Riska Dapat Kunjungan Penderita Kanker Hampir Sembuh

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Penderita kanker di lutut asal Lipatkain, Riska Ramadil, mendapat kunjungan dari salah seorang penderita kanker lainnya di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, baru-baru ini.

Pasien tersebut bernama Arif Tri Nugroho. Dengan kursi roda, remaja 15 tahun itu mendatangi ruangan Riska dirawat. Sama seperti Riska, Arif juga terkena kanker pada lututunya.

Ulil Amri, paman Riska yang ikut mendampingi menyebutkan, Arif datang dengan maksud untuk memberikan semangat dan dukungan kepada Riska. Riska yang sedang menjalani observasi menjelang kemoterapinya, terlihat terhibur atas kedatangan Arif. Arif yang kena kanker di lutut tidak diamputasinya, hanya dioperasi dan berjalan sukses.

"Arif sudah boleh pulang pada Rabu, kemarin. Dia kena kanker tulang kaki asal Bengkulu yang baru selesai operasi di RSPAD Gatot Soebroto. Alhamdulillah tidak diamputasi. Arif ditangani oleh dokter yang sama dengan yang menangani Riska dengan penangggung jawab Letkol dr Zuhri Efendi Sp OT (K) Onk. Semoga pengobatan Riska berujung sukses seperti Arif," sebut Ulil.

Ulil dan pihak keluarga Riska sendiri sudah belasan hari mendampingi Riska selama di Jakarta. Keluarga menurut Ulil berharap Riska cepat mendapat tindakan medis. Namun dirinya percaya kepada tim dokter yang dipimpin Letkol dr Zuhri Efendi Sp OT (K) Onk itu untuk menangani keponaannya.

Ulil tidak menyangkal, kendati pengobatan Riska sudah ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan dan biaya menginap keluarga ditanggung salah satu yayasan milik pengusaha Aburizal Bakri, namun pihak keluarga masih perlu uluran tangan.

Karena pengobatan Riska ternyata tidak secepat yang mereka bayangkan. Bagi masyarakat yang ingin berdonasi untuk Riska maupun keluarganya yang sedang mendampingi, bisa lewat rekening BRI atas nama Erianto di 5508-01-018263-53-0.

"Selain itu, kami sekeluarga mohon doa semuanya, agar pengobatan Riska berhasil seperti keberhasilan pengobatan kanker Arif yang dari Bengkulu. Kami yakin dokter lebih tahu apa yang mereka lakukan. Kami hanya mau anak dan keponakan kami bisa cepat sembuh," kata Ulil.(end)

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Penderita kanker di lutut asal Lipatkain, Riska Ramadil, mendapat kunjungan dari salah seorang penderita kanker lainnya di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, baru-baru ini.

Pasien tersebut bernama Arif Tri Nugroho. Dengan kursi roda, remaja 15 tahun itu mendatangi ruangan Riska dirawat. Sama seperti Riska, Arif juga terkena kanker pada lututunya.

Ulil Amri, paman Riska yang ikut mendampingi menyebutkan, Arif datang dengan maksud untuk memberikan semangat dan dukungan kepada Riska. Riska yang sedang menjalani observasi menjelang kemoterapinya, terlihat terhibur atas kedatangan Arif. Arif yang kena kanker di lutut tidak diamputasinya, hanya dioperasi dan berjalan sukses.

"Arif sudah boleh pulang pada Rabu, kemarin. Dia kena kanker tulang kaki asal Bengkulu yang baru selesai operasi di RSPAD Gatot Soebroto. Alhamdulillah tidak diamputasi. Arif ditangani oleh dokter yang sama dengan yang menangani Riska dengan penangggung jawab Letkol dr Zuhri Efendi Sp OT (K) Onk. Semoga pengobatan Riska berujung sukses seperti Arif," sebut Ulil.

Ulil dan pihak keluarga Riska sendiri sudah belasan hari mendampingi Riska selama di Jakarta. Keluarga menurut Ulil berharap Riska cepat mendapat tindakan medis. Namun dirinya percaya kepada tim dokter yang dipimpin Letkol dr Zuhri Efendi Sp OT (K) Onk itu untuk menangani keponaannya.

Ulil tidak menyangkal, kendati pengobatan Riska sudah ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan dan biaya menginap keluarga ditanggung salah satu yayasan milik pengusaha Aburizal Bakri, namun pihak keluarga masih perlu uluran tangan.

Karena pengobatan Riska ternyata tidak secepat yang mereka bayangkan. Bagi masyarakat yang ingin berdonasi untuk Riska maupun keluarganya yang sedang mendampingi, bisa lewat rekening BRI atas nama Erianto di 5508-01-018263-53-0.

"Selain itu, kami sekeluarga mohon doa semuanya, agar pengobatan Riska berhasil seperti keberhasilan pengobatan kanker Arif yang dari Bengkulu. Kami yakin dokter lebih tahu apa yang mereka lakukan. Kami hanya mau anak dan keponakan kami bisa cepat sembuh," kata Ulil.(end)