MEDAN (RIAUPOS.CO) – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menegaskan pihak yang mengklaim logo PSMS saat ini untuk tidak mengganggu tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut.
’’Logo itu milik sesepuh PSMS. Milik rakyat Sumut. Bukan milik perorangan. Sudah final PSMS milik rakyat Sumut,’’ tegasnya dalam pertemuan dengan suporter, pengurus dan mantan pemain PSMS di Gedung Bina Graha Pemprovsu, Jalan Diponegoro, Jumat (12/7/2019).
Edy menjelaskan PSMS sudah ada sejak lama, sehingga aneh jika ada yang mengklaim PSMS. ’’Ini aneh sekarang, ada orang yang melaporkan ke Polda Sumut. Bahwa PSMS ini punya dia. Ampun, Kapolda Sumut saya beritahu itu. Hei, Kapolda, saya sejak TK sudah dibawa ayah saya nonton ke Teladan, saya lahir tahun 1961, PSMS lahir 1950, dari dulu sudah dipakek (logo) itu,’’ jelasnya.
Edy pun menyentil suporter yang tidak beriak melihat situasi PSMS saat ini. ’’Yang heran, kalian (suporter) diam. Suporter mandul kau!,’’ tegasnya.
Dia membandingkan sikap Bobotoh dan Bonek yang berani bertindak ketika klubnya diganggu. Dia mengisahkan saat Kongres PSSI di Bali, dia didatangi Bonek. Sempat merasa terkepung, Edy mengaku berhasil membubarkan kerumunan Bonek saat itu. ’’Akhirnya Persebaya masuk ke Liga 1, PSMS masuk Liga 2, eh Persebaya tetap jaya, PSMS tersungkur. Kalian (suporter) begini terus, untuk apa kalian bikin (komunitas suporter)?’’ jelasnya.
Edy yang juga Ketua Dewan Penasehat PSMS ini meminta suporter kawal tim dan klub kebanggaan Kota Medan. ’’Kaulah (suporter) yang memiliki PSMS ini, kawal yang benar,’’ ujarnya.
Mantan Ketua Umum PSSI ini menyatakan rela siapapun yang ingin jadi Ketua Umum PSMS, sepanjang benar-benar mau mengurus klub ini. ’’Siapapun yang mau jadi Ketua Umum PSMS kuresmikan. Kenapa? Karena PT itu samaku. Tak usah ribut-ribut. Hari ini kau minta tapi yakin mau besarkan itu, panggil notaris, tanda tangan. Ada yang mau pegang PSMS, sujud syukur saya. Tapi serius ya, jangan main-main. Kalau main-main kasihan sekali PSMS, kebanggaan Sumut,’’ jelasnya.