri mereka yang dinyatakan positif Covid-19 . Bahkan mereka sudah melakukan isolasi terhadap santri yang dinyatakan positif ini di ruangan yang sudah disiapkan pihaknya. "Kami sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid 19 Kecamatan untuk penanganan ini. Seekain itu, secara mandiri kami juga memberikan vitamin kepada santri yang menjalani isolasi saat ini," terangnya.
Sejauh ini Satgas Covid 19 Bengkalis sudah melakukan tracing terhadap kontak erat santri dinyatakan positif tersebut. Tracing kontak yang dilakukan sampai sekarang sudah delapan santri yang diambil sampel uji swab. Pihak pesantren menyediakan ruangan khusus untuk isolasi santri yang dinyatakan positif ini. Ruangan isolasi yang digunakan merupakan salah satu ruang pembelajaran.
Namun setelah berkoordinasi dengan Satgas, tadi pihak pesantren meminta agar santri yang dinyatakan positif ini dikarantina terpadu di Balai Diklat BKPP Bengkalis. "Kami sudah minta agar mereka yang positif ini lebih baik mengikuti karantina terpadu agar penanganannya lebih terkontrol. Besok (hari ini, red) mereka rencananya di bawa ke karantina terpadu," terangnya.
Meskipun adanya temuan kasus positif di pesantren ini, proses belajar mengajar di Pondok Pesantren modern Nurul Hidayah masih tetap berjalan seperti biasanya. Pihak pesantren terus melakukan pengetatan pelaksanaan protokol kesehatan. "Kita masih berjalan proses pelajar mengajar seperti biasa dan bahkan berlangsung baik. Penerapan protokol kesehatan secara ketat," tegasnya.(das)
Laporan: ERWAN SANI (Bengkalis)