Kamis, 19 September 2024

Hyundai Recall Mobil Listrik Kona

JAKARTA (RIAUPOS.CO) –  Hyundai Motor Co mengumumkan recall atau menarik puluhan ribu unit mobil Kona karena berisiko mudah terbakar. Padahal mobil listrik Kona belum lama diluncurkan Hyundai.

Recall Kona dilakukan karena ditemukan adanya cacat pada baterai bervoltase tingginya, seperti diumumkan Kementerian Transportasi Korea Selata, Kamis (8/10) lalu. Dilansir via BusinessKorea, Hyundai pada akhirnya secara sukarela akan menarik kembali kendaraan listrik Kona.

Penarikan kembali atau recall itu melibatkan 25.564 Kona full listrik yang dibangun antara September 2017 dan Maret 2020. Ini dimulai pada 16 Oktober dan termasuk pembaruan perangkat lunak dan penggantian baterai setelah inspeksi.

Seperti diketahui, secara total, 13 insiden kebakaran yang melibatkan Kona listrik telah terjadi. Kejadian di antaranya termasuk masing-masing di Kanada dan Austria. Sejauh ini telah berhasil didokumentasikan dan bisa ditindaklanjuti lebih jauh oleh Hyundai.

- Advertisement -
Baca Juga:  Bantu Masyarakat Anambas, Bank Riau Kepri Salurkan Program CSR

Recall sendiri adalah tanggapan proaktif terhadap produksi yang diduga rusak dari baterai bertegangan tinggi yang digunakan dalam kendaraan, yang mungkin telah berkontribusi pada kebakaran yang dilaporkan,” kata Hyundai.

Produsen mobil itu mengatakan akan mengerahkan semua tindakan yang diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Kona listrik sendiri menggunakan baterai yang dibuat oleh LG Chem.

- Advertisement -

LG Chem mengatakan penyebab pasti dari kebakaran tersebut belum ditemukan dan percobaan pemeragaan yang dilakukan bersama dengan Hyundai tidak menyebabkan kebakaran. Sehingga kebakaran tidak dapat dikaitkan dengan sel baterai yang rusak. LG Chem menambahkan bahwa pihaknya akan berpartisipasi dalam penyelidikan dengan Hyundai untuk menemukan penyebabnya.

Baca Juga:  PLN Sukses Kawal Kelistrikan Tanpa Kedip

Pada Juli, pemimpin Hyundai Motor Euisun Chung mengatakan Hyundai dan perusahaan saudaranya Kia memiliki target untuk menjual satu juta kendaraan full listrik pada 2025, menargetkan lebih dari 10 persen pangsa pasar global untuk kendaraan semacam itu.

Kona sendiri adalah model terlaris merek Hyundai di Eropa. Penjualan Kona di wilayah tersebut naik 1,9 persen menjadi 70.380 dalam delapan bulan pertama. Termasuk versi mesin pembakaran, menurut peneliti pasar JATO Dynamics.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) –  Hyundai Motor Co mengumumkan recall atau menarik puluhan ribu unit mobil Kona karena berisiko mudah terbakar. Padahal mobil listrik Kona belum lama diluncurkan Hyundai.

Recall Kona dilakukan karena ditemukan adanya cacat pada baterai bervoltase tingginya, seperti diumumkan Kementerian Transportasi Korea Selata, Kamis (8/10) lalu. Dilansir via BusinessKorea, Hyundai pada akhirnya secara sukarela akan menarik kembali kendaraan listrik Kona.

Penarikan kembali atau recall itu melibatkan 25.564 Kona full listrik yang dibangun antara September 2017 dan Maret 2020. Ini dimulai pada 16 Oktober dan termasuk pembaruan perangkat lunak dan penggantian baterai setelah inspeksi.

Seperti diketahui, secara total, 13 insiden kebakaran yang melibatkan Kona listrik telah terjadi. Kejadian di antaranya termasuk masing-masing di Kanada dan Austria. Sejauh ini telah berhasil didokumentasikan dan bisa ditindaklanjuti lebih jauh oleh Hyundai.

Baca Juga:  XL Axiata Perusahaan Telekomunikasi Pertama di Asia Tenggara yang Gunakan SAP S/4HANA Cloud

Recall sendiri adalah tanggapan proaktif terhadap produksi yang diduga rusak dari baterai bertegangan tinggi yang digunakan dalam kendaraan, yang mungkin telah berkontribusi pada kebakaran yang dilaporkan,” kata Hyundai.

Produsen mobil itu mengatakan akan mengerahkan semua tindakan yang diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Kona listrik sendiri menggunakan baterai yang dibuat oleh LG Chem.

LG Chem mengatakan penyebab pasti dari kebakaran tersebut belum ditemukan dan percobaan pemeragaan yang dilakukan bersama dengan Hyundai tidak menyebabkan kebakaran. Sehingga kebakaran tidak dapat dikaitkan dengan sel baterai yang rusak. LG Chem menambahkan bahwa pihaknya akan berpartisipasi dalam penyelidikan dengan Hyundai untuk menemukan penyebabnya.

Baca Juga:  Beralih ke BP Tapera, Tahun Depan Bank BJB Kembali Salurkan KPR FLPP

Pada Juli, pemimpin Hyundai Motor Euisun Chung mengatakan Hyundai dan perusahaan saudaranya Kia memiliki target untuk menjual satu juta kendaraan full listrik pada 2025, menargetkan lebih dari 10 persen pangsa pasar global untuk kendaraan semacam itu.

Kona sendiri adalah model terlaris merek Hyundai di Eropa. Penjualan Kona di wilayah tersebut naik 1,9 persen menjadi 70.380 dalam delapan bulan pertama. Termasuk versi mesin pembakaran, menurut peneliti pasar JATO Dynamics.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari