Minggu, 15 Juni 2025

Fadli Zon: PKI Selalu Ingin Menghapus Jejak Sejarah

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon kembali bersuara di media sosial Twitter soal Partai Komunis Indonesia (PKI). Kali ini anggota DPR asal daerah pemilihan Jawa Barat itu mengklaim PKI selalu ingin menghapus jejak sejarah.

"Dari dulu PKI selalu ingin menghapus jejak sejarah, playing victim, n berusaha menempatkan diri sbg korban," kicau @fadlizon, Kamis (4/6).

Anggota Komisi I DPR ini lebih lanjut juga menyatakan, para pengikut PKI berkali-kali mau memberontak dan melakukan kudeta. Namun selalu gagal.

Fadli kemudian mengajak warganet menanti "serangan" para pendengung bayaran (buzzerp) yang tidak suka dengan kicauannya tersebut.

"Pdhl berkali2 mau berondak n kudeta. Gagal terus. Nah yuk kita lihat komen2 buzzerp yg pro PKI habis sy twit ini," twit @fadlizon.

Baca Juga:  Megawati: Jangan Terombang-ambing oleh Kekuatan Elektoral yang Sifatnya Semu

Fadli menyertakan kicauan akun @Namaku_Anisa dalam unggahannya. "Fakta Sejarah PKI Diubah Lewat Wikipedia, Warganet": Waspada Pemutarbalikan Sejarah. #BoikotWikipedia.

Untuk diketahui tagar #BoikotWikipedia sempat tren di Twitter, Rabu (3/6) malam kemarin. Tagar tersebut dipicu adanya keterangan dari Wikipedia soal pembantaian 1965-1966.

Disebut peristiwa itu merupakan pembantaian terhadap orang-orang yang komunis di Indonesia. Sebagian warganet menuding penjelasan itu memburamkan fakta sejarah soal PKI. Sementara warganet lain yang ikut menyertakan tagar #BoikotWikipedia dalam kicauannya menyebut siapa saja bisa mengedit informasi yang dimuat di wikipedia.

Fadli diketahui juga berkicau soal PKI pada Sabtu (23/5) lalu. Ia menyebut bahwa PKI dari dulu merupakan anti Pancasila dan menolak kenyataan Proklamasi 17 Agustus 1945. PKI menurutnya, menganggap proklamasi merupakan revolusi yang gagal.

Baca Juga:  Rangkulan Dimaknai Sinisme, Surya Paloh Tanya Ini Bangsa Model Apa

Sumber: JPNN.Com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon kembali bersuara di media sosial Twitter soal Partai Komunis Indonesia (PKI). Kali ini anggota DPR asal daerah pemilihan Jawa Barat itu mengklaim PKI selalu ingin menghapus jejak sejarah.

"Dari dulu PKI selalu ingin menghapus jejak sejarah, playing victim, n berusaha menempatkan diri sbg korban," kicau @fadlizon, Kamis (4/6).

Anggota Komisi I DPR ini lebih lanjut juga menyatakan, para pengikut PKI berkali-kali mau memberontak dan melakukan kudeta. Namun selalu gagal.

Fadli kemudian mengajak warganet menanti "serangan" para pendengung bayaran (buzzerp) yang tidak suka dengan kicauannya tersebut.

"Pdhl berkali2 mau berondak n kudeta. Gagal terus. Nah yuk kita lihat komen2 buzzerp yg pro PKI habis sy twit ini," twit @fadlizon.

Baca Juga:  Hery dan Khozin Diantar Hampir Seribuan Pendukung Menuju KPU Meranti

Fadli menyertakan kicauan akun @Namaku_Anisa dalam unggahannya. "Fakta Sejarah PKI Diubah Lewat Wikipedia, Warganet": Waspada Pemutarbalikan Sejarah. #BoikotWikipedia.

Untuk diketahui tagar #BoikotWikipedia sempat tren di Twitter, Rabu (3/6) malam kemarin. Tagar tersebut dipicu adanya keterangan dari Wikipedia soal pembantaian 1965-1966.

Disebut peristiwa itu merupakan pembantaian terhadap orang-orang yang komunis di Indonesia. Sebagian warganet menuding penjelasan itu memburamkan fakta sejarah soal PKI. Sementara warganet lain yang ikut menyertakan tagar #BoikotWikipedia dalam kicauannya menyebut siapa saja bisa mengedit informasi yang dimuat di wikipedia.

Fadli diketahui juga berkicau soal PKI pada Sabtu (23/5) lalu. Ia menyebut bahwa PKI dari dulu merupakan anti Pancasila dan menolak kenyataan Proklamasi 17 Agustus 1945. PKI menurutnya, menganggap proklamasi merupakan revolusi yang gagal.

Baca Juga:  Joko Widodo Berperan Penting di 2024

Sumber: JPNN.Com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon kembali bersuara di media sosial Twitter soal Partai Komunis Indonesia (PKI). Kali ini anggota DPR asal daerah pemilihan Jawa Barat itu mengklaim PKI selalu ingin menghapus jejak sejarah.

"Dari dulu PKI selalu ingin menghapus jejak sejarah, playing victim, n berusaha menempatkan diri sbg korban," kicau @fadlizon, Kamis (4/6).

Anggota Komisi I DPR ini lebih lanjut juga menyatakan, para pengikut PKI berkali-kali mau memberontak dan melakukan kudeta. Namun selalu gagal.

Fadli kemudian mengajak warganet menanti "serangan" para pendengung bayaran (buzzerp) yang tidak suka dengan kicauannya tersebut.

"Pdhl berkali2 mau berondak n kudeta. Gagal terus. Nah yuk kita lihat komen2 buzzerp yg pro PKI habis sy twit ini," twit @fadlizon.

Baca Juga:  Calon Kapolri Idham Azis Nasehati Istrinya: Urus Tiga, Dapur, Sumur, Kasur

Fadli menyertakan kicauan akun @Namaku_Anisa dalam unggahannya. "Fakta Sejarah PKI Diubah Lewat Wikipedia, Warganet": Waspada Pemutarbalikan Sejarah. #BoikotWikipedia.

Untuk diketahui tagar #BoikotWikipedia sempat tren di Twitter, Rabu (3/6) malam kemarin. Tagar tersebut dipicu adanya keterangan dari Wikipedia soal pembantaian 1965-1966.

Disebut peristiwa itu merupakan pembantaian terhadap orang-orang yang komunis di Indonesia. Sebagian warganet menuding penjelasan itu memburamkan fakta sejarah soal PKI. Sementara warganet lain yang ikut menyertakan tagar #BoikotWikipedia dalam kicauannya menyebut siapa saja bisa mengedit informasi yang dimuat di wikipedia.

Fadli diketahui juga berkicau soal PKI pada Sabtu (23/5) lalu. Ia menyebut bahwa PKI dari dulu merupakan anti Pancasila dan menolak kenyataan Proklamasi 17 Agustus 1945. PKI menurutnya, menganggap proklamasi merupakan revolusi yang gagal.

Baca Juga:  Joko Widodo Berperan Penting di 2024

Sumber: JPNN.Com
Editor: Rinaldi

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari