BATAM (RIAUPOS.CO) — Jumlah pendapatan asli daerah (PAD) Kota Batam masih 30 persen dan membuat beberapa rencana yang akan dilakukan pada 2020 urung dilaksanakan.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi, mengatakan, beberapa di antaranya yaitu tunjangan hari raya (THR) untuk ribuan tenaga honor yang bekerja di lingkungan Pemko Batam, hingga bantuan untuk masjid yang rutin diberikan setiap safari Ramadan.
Semuanya kata dia, terancam karena tidak ada anggaran. Wali Kota menyebutkan selain itu, rencana pembangunan sekolah, bantuan untuk tenaga guru juga belum bisa dilaksanakan di 2020.
Kondisi ini tidak lepas dari pandemi Covid-19 yang membuat hampir semua sektor penghasil PAD tutup sementara ini.
"Bicara soal pendidikan, maaf. Termasuk soal rencana membangun sekolah baru, bayar guru belum bisa karena uang terbatas. Semua RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) tidak jalan karena Covid-19 ini," kata dia usai menghadiri Musrenbang di Panggung Dataran Engku Puteri, Kamis (23/4).
Tidak saja itu, pembangunan jalan juga harus dihentikan sementara karena tidak ada anggaran. Menurutnya kondisi saat ini Pemko Batam lebih fokus agar penanganan Covid-19 ini bisa selesai. Untuk itu, ia meminta seluruh masyarakat bisa bekerja sama dan membantu pemerintah.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Batam berencana menunda pengerjaan proyek fisik yang dibiayai dari APBD 2020. Hal ini karena memperhitungkan kemampuan APBD yang ikut terdampak Covid-19.
"Melihat keadaan saat ini memang tidak semua proyek fisik yang kami rencanakan bisa direalisasikan. Kami masih menghitung dan memetakan proyek mana yang bisa tercover dan terpaksa ditunda pengerjaannya tahun ini," kata Kepala Disdik Batam, Hendri Arulan.
Sementara itu, anggota DPRD Batam meminta Pemko untuk tidak menunda beberapa proyek yang bersifat urgent.
"Kita tahu saat ini PAD sedang drop sangat drastis dan ekonomi kita lagi lumpuh. Namun, untuk proyek yang bersifat urgent tidak boleh ditunda," ujar anggota Komisi I DPRD Batam, Utusan Sarumaha.
Sumber: Batampos.co.id
Editor: Rinaldi