Minggu, 10 November 2024

Penyelidikan 25 Kasus Terorisme Terkait Serangan Gedung Capitol Dibuka 

- Advertisement -

WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Otoritas militer Amerika Serikat membuka penyelidikan kasus terorisme lokal terkait serangan ke Gedung Capitol saat sidang pengesahan kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS 2020. 

Anggota DPR Partai Demokrat, Jason Crow, mengatakan, informasi yang diterimanya dari Menteri Angkatan Darat (AD) Ryan McCarthy, setidaknya 25 penyelidikan kasus terorisme lokal telah dibuka terkait serangan yang menewaskan sedikitnya empat pendukung Donald Trump itu. 

- Advertisement -

Crow yang merupakan mantan pejabat di AD AS yang kini menjadi anggota komite militer di DPR mengatakan, Departemen Pertahanan kini mendalami adanya kemungkinan gangguan terorisme dalam acara pelantikan Joe Biden pada 20 Januari mendatang. 

Oleh karena itu otoritas keamanan akan memperketat penjagaan di obyek tertentu untuk mengantisipasi gangguan berbagai pihak yang ingin menggagalkan pelantikan Biden. 

Baca Juga:  Mayoritas Warga Tidak Setuju Investasi Asing Berdampak Positif bagi Ekonomi Indonesia

"Kemungkinan ancaman lebih lanjut yang ditimbulkan oleh para teroris," katanya, merujuk beberapa hari jelang pelantikan termasuk pada 20 Januari, seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/1/2021). 

- Advertisement -

Secara terpisah, Departemen Kehakiman menyatakan ada dua orang lagi yang ditetapkan sebagai tersangka terkait kerusuhan pada 6 Januari lalu.  

Serangan di Gedung Capitol menewaskan empat pendukung Donald Trump serta seorang polisi. Massa menyerang masuk ke gedung tempat berkantornya Kongres AS itu untuk menghentikan sidang pengesahan kemenangan Joe Biden yang digelar oleh DPR maupun Senat. Pada akhirnya anggota Kongres menyetujui kemenangan Biden. 

Trump sejak awal menolak kemenangan Biden dengan tuduhan adanya kecurangan masif meskipun tak bisa dibuntikan. Upaya hukum di pengadilan beberapa negara bagian, termasuk Pennsylvania dan Arizona, untuk menggugat kemenangan Biden juga gagal. 

Baca Juga:  Ternyata Ini Penjelasan Ilmiahnya, Mengapa Matahari Terbenam Lebih Lama

Sumber: Reuters/News/USA Today
Editor: Hary B Koriun

WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Otoritas militer Amerika Serikat membuka penyelidikan kasus terorisme lokal terkait serangan ke Gedung Capitol saat sidang pengesahan kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS 2020. 

Anggota DPR Partai Demokrat, Jason Crow, mengatakan, informasi yang diterimanya dari Menteri Angkatan Darat (AD) Ryan McCarthy, setidaknya 25 penyelidikan kasus terorisme lokal telah dibuka terkait serangan yang menewaskan sedikitnya empat pendukung Donald Trump itu. 

- Advertisement -

Crow yang merupakan mantan pejabat di AD AS yang kini menjadi anggota komite militer di DPR mengatakan, Departemen Pertahanan kini mendalami adanya kemungkinan gangguan terorisme dalam acara pelantikan Joe Biden pada 20 Januari mendatang. 

Oleh karena itu otoritas keamanan akan memperketat penjagaan di obyek tertentu untuk mengantisipasi gangguan berbagai pihak yang ingin menggagalkan pelantikan Biden. 

- Advertisement -
Baca Juga:  Gubernur Kepri Tersangka 2 Kasus

"Kemungkinan ancaman lebih lanjut yang ditimbulkan oleh para teroris," katanya, merujuk beberapa hari jelang pelantikan termasuk pada 20 Januari, seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/1/2021). 

Secara terpisah, Departemen Kehakiman menyatakan ada dua orang lagi yang ditetapkan sebagai tersangka terkait kerusuhan pada 6 Januari lalu.  

Serangan di Gedung Capitol menewaskan empat pendukung Donald Trump serta seorang polisi. Massa menyerang masuk ke gedung tempat berkantornya Kongres AS itu untuk menghentikan sidang pengesahan kemenangan Joe Biden yang digelar oleh DPR maupun Senat. Pada akhirnya anggota Kongres menyetujui kemenangan Biden. 

Trump sejak awal menolak kemenangan Biden dengan tuduhan adanya kecurangan masif meskipun tak bisa dibuntikan. Upaya hukum di pengadilan beberapa negara bagian, termasuk Pennsylvania dan Arizona, untuk menggugat kemenangan Biden juga gagal. 

Baca Juga:  Pra New Normal, Positif Corona di Riau Mendadak Bertambah Enam Kasus

Sumber: Reuters/News/USA Today
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari