Kamis, 19 September 2024

Luhut Klaim Bank Dunia Puji Ketangguhan Ekonomi Indonesia

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim pujian Bank Dunia atas ketangguhan ekonomi Indonesia meski harus bersusah payah menghadapi corona (Covid-19).

Meski diakuinya, pandemi Covid-19 cukup menggoncang Indonesia di tiga bulan pertama 2020 sehingga membuat pertumbuhan ekonomi terkoreksi menjadi 2,97 persen dari tahun sebelumnya sebesar 5 persen. "World Bank (Bank Dunia) masih mengakui kita termasuk ekonomi yang relisient (tangguh) di antara ekonomi lain," katanya saat memberikan kuliah umum virtual yang dipantau di Jakarta, Jumat (5/6), seperti dilansir dari Antara.

Menurut Luhut, ketangguhan ekonomi Indonesia bisa dilihat dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang semakin menguat dan hari ini sudah berada di kisaran Rp13 ribuan.

Baca Juga:  Mitsubishi All-New Outlander Segera Hadir Tahun Depan

"Anda lihat rupiah sudah Rp13 ribu sekian, dua, tiga pekan terakhir ini sudah ada capital inflow 1,5 miliar dolar AS. Yield juga membaik dengan 1,2 persen. Banyak indikasi lain yang membaik. Apa kita sudah sempurna? Ya belumlah. Tapi kalau dibilang kita tidak mengerjakan dengan benar, market yang akan membaca," katanya.

- Advertisement -

Ia menjelaskan pada triwulan pertama 2020, ada enam sektor yang berkontribusi 69 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yang mengalami perlambatan pertumbuhan karena pandemi.

Penurunan pertumbuhan paling signifikan pada sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta konstruksi. Sektor lain seperti pertanian, kehutanan dan perikanan, pertambangan dan penggalian, serta transportasi dan pergudangan juga turun cukup signifikan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Upgrade Honda CBR600RR, Ini Bocoran Spesifikasinya

Kondisi tersebut, membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia turun drastis menjadi hanya 2,97 persen pada tiga bulan pertama 2020. "Kita lihat kuartal kedua ini, mungkin kita juga akan lebih bawah lagi, tapi itu sudah kita prediksi semua. Karena selama ekonomi tidak jalan, atau karena PSBB, itu pasti dampaknya begini. Tapi kalau dilihat, ekonomi (negara) yang lain juga begitu," katanya.

Dalam paparannya itu, ia mencatat pada periode yang sama pertumbuhan ekonomi Cina bahkan negatif 6,8 persen, sementara Singapura negatif 2,2 persen. Ada pun negara lain yang masih tumbuh positif adalah Vietnam (3,8 persen) dan Korea Selatan (1,3 persen).

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim pujian Bank Dunia atas ketangguhan ekonomi Indonesia meski harus bersusah payah menghadapi corona (Covid-19).

Meski diakuinya, pandemi Covid-19 cukup menggoncang Indonesia di tiga bulan pertama 2020 sehingga membuat pertumbuhan ekonomi terkoreksi menjadi 2,97 persen dari tahun sebelumnya sebesar 5 persen. "World Bank (Bank Dunia) masih mengakui kita termasuk ekonomi yang relisient (tangguh) di antara ekonomi lain," katanya saat memberikan kuliah umum virtual yang dipantau di Jakarta, Jumat (5/6), seperti dilansir dari Antara.

Menurut Luhut, ketangguhan ekonomi Indonesia bisa dilihat dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang semakin menguat dan hari ini sudah berada di kisaran Rp13 ribuan.

Baca Juga:  Buka Bersama Bisa Dapat Voucher Umrah

"Anda lihat rupiah sudah Rp13 ribu sekian, dua, tiga pekan terakhir ini sudah ada capital inflow 1,5 miliar dolar AS. Yield juga membaik dengan 1,2 persen. Banyak indikasi lain yang membaik. Apa kita sudah sempurna? Ya belumlah. Tapi kalau dibilang kita tidak mengerjakan dengan benar, market yang akan membaca," katanya.

Ia menjelaskan pada triwulan pertama 2020, ada enam sektor yang berkontribusi 69 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yang mengalami perlambatan pertumbuhan karena pandemi.

Penurunan pertumbuhan paling signifikan pada sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta konstruksi. Sektor lain seperti pertanian, kehutanan dan perikanan, pertambangan dan penggalian, serta transportasi dan pergudangan juga turun cukup signifikan.

Baca Juga:  Hyundai Bakal Luncurkan Dua Mobil Baru

Kondisi tersebut, membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia turun drastis menjadi hanya 2,97 persen pada tiga bulan pertama 2020. "Kita lihat kuartal kedua ini, mungkin kita juga akan lebih bawah lagi, tapi itu sudah kita prediksi semua. Karena selama ekonomi tidak jalan, atau karena PSBB, itu pasti dampaknya begini. Tapi kalau dilihat, ekonomi (negara) yang lain juga begitu," katanya.

Dalam paparannya itu, ia mencatat pada periode yang sama pertumbuhan ekonomi Cina bahkan negatif 6,8 persen, sementara Singapura negatif 2,2 persen. Ada pun negara lain yang masih tumbuh positif adalah Vietnam (3,8 persen) dan Korea Selatan (1,3 persen).

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari