PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Pekanbaru, mengimbau masyarakat untuk berhati-hati atas penipuan lelang yang mengatasnamakan KPKNL. Hal ini disampaikan oleh Kepala Lelang KPKNL Pekanbaru Ramli.
Ia juga mengatakan saat ini banyak modus penipuan lelang dengan iming-iming bisa mendapatkan kemenangan atas lelang sebuah barang, dengan membayarkan sejumlah uang kepada pihak yang tidak bertanggung jawan atau penipu.
"Mereka (penipu, red) biasanya menawarkan barang baru, memberi kepastian akan memenangkan lelang. Padahal kami tak pernah memastikan seseorang untuk menang dalam sebuah lelang. Semua punya kesempatan yang sama," kata Ramli saat sosialisasi di CFD Jalan Sudirman, Pekanbaru, Ahad (2/2).
Selain itu, Ramli mengungkapkan modus yang biasanya digunakan penipu yaitu adanya perjanjian dengan pihak gudang dengan alasan terdapat barang selundupan sehingga bisa dijual dengan harga miring. Kemudian calon korban akan diminta menyetor uang untuk dapat melihat langsung barang di gudang.
"Saya menyarankan agar masyarakat berhati-hati dalam menyetor uang jaminan. Jangan langsung menyetor jika ketentuannya tidak sesuai dengan ketentuan dari pemerintah. Bisa cek dulu lelang.go.id, di situ lengkap ketentuannya," tutur Ramli.
Selain itu, Ramli menambahkan modus lainnya seperti, penipu dengan aktif menghubungi korban via telepon atau aplikasi chat. Penipu biasanya mengaku dari KPKNL atau kenalan korban dan penipu menawarkan harga murah yang tidak wajar.
Biasanya mereka meminta uang muka yang ditransfer ke rekening pribadi dan menjamin menang lelang dan mendesak agar segera transfer serta menggunakan akun media sosial palsu untuk menawarkan barang lelang. "Rekening untuk menampung uang jaminan lelang tidak pernah menggunakan rekening atas nama pribadi," tutur Ramli.(a)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Pekanbaru, mengimbau masyarakat untuk berhati-hati atas penipuan lelang yang mengatasnamakan KPKNL. Hal ini disampaikan oleh Kepala Lelang KPKNL Pekanbaru Ramli.
Ia juga mengatakan saat ini banyak modus penipuan lelang dengan iming-iming bisa mendapatkan kemenangan atas lelang sebuah barang, dengan membayarkan sejumlah uang kepada pihak yang tidak bertanggung jawan atau penipu.
- Advertisement -
"Mereka (penipu, red) biasanya menawarkan barang baru, memberi kepastian akan memenangkan lelang. Padahal kami tak pernah memastikan seseorang untuk menang dalam sebuah lelang. Semua punya kesempatan yang sama," kata Ramli saat sosialisasi di CFD Jalan Sudirman, Pekanbaru, Ahad (2/2).
Selain itu, Ramli mengungkapkan modus yang biasanya digunakan penipu yaitu adanya perjanjian dengan pihak gudang dengan alasan terdapat barang selundupan sehingga bisa dijual dengan harga miring. Kemudian calon korban akan diminta menyetor uang untuk dapat melihat langsung barang di gudang.
- Advertisement -
"Saya menyarankan agar masyarakat berhati-hati dalam menyetor uang jaminan. Jangan langsung menyetor jika ketentuannya tidak sesuai dengan ketentuan dari pemerintah. Bisa cek dulu lelang.go.id, di situ lengkap ketentuannya," tutur Ramli.
Selain itu, Ramli menambahkan modus lainnya seperti, penipu dengan aktif menghubungi korban via telepon atau aplikasi chat. Penipu biasanya mengaku dari KPKNL atau kenalan korban dan penipu menawarkan harga murah yang tidak wajar.
Biasanya mereka meminta uang muka yang ditransfer ke rekening pribadi dan menjamin menang lelang dan mendesak agar segera transfer serta menggunakan akun media sosial palsu untuk menawarkan barang lelang. "Rekening untuk menampung uang jaminan lelang tidak pernah menggunakan rekening atas nama pribadi," tutur Ramli.(a)