Jumat, 22 November 2024

Tambah 6, Kasus Positif Covid-19 di Riau Jadi 94

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pasien positif corona (Covid-19) di Riau kembali bertambah. Kamis (14/5), ada penambahan enam orang. Penambahan didominasi klaster Magetan Jawa Timur (Jatim), yakni lima orang.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan total pasien positif Covid-19 di Riau menjadi 94 dari sebelumnya 88.

- Advertisement -

"Pasien positif ke-89, yakni SM (40) warga Pekanbaru, di mana yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta pada 19 Maret lalu," ujar Indra Yovi.

Untuk pasien ke-90, ujar Indra Yovi, adalah IMA (16) warga Kepulauan Meranti. Pasien 91, MF (17) warga Kabupaten Bengkalis. Pasien ke-92 RUH (17) warga Kabupaten Bengkalis. Pasien ke-93, UL (19) warga Kabupaten Bengkalis dan pasien ke-94, yakni MR (20) warga Kabupaten Pelalawan.

"Untuk pasien ke 90-94 merupakan hasil kontak tracing klaster santri asal Jatim. Kondisi mereka saat ini stabil dan hanya mengalami keluhan batuk ringan," sebutnya.

- Advertisement -

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bengkalis Johansyah Syafri membenarkan adanya penambahan tiga  kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bengkalis.

"Sesuai infografik di corona.riau.go.id pada pukul 18:.44:22 WIB, memang ada penambahan 3 orang, sehingga menjadi 9 orang," jelas Johan.

Johan juga belum dapat memastikan dari kecamatan mana ketiga kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut. Sebab, belum mendapat data resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis. Ditambahkannya, kalau dari inisialnya, sesuai data yang diterima pukul 15.00 WIB tadi, ketiganya dari Kecamatan Bengkalis.

"Kalau memang benar, ketiganya bagian dari klaster Ponpes Tomboro, Magetan, Jatim. Ketiganya saat ini dirawat di RSUD Bengkalis. Sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, ketiganya juga sudah dilakukan rapid test, hasilnya tidak reaktif," terang Johan.

Sementara Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pelalawan HM Harris melalui Juru Bicara H Asril SKM MKes mengungkapkan pasien positif ke-8 di Pelalawan berinisial MR merupakan warga Kecamatan Bandar Petalangan itu. Sebelumnya rapid test telah menjalani tes yang menunjukkan reaktif. Sehingga dilakukan swab dan hasilnya positif.

Selain MR, sambung Asril, pada Rabu (13/5) lalu, pasien positif juga bertambah satu orang yakni klaster mahasiswa yang dipulangkan dari Arab Saudi berinisial AT (23) pada tanggal 7 April lalu. AT merupakan gelombang pertama pemulangan mahasiswa dari Arab Saudi sebanyak 42 orang, 2 di antaranya berasal dari Kabupaten Pelalawan. Warga Kecamatan Pangkalan Kerinci yang menjadi pasien positif ke-7 ini, langsung menjalani karantina di PPSCM di Jalan Ronggo Warsito Kota Pekanbaru bersama rekan mahasiswa lainnya.

Baca Juga:  Hasil RUPS LB BRK Syariah, Tiga Nama Ikuti Fit and Proper Test di OJK

"Saat dikarantina, Tim Gugus Tugas Provinsi Riau langsung mengambil hasil swab rombongan mahasiswa dari Arab Saudi ini, termasuk AT. Sehingga pada Rabu (13/5/2020) hasil swab AT keluar dan dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Artinya, AT ini tidak sempat sampai ke Pangkalan Kerinci karena langsung dikarantina, sehingga kita tidak perlu melakukan tracing kontak," paparnya.

Isolasi Keluarga Kedua Pasien di Meranti
PDP asal Kepulauan Meranti yang positif Covid-19, bertambah menjadi dua orang. Seperti dibeberkan Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti Dr Misri Hasanto, kedua pasien yang terjangkit Covid-19 tersebut adalah santri klaster Magetan Jawa Timur. Untuk pasien yang telah dinyatakan positif tersebut berinisial IA usia 19 tahun, dan IMA usia 16 tahun. Keduanya warga Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kepulauan Meranti.  

"Iya hasil swab keduanya positif. Hasil swab yang pertama kami terima semalam (Rabu, red). Hasil swab untuk pasien yang kedua kami terima hari ini (kemarin, red),” ujarnya.

Menurut Misri kedua pasien yang positif tersebut ditetapkan sebagai PDP bersama seorang rekannya, Ahad (10/5) lalu. “Ini pasien santri dari Magetan yang masuk ke Meranti melalui Bengkalis. Tidak ada gejala. Keberadaannya diketahui dari hasil tracing," ungkapnya

Menyikapi hal itu, jauh hari sebelum ini ia mengaku telah membuat tim khusus untuk men-tracing kontak erat dengan pasien terkait. Gunanya untuk melacak orang-orang yang pernah kontak dengannya. Dengan demikian seluruh orang yang punya kontak erat dengan pasien terjangkit Covid-19 terkait, telah dan akan di-rapid test. Untuk sementara ini ada 12 orang telah di-rapid test dengan hasil nonreaktif.  Bahkan, Misri membeberkan jika kedua keluarga pasien yang dinyatakan positif akan diisolasi di Balai Latihan Kerja yang disulap menjadi rumah sakit sementara.  

“Saat ini kedua keluarga sedang dijemput oleh tenaga medis dari gugus tugas untuk diisolasi sementara di BLK yang kami sulap jadi ruang isolasi Covid-19," ungkapnya.

Baca Juga:  Berjoget dengan Masyarakat Kuansing

Selain itu sebagai langkah antisipasi, Kamis (14/5/20) ini Pemkab Kepulauan Meranti telah mengambil kebijakan mengunci pintu masuk dan keluar Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu.

Viral, Video Bus Bawa Penumpang Dugaan Corona
Baru-baru ini, beredar video yang sempat menghebohkan masyarakat Bengkalis di aplikasi jejaring sosial WhatsApp (WA) tentang bus yang membawa penumpang dugaan virus corona. Video tersebut beredar sejak Rabu malam (13/5) dan disebut membawa petugas Puskesmas Lubuk Muda, yang berada di perbatasan Siak-Bengkalis.

Dalam video tersebut, terlihat bus berada di dalam Roro penyeberangan Sungai Selari-Air Putih. Melalui surat Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Bengkalis Nomor 440/DISKES-YANKES/2020/963 dikonfirmasi bahwa bus tersebut membawa pegawai UPT Puskesmas Lubuk Muda Kecamatan Siak Kecil.

"Telah dilaksanakan rapid test terhadap 58 orang pegawai UPT Puskesmas Lubuk Muda Kecamatan Siak Kecil dengan hasil tes 34 orang reaktif," tulis Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis, Ersan Saputra dalam surat yang diterima Riau Pos.

Lebih lanjut dijelaskannya, 34 orang pegawai puskesmas tersebut akan dikarantina di UPT Diklat BKPP Kabupaten Bengkalis. Tak hanya itu, mereka juga akan dilakukan pengambilan swab untuk penentuan diagnostik.

Dengan demikian, pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Lubuk Muda akan dihentikan sementara sampai dengan keluarnya hasil pemeriksaan swab. Namun demikian, pelayanan persalinan normal masih dibuka.

Tunggu Hasil Swab
Adanya 34 tenaga medis dan pegawai di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Lubuk Muda, Kecamatan Siak Kecil, Bengkalis yang hasilnya reaktif saat dilakukan rapid test, langsung diambil sampel swab-nya untuk memastikan apakah memang terkonfirmasi positif virus corona atau tidak.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengaku sudah meminta kepada Diskes Bengkalis untuk melakukan pengambilan swab terhadap 34 tenaga medis tersebut.

"Sekarang semuanya sudah diisolasi. Tentu perlu dilakukan tes swab terhadap mereka, agar nanti kita bisa men-tracing-nya jika ada yang positif langsung dirawat segera," katanya.

