JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan pengetatan pemeriksaan kesehatan penumpang internasional di seluruh bandara yang dikelola. Hal itu untuk mencegah penyebaran virus korona masuk ke Indonesia. Virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok, tersebut dikenal sebagai virus 2019-nCoV atau flu Wuhan.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, pengetatan pengawasan dilakukan Angkasa Pura I bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Caranya adalah pengoptimalan penggunaan thermal scanner untuk mendeteksi peningkatan suhu tubuh penumpang yang dipasang pada area kedatangan. Selain itu menerbitkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan untuk memonitor kesehatan penumpang.
“Sebagai pengelola bandara internasional yang menjadi gerbang utama masuknya wisatawan ke Indonesia, kami menyadari potensi ancaman virus korona masuk ke Indonesia. Pengetatan pemeriksaan kesehatan penumpang ini merupakan langkah kami untuk mencegah masuknya virus korona melalui wisatawan yang masuk ke tanah air, khususnya dari beberapa negara-negara yang telah terjangkit,” ujarnya, Kamis (23/1).
Seperti diketahui Bali dan Manado merupakan destinasi wisatawan terbesar asal China yang datang melalui bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I. Sepanjang 2019 lalu, Bandara I Gusti Ngurah Rai dilewati lebih dari dari 1.190.000 penumpang asal Tiongkok. Sedangkan Bandara Sam Ratulangi dilewati lebih dari 116.000 penumpang asal China.
“Memasuki libur Tahun Baru Imlek ini, Bali dan Manado berpotensi mengalami peningkatan kunjungan wisatawan asal Tiongkok sehingga perlu ditingkatkan kewaspadaannya,” tuturnya.
Jika terdapat penumpang yang teridentifikasi memiliki kondisi suhu tubuhnya di atas 38 derajat serta memiliki gejala umum batuk, demam, sesak napas, dan memiliki riwayat perjalanan penerbangan dari China, Angkasa Pura I akan langsung berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan setempat untuk selanjutnya penumpang tersebut akan dilakukan penanganan khusus.
Virus korona pertama kali mewabah di Wuhan, China dan telah menyebar ke beberapa negara di Asia seperti Thailand, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. Orang yang terjangkit virus korona menunjukkan gejala penyakit umum seperti demam, batuk, sesak napas. Dalam kondisi lebih parah, virus korona dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan angkut, gagal ginjal, hingga menyebabkan kematian
“Kami mengimbau kepada setiap penumpang, khususnya bagi Warga Negara Indonesia yang akan bepergian keluar negeri dan yang akan pulang dari luar negeri, untuk mengikuti perkembangan virus korona. Tidak lupa kami ingatkan juga untuk dapat menggunakan masker yang menutupi hidung dan mulut, selalu mencuci tangan, menjaga kondisi kesehatan tubuh serta melaporkan kondisi kesehatan kepada pihak maskapai dan petugas di bandara jika dirasa memiliki gejala seperti virus korona,” tutup Faik Fahmi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman