Siapa yang tak kenal dengan kawasan Stadion Utama Riau di Jalan Naga Sakti, Panam. Selain dijadikan tempat berjualan, kawasan itu juga diduga dijadikan tempat mesum, yang tempat duduknya disediakan oleh pedagang kaki lima (PKL).
Laporan MUSLIM NUDRIN, Kota
MELIHAT kondisi sekarang, sebelum wabah corona (Covid-19) melanda dan ditetapkannya social distancing serta jarak aman antar manusia, kawasan itu saat ini malah menjadi candaan warga Kota Pekanbaru dengan berkelakar. Karena para pedagang PKL di kawasan Jalan Naga Sakti, Kecamatan Tampan, Pekanbaru sudah memberlakukan jaga jarak.
Namun, jarak yang dimaksud warga tersebut, adalah, antara tempat duduk pengunjung satu dengan yang lainnya berjauhan. Biasanya, kalau malam hari di tempat duduk untuk dua orang,dipasang lampu togok.
"Jauh sebelum Covid-19 menyerang, dan sebelum social distanding didengungkan pemerintah, PKL di Jalan Nagasakti sudah memberlakukannya. Mereka telah menjaga jarak dari 1 payung ke payung lainnya, ngadepnya ke semak-semak lagi. Bagi yang pernah ke sini pasti tau," ujar Budi Budiman, warga Pekanbaru berkelakar.
Kelakar yang kemudian diunggah Budi ke akun media sosial tersebut, lantas membuat beberapa netizen ikut prihatin dengan kondisi tersebut. Sebab, memang lokasi tersebut dikenal sebagai tempat nongkrong muda-mudi, hingga malam hari.
Serli, salah seorang warga yang lain juga mengaku, pernah melihat tindakan tak senonoh yang dilakukan warga di tempat tersebut. "Siang bolong pun waktu lewat situ, saya pernah nampak dua sejoli berpelukan," katanya, kepada Riau Pos.
Sedangkan dari pantauan Riau Pos, kawasan yang berada tidak jauh dari Stadion Utama Riau tersebut gelap gulita pada malam hari. Kawasan dengan dua jalur jalan ini pun semakin gelap jelang tengah malam. Lampu penerangan tidak seluruhnya berfungsi.
Kawasan minim penerangan itu diduga jadi tempat mesum bagi pasangan mabuk asmara. Aktivitas di kiri dan kanan jalan pun tidak bisa terlihat jelas.(*1/ksm)