Dijelaskan Mimi, reaktifnya 34 tenaga kesehatan tersebut, setelah pihak puskesmas merawat salah satu pasien positif hasil tracing atau klaster santri dari Magetan, Jawa Timur, dan kontak dengan petugas di puskesmas.(sol/esi/amn/wir/*1/egp)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pasien positif corona (Covid-19) di Riau kembali bertambah. Kamis (14/5), ada penambahan enam orang. Penambahan didominasi klaster Magetan Jawa Timur (Jatim), yakni lima orang.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan total pasien positif Covid-19 di Riau menjadi 94 dari sebelumnya 88.

- Advertisement -

"Pasien positif ke-89, yakni SM (40) warga Pekanbaru, di mana yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta pada 19 Maret lalu," ujar Indra Yovi.

Untuk pasien ke-90, ujar Indra Yovi, adalah IMA (16) warga Kepulauan Meranti. Pasien 91, MF (17) warga Kabupaten Bengkalis. Pasien ke-92 RUH (17) warga Kabupaten Bengkalis. Pasien ke-93, UL (19) warga Kabupaten Bengkalis dan pasien ke-94, yakni MR (20) warga Kabupaten Pelalawan.

- Advertisement -

"Untuk pasien ke 90-94 merupakan hasil kontak tracing klaster santri asal Jatim. Kondisi mereka saat ini stabil dan hanya mengalami keluhan batuk ringan," sebutnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bengkalis Johansyah Syafri membenarkan adanya penambahan tiga  kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bengkalis.

"Sesuai infografik di corona.riau.go.id pada pukul 18:.44:22 WIB, memang ada penambahan 3 orang, sehingga menjadi 9 orang," jelas Johan.

Johan juga belum dapat memastikan dari kecamatan mana ketiga kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut. Sebab, belum mendapat data resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis. Ditambahkannya, kalau dari inisialnya, sesuai data yang diterima pukul 15.00 WIB tadi, ketiganya dari Kecamatan Bengkalis.

"Kalau memang benar, ketiganya bagian dari klaster Ponpes Tomboro, Magetan, Jatim. Ketiganya saat ini dirawat di RSUD Bengkalis. Sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, ketiganya juga sudah dilakukan rapid test, hasilnya tidak reaktif," terang Johan.

Sementara Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pelalawan HM Harris melalui Juru Bicara H Asril SKM MKes mengungkapkan pasien positif ke-8 di Pelalawan berinisial MR merupakan warga Kecamatan Bandar Petalangan itu. Sebelumnya rapid test telah menjalani tes yang menunjukkan reaktif. Sehingga dilakukan swab dan hasilnya positif.

Selain MR, sambung Asril, pada Rabu (13/5) lalu, pasien positif juga bertambah satu orang yakni klaster mahasiswa yang dipulangkan dari Arab Saudi berinisial AT (23) pada tanggal 7 April lalu. AT merupakan gelombang pertama pemulangan mahasiswa dari Arab Saudi sebanyak 42 orang, 2 di antaranya berasal dari Kabupaten Pelalawan. Warga Kecamatan Pangkalan Kerinci yang menjadi pasien positif ke-7 ini, langsung menjalani karantina di PPSCM di Jalan Ronggo Warsito Kota Pekanbaru bersama rekan mahasiswa lainnya.

Baca Juga:  UMP Tetap, Covid-19 Jadi Alasan

"Saat dikarantina, Tim Gugus Tugas Provinsi Riau langsung mengambil hasil swab rombongan mahasiswa dari Arab Saudi ini, termasuk AT. Sehingga pada Rabu (13/5/2020) hasil swab AT keluar dan dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Artinya, AT ini tidak sempat sampai ke Pangkalan Kerinci karena langsung dikarantina, sehingga kita tidak perlu melakukan tracing kontak," paparnya.

Isolasi Keluarga Kedua Pasien di Meranti
PDP asal Kepulauan Meranti yang positif Covid-19, bertambah menjadi dua orang. Seperti dibeberkan Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti Dr Misri Hasanto, kedua pasien yang terjangkit Covid-19 tersebut adalah santri klaster Magetan Jawa Timur. Untuk pasien yang telah dinyatakan positif tersebut berinisial IA usia 19 tahun, dan IMA usia 16 tahun. Keduanya warga Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kepulauan Meranti.  

