Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Pasien Covid-19 sampai Harus Transplantasi Paru-paru

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Seorang pasien di Cina sudah dalam kondisi kritis saat berjuang melawan Covid-19. Namun akhirnya, Cui An (65), bisa selamat setelah melakukan operasi transplantasi paru-paru agar membantunya bisa bernapas.

Dokter di Cina menyelamatkan hidupnya dengan mengganti kedua paru-paru pasien setelah menghabiskan lebih dari dua bulan untuk perawatan. Cui An berjuang di rumah sakit Wuhan dari pertengahan Februari 2020 hingga 22 April 2020.

Dilansir dari Mirror, Jumat (8/5), bahkan setelah penyakit itu hilang dari tubuhnya, Cui An seolah berada di pintu kematian karena sulit bernapas lantaran mengalami kerusakan paru-paru. Namun, ahli bedah yang mengenakan pakaian pelindung membawanya kembali ke kehidupan normal dengan melakukan transplantasi paru-paru ganda selama enam jam.

Baca Juga:  Raih Penghargaan Internasional, Cinta Laura Tak Datang

Operasi itu dilakukan di ruang tekanan negatif pada 20 April setelah adanya organ dari donor yang diterbangkan ke Wuhan. Tekanan negatif di ruang operasi membantu mencegah penyebaran penyakit, dengan petugas medis mengenakan penutup kepala untuk memberikan tekanan positif.

Seorang dokter terkemuka di Rumah Sakit Rakyat Universitas Wuhan, dr Lin Huiqing, menyebut operasi itu sangat berisiko. Setelah mengenakan penutup kepala tekanan positif, para pekerja medis pantang untuk berkomunikasi selama operasi dan harus mengandalkan pengalaman dan saling pengertian untuk menyelesaikan operasi.

Pasien tersebut mengalami suhu tinggi pada 23 Januari dan didiagnosis menderita penyakit Covid-19 pada 7 Februari. Dia dibawa ke Rumah Sakit Palang Merah Wuhan dan dipasang ventilator pada 17 Februari.

Baca Juga:  Sekolah Tatap Muka Segera Diputuskan

Dokter memutuskan satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidupnya adalah melalui transplantasi. Ajaib dan mukzizat pun datang. Pada 20 April datang paru-paru yang dia butuhkan untuk bertahan hidup. Paru-paru itu diterbangkan dari Yunnan ke Wuhan pada hari yang sama, dengan operasi berlangsung malam itu. Pasien setelah dua hari operasi, kemudian sadar pada 24 April.

Dia masih memerlukan ventilator hampir sepanjang hari karena ototnya belum cukup kuat untuk menopang paru-paru barunya. Meski demikian, kondisinya sekarang pulih dengan baik. Wakil Direktur Rumah Sakit Li Guang mengatakan pasien perlahan-lahan mendapatkan kembali keterampilan motoriknya, meski itu akan butuh waktu lama sebelum benar-benar kembali normal.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Seorang pasien di Cina sudah dalam kondisi kritis saat berjuang melawan Covid-19. Namun akhirnya, Cui An (65), bisa selamat setelah melakukan operasi transplantasi paru-paru agar membantunya bisa bernapas.

Dokter di Cina menyelamatkan hidupnya dengan mengganti kedua paru-paru pasien setelah menghabiskan lebih dari dua bulan untuk perawatan. Cui An berjuang di rumah sakit Wuhan dari pertengahan Februari 2020 hingga 22 April 2020.

- Advertisement -

Dilansir dari Mirror, Jumat (8/5), bahkan setelah penyakit itu hilang dari tubuhnya, Cui An seolah berada di pintu kematian karena sulit bernapas lantaran mengalami kerusakan paru-paru. Namun, ahli bedah yang mengenakan pakaian pelindung membawanya kembali ke kehidupan normal dengan melakukan transplantasi paru-paru ganda selama enam jam.

Baca Juga:  Sekolah Tatap Muka Segera Diputuskan

Operasi itu dilakukan di ruang tekanan negatif pada 20 April setelah adanya organ dari donor yang diterbangkan ke Wuhan. Tekanan negatif di ruang operasi membantu mencegah penyebaran penyakit, dengan petugas medis mengenakan penutup kepala untuk memberikan tekanan positif.

- Advertisement -

Seorang dokter terkemuka di Rumah Sakit Rakyat Universitas Wuhan, dr Lin Huiqing, menyebut operasi itu sangat berisiko. Setelah mengenakan penutup kepala tekanan positif, para pekerja medis pantang untuk berkomunikasi selama operasi dan harus mengandalkan pengalaman dan saling pengertian untuk menyelesaikan operasi.

Pasien tersebut mengalami suhu tinggi pada 23 Januari dan didiagnosis menderita penyakit Covid-19 pada 7 Februari. Dia dibawa ke Rumah Sakit Palang Merah Wuhan dan dipasang ventilator pada 17 Februari.

Baca Juga:  Go Global, Pelaku UMKM ke Pasar Senggol Turki

Dokter memutuskan satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidupnya adalah melalui transplantasi. Ajaib dan mukzizat pun datang. Pada 20 April datang paru-paru yang dia butuhkan untuk bertahan hidup. Paru-paru itu diterbangkan dari Yunnan ke Wuhan pada hari yang sama, dengan operasi berlangsung malam itu. Pasien setelah dua hari operasi, kemudian sadar pada 24 April.

Dia masih memerlukan ventilator hampir sepanjang hari karena ototnya belum cukup kuat untuk menopang paru-paru barunya. Meski demikian, kondisinya sekarang pulih dengan baik. Wakil Direktur Rumah Sakit Li Guang mengatakan pasien perlahan-lahan mendapatkan kembali keterampilan motoriknya, meski itu akan butuh waktu lama sebelum benar-benar kembali normal.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari