PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Desa Kualu Nenas di Kabupaten Kampar, Riau, kini menjadi bukti bahwa limbah bisa disulap menjadi peluang ekonomi. Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat Batch III Tahun Pendanaan 2025, tim dari Universitas Riau (Unri) mendampingi warga desa untuk mengolah limbah nanas menjadi produk bernilai seperti eco-enzyme, tepache, dan yogurt.
Program ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Kegiatan bertajuk “Pemberdayaan Masyarakat Desa Kualu Nenas Riau Melalui Diversifikasi Pemanfaatan Limbah Nanas Menjadi Berbagai Produk Unggulan” ini diketuai Prof Dr Maria Erna MSi, bersama anggota Dr Sri Erlinda SIP MSi dan Siti Nazhifah MPd, serta dua mahasiswa Pendidikan Kimia, Syukri Hidayat dan Nur Rahma Safitri. Mereka juga bermitra dengan Home Industri Aroma Rasa yang berlokasi di Desa Kualu Nenas.
Kegiatan dimulai dengan sosialisasi untuk memperkenalkan masyarakat terhadap potensi produk baru berbahan limbah nanas, seperti eco-enzyme dan tepache dari kulit nanas, serta yogurt dari bonggol nanas. Setelah itu, warga dilatih untuk mempraktikkan langsung pembuatan ketiga produk tersebut dengan pendampingan tim pengabdi.
Program ini juga menerapkan teknologi tepat guna yang disesuaikan dengan kemampuan masyarakat dan mitra. Tahapan berikutnya dilakukan pendampingan serta evaluasi lapangan melalui kunjungan ke lokasi produksi.
Melalui program ini, tim pengabdian berharap inovasi pengolahan limbah nanas tidak hanya membantu mengurangi sampah organik, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Desa Kualu Nenas. Dengan begitu, limbah nanas bukan lagi masalah, melainkan sumber kreativitas dan peningkatan kesejahteraan warga.(nto)



