JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Penghentian penerbangan jamaah umrah tidak berlangsung lama. Diperkirakan pada 22 November depan bakal ada rombongan jamaah umrah dari Indonesia yang terbang menuju Arab Saudi.
Kabar tersebut disampaikan Kabid Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Zaky Z Anshary di Jakarta, Senin (16/11). Zaky mengatakan, dirinya belum bisa memastikan berapa banyak jamaah umrah yang bakal terbang pada 22 November nanti.
Proses pengurusan visa umrahnya masih terus berlangsung. Dia menegaskan bahwa pengurusan visa umrah di tengah pandemi seperti saat ini tidak semudah dan selancar pada kondisi normal. Sebab saat ini hanya ada satu muassasah atau pelaksana teknis umrah yang ditunjuk Pemerintah Saudi.
"Biasanya ada banyak muassasah. Bisa puluhan," katanya.
Zaky mengungkapkan satu-satunya muassasah yang saat ini berwenang menyelenggaraan umrah adalah Masya’ir al Haram. Dia mengungkapkan travel-travel umrah di bawah naungan asosiasi Amphuri sudah sering bermitra dengan muassasah itu. Sehingga bisa lebih mudah dalam proses pengurusan visanya.
Namun dia menegaskan jumlah jamaah umrah yang bakal terbang 22 November nanti harus menunggu detik-detik keberangkatan. Sebab terkait juga dengan kondisi kesehatan jamaah. Apakah nanti dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan calon jamaah itu positif atau negatif Covid-19 hasil tes swab di Tanah Air.
Zaky mengatakan sampai saat ini baru ada tiga kelompok penerbangan umrah. Untuk kelompok satu dan dua dia sebut gagal atau kurang sukses. Sebab di dalamnya ada jamaah yang positif Covid-19 saat berada di Makkah. Sedangkan untuk kelompok ketiga seluruhnya negatif Covid-19. Bagi jamaah kelompok ketiga ini bisa menjalankan ibadah salat wajib di Masjidilharam. Kemudian mereka juga bisa ke Madinah.
Sementara itu Kemenag kemarin mengeluarkan hasil evaluasi pemantauan langsung penyelenggaraan umrah di Makkah. Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Oman Fathurahman menyampaikan di antara hasil pengawasan adalah meminta penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) atau travel untuk melakukan persiapan secara lebih menyeluruh.(wan/jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Penghentian penerbangan jamaah umrah tidak berlangsung lama. Diperkirakan pada 22 November depan bakal ada rombongan jamaah umrah dari Indonesia yang terbang menuju Arab Saudi.
Kabar tersebut disampaikan Kabid Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Zaky Z Anshary di Jakarta, Senin (16/11). Zaky mengatakan, dirinya belum bisa memastikan berapa banyak jamaah umrah yang bakal terbang pada 22 November nanti.
- Advertisement -
Proses pengurusan visa umrahnya masih terus berlangsung. Dia menegaskan bahwa pengurusan visa umrah di tengah pandemi seperti saat ini tidak semudah dan selancar pada kondisi normal. Sebab saat ini hanya ada satu muassasah atau pelaksana teknis umrah yang ditunjuk Pemerintah Saudi.
"Biasanya ada banyak muassasah. Bisa puluhan," katanya.
- Advertisement -
Zaky mengungkapkan satu-satunya muassasah yang saat ini berwenang menyelenggaraan umrah adalah Masya’ir al Haram. Dia mengungkapkan travel-travel umrah di bawah naungan asosiasi Amphuri sudah sering bermitra dengan muassasah itu. Sehingga bisa lebih mudah dalam proses pengurusan visanya.
Namun dia menegaskan jumlah jamaah umrah yang bakal terbang 22 November nanti harus menunggu detik-detik keberangkatan. Sebab terkait juga dengan kondisi kesehatan jamaah. Apakah nanti dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan calon jamaah itu positif atau negatif Covid-19 hasil tes swab di Tanah Air.
Zaky mengatakan sampai saat ini baru ada tiga kelompok penerbangan umrah. Untuk kelompok satu dan dua dia sebut gagal atau kurang sukses. Sebab di dalamnya ada jamaah yang positif Covid-19 saat berada di Makkah. Sedangkan untuk kelompok ketiga seluruhnya negatif Covid-19. Bagi jamaah kelompok ketiga ini bisa menjalankan ibadah salat wajib di Masjidilharam. Kemudian mereka juga bisa ke Madinah.
Sementara itu Kemenag kemarin mengeluarkan hasil evaluasi pemantauan langsung penyelenggaraan umrah di Makkah. Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Oman Fathurahman menyampaikan di antara hasil pengawasan adalah meminta penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) atau travel untuk melakukan persiapan secara lebih menyeluruh.(wan/jpg)