Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Hyundai Recall Mobil Listrik Kona

JAKARTA (RIAUPOS.CO) –  Hyundai Motor Co mengumumkan recall atau menarik puluhan ribu unit mobil Kona karena berisiko mudah terbakar. Padahal mobil listrik Kona belum lama diluncurkan Hyundai.

Recall Kona dilakukan karena ditemukan adanya cacat pada baterai bervoltase tingginya, seperti diumumkan Kementerian Transportasi Korea Selata, Kamis (8/10) lalu. Dilansir via BusinessKorea, Hyundai pada akhirnya secara sukarela akan menarik kembali kendaraan listrik Kona.

Penarikan kembali atau recall itu melibatkan 25.564 Kona full listrik yang dibangun antara September 2017 dan Maret 2020. Ini dimulai pada 16 Oktober dan termasuk pembaruan perangkat lunak dan penggantian baterai setelah inspeksi.

Seperti diketahui, secara total, 13 insiden kebakaran yang melibatkan Kona listrik telah terjadi. Kejadian di antaranya termasuk masing-masing di Kanada dan Austria. Sejauh ini telah berhasil didokumentasikan dan bisa ditindaklanjuti lebih jauh oleh Hyundai.

Baca Juga:  XL Axiata Siap Hadapi Lonjakan Trafik di Libur Idulfitri

Recall sendiri adalah tanggapan proaktif terhadap produksi yang diduga rusak dari baterai bertegangan tinggi yang digunakan dalam kendaraan, yang mungkin telah berkontribusi pada kebakaran yang dilaporkan,” kata Hyundai.

Produsen mobil itu mengatakan akan mengerahkan semua tindakan yang diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Kona listrik sendiri menggunakan baterai yang dibuat oleh LG Chem.

LG Chem mengatakan penyebab pasti dari kebakaran tersebut belum ditemukan dan percobaan pemeragaan yang dilakukan bersama dengan Hyundai tidak menyebabkan kebakaran. Sehingga kebakaran tidak dapat dikaitkan dengan sel baterai yang rusak. LG Chem menambahkan bahwa pihaknya akan berpartisipasi dalam penyelidikan dengan Hyundai untuk menemukan penyebabnya.

Baca Juga:  Indomaret Soebrantas 360 Resmikan Point Coffee Ke-22

Pada Juli, pemimpin Hyundai Motor Euisun Chung mengatakan Hyundai dan perusahaan saudaranya Kia memiliki target untuk menjual satu juta kendaraan full listrik pada 2025, menargetkan lebih dari 10 persen pangsa pasar global untuk kendaraan semacam itu.

Kona sendiri adalah model terlaris merek Hyundai di Eropa. Penjualan Kona di wilayah tersebut naik 1,9 persen menjadi 70.380 dalam delapan bulan pertama. Termasuk versi mesin pembakaran, menurut peneliti pasar JATO Dynamics.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) –  Hyundai Motor Co mengumumkan recall atau menarik puluhan ribu unit mobil Kona karena berisiko mudah terbakar. Padahal mobil listrik Kona belum lama diluncurkan Hyundai.

Recall Kona dilakukan karena ditemukan adanya cacat pada baterai bervoltase tingginya, seperti diumumkan Kementerian Transportasi Korea Selata, Kamis (8/10) lalu. Dilansir via BusinessKorea, Hyundai pada akhirnya secara sukarela akan menarik kembali kendaraan listrik Kona.

- Advertisement -

Penarikan kembali atau recall itu melibatkan 25.564 Kona full listrik yang dibangun antara September 2017 dan Maret 2020. Ini dimulai pada 16 Oktober dan termasuk pembaruan perangkat lunak dan penggantian baterai setelah inspeksi.

Seperti diketahui, secara total, 13 insiden kebakaran yang melibatkan Kona listrik telah terjadi. Kejadian di antaranya termasuk masing-masing di Kanada dan Austria. Sejauh ini telah berhasil didokumentasikan dan bisa ditindaklanjuti lebih jauh oleh Hyundai.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pemerintah Dorong Kepemilikan Rumah untuk MBR

Recall sendiri adalah tanggapan proaktif terhadap produksi yang diduga rusak dari baterai bertegangan tinggi yang digunakan dalam kendaraan, yang mungkin telah berkontribusi pada kebakaran yang dilaporkan,” kata Hyundai.

Produsen mobil itu mengatakan akan mengerahkan semua tindakan yang diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Kona listrik sendiri menggunakan baterai yang dibuat oleh LG Chem.

LG Chem mengatakan penyebab pasti dari kebakaran tersebut belum ditemukan dan percobaan pemeragaan yang dilakukan bersama dengan Hyundai tidak menyebabkan kebakaran. Sehingga kebakaran tidak dapat dikaitkan dengan sel baterai yang rusak. LG Chem menambahkan bahwa pihaknya akan berpartisipasi dalam penyelidikan dengan Hyundai untuk menemukan penyebabnya.

Baca Juga:  Pereli Hiroshi Masuoka, Ajak Media dan Konsumen Nikmati Sensasi Kendarai New Triton 

Pada Juli, pemimpin Hyundai Motor Euisun Chung mengatakan Hyundai dan perusahaan saudaranya Kia memiliki target untuk menjual satu juta kendaraan full listrik pada 2025, menargetkan lebih dari 10 persen pangsa pasar global untuk kendaraan semacam itu.

Kona sendiri adalah model terlaris merek Hyundai di Eropa. Penjualan Kona di wilayah tersebut naik 1,9 persen menjadi 70.380 dalam delapan bulan pertama. Termasuk versi mesin pembakaran, menurut peneliti pasar JATO Dynamics.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari