LONDON (RIAUPOS.CO) – Legenda timnas Inggris, Alan Shearer, dibuat terpesona dengan permainan bocah 18 tahun milik Chelsea, Billy Gilmour. Gilmour dianggapnya menjadi salah satu pembeda dalam kemenangan Chelsea melawan Liverpool yang berakhir 2-0 di Stamford Bridge, Kamis (4/3/2020) dalam babak kelima Piala FA.
Gilmour bermain sejak menit awal dalam pertandingan tersebut. Tidak ada nama Gilmour dalam daftar pencetak gol Chelsea. Dua gol dicetak Willian dan Ross Barkley. Akan tetapi, performa apik Gilmour membuatnya menjadi pusat perhatian. Salah satu momen terbaik Billy Gilmour tentu saja dia melewati Fabinho. Gilmour seolah bukan pemain muda. Dia punya teknik tinggi dan mampu memenangkan duel dengan pemain selevel Fabinho.
Gilmour bermain selama 90 menit pada duel melawan Liverpool. Selama di atas lapangan, dia terlibat dalam 62 sentuhan bola. Akurasi umpan pemain asal Skotlandia itu mencapai 77 persen. Walau fisiknya tidak cukup besar, tinggi badannya 166 cm, mampu melakukan duel dengan baik. Gilmour melepas lima tekel dan memenangkan dua duel. Performa yang membuat Billy Gilmour menuai banyak pujian.
“Bintang pada pertandingan ini adalah Billy Gilmour,” ucap Alan Shearer dikutip dari BBC Sport.
“Pada usia yang masih 18 tahun, pendekatan dan pemahaman sepakbola selama berada di lapangan sungguh luar biasa. Chelsea punya Jorginho yang memegang kendali permainan, tetapi dia belum pernah melakukan apa yang sudah ditunjukkan anak muda ini saat mendapat bola dan mengumpan ke depan,” kata mantan penyerang Blackburn Rovers dan Newcastle United ini.
Shearer mengatakan, ada banyak kelebihan yang dimiliki Gilmour. Bukan hanya kemampuan melepas umpan ke depan, dia juga mampu merebut bola dan membantu tim ketika dalam posisi diserang lawan.
“Dia bisa melindungi empat pemain belakang. Semua yang dilakukannya sudah tepat. Dia merebut bola dan mengatur ritme permainan Chelsea. Dia masih berusia 18 tahun,” kata Shearer penuh rasa takjub.
Gilmour diprediksi bakal menjadi aset penting bagi Chelsea di masa depan. Namun, dia harus bersaing dengan Jorginho, Matteo Kovacic, N’Golo Kante, dan Mason Mount untuk mendapat peluang bermain di lini tengah.
Sumber: BBC Sport/Bola/Soccernet
Editor: Hary B Koriun
