Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) me-launching buku Bonita: Hikayat Sang Raja karya Haidir Anwar Tanjung di Jakarta, Jumat (27/11). Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar pun memberikan penghargaan spesia buat sang penulis yang meninggal sepekan lalu.
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru
MESKI dalam suasana duka, namun launcing dan bedah buku karya wartawan detik.com itu berlangsung lancar di Arboretum KLHK, Jakarta, Jumat (27/11). Dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, hadir 60 tamu undangan secara offline, dan lebih dari 700 peserta secara virtual.
Dalam momen ini Haidir Anwar Tanjung menerima penghargaan lifetime achievement award for excellence journalism on wildlife conservation and environment safeguard atau penghargaan sepanjang hidup atas keunggulan dalam jurnalisme di bidang konservasi satwa langka dan pelestarian lingkungan.
Ini merupakan penghargaan pertama kali yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia melalui KLHK untuk jurnalis atas dedikasi dan karyanya.
Mewakili almarhum Haidir, hadir langsung pada kegiatan itu istri, anak, orangtua serta adik almarhum. Dari Riau ikut mendampingi Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi serta Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI M Syech Ismed. Sebelum kegiatan launching buku, terlebih dahulu dilakukan pemutaran video kesan-kesan dari para tokoh, rekan kerja, serta keluarga almarhum.
Tak ayal, video tersebut sempat membuat peserta kegiatan launching yang hadir secara langsung maupun online melalui aplikasi zoom meneteskan air mata. Dirjen KSDAE KLHK, Wiratno sebagai penanggungjawab kegiatan tersebut mengatakan, buku karangan almarhum Haidir menurutnya sangat menarik dibaca, dan menguraikan secara lugas bagaimana konflik antara manusia dengan harimau sumatera di Riau.
"Sangat menarik kisah yang diceritakan di buku ini. Buku ini merangkum sekelumit kisah konflik harimau dan manusia. Buku ini dapat menjadi rujukan berbagi pihak khususnya konservasi harimau sumatera. Begitu membaca buku ini, saya tidak bisa berhenti membaca hingga selesai," katanya.
Gubri mengatakan, sosok almarhum Haidir adalah orang yang peduli lingkungan. Karyanya berupa buku berjudul Bonita, Hikayat Sang Raja akan terus dikenang dan dapat menjadi tunjuk ajar tentang bagaimana penyelamatan harimau sumatera.
"In sya Allah buku ini bisa jadi kenangan bagi kita semua tentang almarhum. Semoga buku ini jadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal jariyah almarhum. Selamat jalan sahabat, kisahmu tidak akan pernah kami lupakan. Semoga Allah menempatkan almarhum di surga jannatun naim," sebut Syamsuar.
Istri almarhum, Elis menuturkan, buku tersebut sudah lama dikerjakan. Namun Allah telah berhendak lain, di mana sang suami dipanggil Allah SWT sebelum launching buku.
"Mewakili keluarga, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh sahabat dan banyak pihak yang telah membantu almarhum menyelesaikan buku ini," katanya.
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan, buku Bonita: Hikayat Sang Raja yang menceritakan tentang konflik antara manusia dengan harimau sumatera di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir tersebut sangat luar biasa. Menurutnya, tidak banyak insan pers yang dapat menyajikan tulisan dalam bentuk buku seperti almarhum.
"Almarhum adalah jurnalis yang berdedikasi tinggi dalam bekerja. Telah dua dekade ikut membangun Indonesia melalui tulisannya," sebutnya.
Selain menjadikan KLHK sebagai sponsor utama produksi, hingga launching dan bedah buku Bonita Hikayat Sang Raja, Menteri Siti juga menyerahkan beasiswa pendidikan kepada kedua putra almarhum, serta menyerahkan 500 eks buku untuk pihak keluarga, sehingga buku tersebut bisa disebarluaskan kepada masyarakat sebagaimana keinginan almarhum.
"Jujur, ketika minggu lalu saya mendapatkan kabar bahwa almarhum meninggal dunia, saya sangat kaget. Baru saja kami bertemu, duduk bersama untuk membahas rencana bedah buku ini. Saya mewakili KLHK, mengucapkan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian beliau. Semoga keluarga yang ditinggalkan, diberi kesabaran dan ketabahan," katanya.
Perihal buku Bonita, Menteri Siti mengatakan bahwa buku ini memiliki keistimewaan baik dari segi penulisan maupun isi. Ia seperti sedang membaca novel cerita, hikayat para pujangga, sastra Melayu yang sangat indah.
"Saya dapat menjamin dan menyakinkan Anda sekalian, buku ini sangat menarik dan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Hal ini juga menunjukkan bahwa kualitas almarhum sebagai penulis, sangat luar biasa. Suatu kehormatan dapat mengenal dan bekerja sama dengan almarhum," terang Menteri Siti.
KLHK juga menyerahkan Wildlife Survival Achievement Award untuk media detik.com, atas perannya sebagai media yang konsisten mengawal isu lingkungan hidup Indonesia. Selain itu juga diberikan penghargaan kepada Gubernur Riau, Kapolda Riau, dan Danrem 031/WB.
Penghargaan ini juga diharapkan memberikan inspirasi dan motivasi kepada berbagai pihak untuk turut berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan, serta mewujudkan keseimbangan antar sesama makhluk hidup.
"Untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup, yang paling dipentingkan adalah implementasi, jangan asumsi, atau cuma omongan. Karena itu jurnalisme lingkungan sangat penting. Bang Haidir adalah sosok jurnalis yang profesional," kata Menteri Siti.***