"Iya hasil swab keduanya positif. Hasil swab yang pertama kami terima semalam (Rabu, red). Hasil swab untuk pasien yang kedua kami terima hari ini (kemarin, red),” ujarnya.

Menurut Misri kedua pasien yang positif tersebut ditetapkan sebagai PDP bersama seorang rekannya, Ahad (10/5) lalu. “Ini pasien santri dari Magetan yang masuk ke Meranti melalui Bengkalis. Tidak ada gejala. Keberadaannya diketahui dari hasil tracing," ungkapnya

Menyikapi hal itu, jauh hari sebelum ini ia mengaku telah membuat tim khusus untuk men-tracing kontak erat dengan pasien terkait. Gunanya untuk melacak orang-orang yang pernah kontak dengannya. Dengan demikian seluruh orang yang punya kontak erat dengan pasien terjangkit Covid-19 terkait, telah dan akan di-rapid test. Untuk sementara ini ada 12 orang telah di-rapid test dengan hasil nonreaktif.  Bahkan, Misri membeberkan jika kedua keluarga pasien yang dinyatakan positif akan diisolasi di Balai Latihan Kerja yang disulap menjadi rumah sakit sementara.  

“Saat ini kedua keluarga sedang dijemput oleh tenaga medis dari gugus tugas untuk diisolasi sementara di BLK yang kami sulap jadi ruang isolasi Covid-19," ungkapnya.

Baca Juga:  Kasus Positif Bertambah 385 Orang, 13 Orang Meninggal

Selain itu sebagai langkah antisipasi, Kamis (14/5/20) ini Pemkab Kepulauan Meranti telah mengambil kebijakan mengunci pintu masuk dan keluar Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu.

Viral, Video Bus Bawa Penumpang Dugaan Corona
Baru-baru ini, beredar video yang sempat menghebohkan masyarakat Bengkalis di aplikasi jejaring sosial WhatsApp (WA) tentang bus yang membawa penumpang dugaan virus corona. Video tersebut beredar sejak Rabu malam (13/5) dan disebut membawa petugas Puskesmas Lubuk Muda, yang berada di perbatasan Siak-Bengkalis.

Dalam video tersebut, terlihat bus berada di dalam Roro penyeberangan Sungai Selari-Air Putih. Melalui surat Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Bengkalis Nomor 440/DISKES-YANKES/2020/963 dikonfirmasi bahwa bus tersebut membawa pegawai UPT Puskesmas Lubuk Muda Kecamatan Siak Kecil.

"Telah dilaksanakan rapid test terhadap 58 orang pegawai UPT Puskesmas Lubuk Muda Kecamatan Siak Kecil dengan hasil tes 34 orang reaktif," tulis Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis, Ersan Saputra dalam surat yang diterima Riau Pos.

Lebih lanjut dijelaskannya, 34 orang pegawai puskesmas tersebut akan dikarantina di UPT Diklat BKPP Kabupaten Bengkalis. Tak hanya itu, mereka juga akan dilakukan pengambilan swab untuk penentuan diagnostik.

Dengan demikian, pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Lubuk Muda akan dihentikan sementara sampai dengan keluarnya hasil pemeriksaan swab. Namun demikian, pelayanan persalinan normal masih dibuka.

Tunggu Hasil Swab
Adanya 34 tenaga medis dan pegawai di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Lubuk Muda, Kecamatan Siak Kecil, Bengkalis yang hasilnya reaktif saat dilakukan rapid test, langsung diambil sampel swab-nya untuk memastikan apakah memang terkonfirmasi positif virus corona atau tidak.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengaku sudah meminta kepada Diskes Bengkalis untuk melakukan pengambilan swab terhadap 34 tenaga medis tersebut.

"Sekarang semuanya sudah diisolasi. Tentu perlu dilakukan tes swab terhadap mereka, agar nanti kita bisa men-tracing-nya jika ada yang positif langsung dirawat segera," katanya.

Dijelaskan Mimi, reaktifnya 34 tenaga kesehatan tersebut, setelah pihak puskesmas merawat salah satu pasien positif hasil tracing atau klaster santri dari Magetan, Jawa Timur, dan kontak dengan petugas di puskesmas.(sol/esi/amn/wir/*1/egp)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari