Minggu, 7 Desember 2025
spot_img

Penertiban Tambang Emas Ilegal di Kuansing Ricuh, Enam Mobil Aparat Dirusak Massa

TELUKUANTAN (RIAUPOS.CO) – Suasana mencekam mewarnai penertiban tambang emas tanpa izin (PETI) di Kecamatan Cerenti, Kuantan Singingi, Selasa (7/10) siang. Warga yang tidak terima rakit PETI mereka dimusnahkan melampiaskan amarah dengan merusak kendaraan aparat.

Sebanyak enam unit mobil mengalami kerusakan, termasuk mobil dinas Kapolres Kuansing, Kabag Ops, Satlantas, bus Polres, serta Satpol PP. Bahkan, satu sepeda motor milik wartawan lokal dibakar, dan korban ikut mengalami luka di bagian wajah akibat dipukuli massa.

Kericuhan pecah saat tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP, dan BPBD memusnahkan puluhan rakit PETI di Sungai Kuantan. Warga yang diduga pemilik rakit naik pitam ketika alat tambang mereka dibakar. Massa kemudian menyerang kendaraan aparat yang diparkir di tepi jalan Desa Pulau Bayur.

Baca Juga:  Meski Diguyur Hujan, Debit Sungai Kuantan Normal

Kapolres Kuansing AKBP Raden Ricky Pratidiningrat menegaskan, penertiban dilakukan karena aktivitas PETI di Sungai Kuantan sudah merusak lingkungan dan meresahkan masyarakat. “Kami tetap berkomitmen menertibkan PETI meski mendapat perlawanan. Ini bagian dari menjaga lingkungan dan keselamatan masyarakat,” tegasnya.

Bupati Kuansing Suhardiman Amby turut hadir memimpin langsung penertiban. Ia mengajak warga menghentikan tambang ilegal dan segera mengurus izin resmi jika ingin menambang. “Menambang tanpa izin berisiko merusak masa depan generasi muda akibat dampak merkuri,” ujarnya.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karibianto menegaskan, aksi anarkis warga akan diproses hukum. “Seluruh tindakan aparat sudah sesuai prosedur. Penegakan hukum tetap dilakukan untuk memberantas PETI,” katanya.

Baca Juga:  Lapas Kelas IIB Telukkuantan Over 900 Persen, Kapasitas 53, Diisi 498 Orang

Meski sempat ricuh, aparat berhasil mengendalikan situasi. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun sejumlah kendaraan rusak dan satu wartawan mengalami luka akibat dikeroyok massa.(dac)

TELUKUANTAN (RIAUPOS.CO) – Suasana mencekam mewarnai penertiban tambang emas tanpa izin (PETI) di Kecamatan Cerenti, Kuantan Singingi, Selasa (7/10) siang. Warga yang tidak terima rakit PETI mereka dimusnahkan melampiaskan amarah dengan merusak kendaraan aparat.

Sebanyak enam unit mobil mengalami kerusakan, termasuk mobil dinas Kapolres Kuansing, Kabag Ops, Satlantas, bus Polres, serta Satpol PP. Bahkan, satu sepeda motor milik wartawan lokal dibakar, dan korban ikut mengalami luka di bagian wajah akibat dipukuli massa.

Kericuhan pecah saat tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP, dan BPBD memusnahkan puluhan rakit PETI di Sungai Kuantan. Warga yang diduga pemilik rakit naik pitam ketika alat tambang mereka dibakar. Massa kemudian menyerang kendaraan aparat yang diparkir di tepi jalan Desa Pulau Bayur.

Baca Juga:  Masuk Musim Hujan, Pengendara Diminta Waspada Jalur Riau–Sumbar Rawan Longsor

Kapolres Kuansing AKBP Raden Ricky Pratidiningrat menegaskan, penertiban dilakukan karena aktivitas PETI di Sungai Kuantan sudah merusak lingkungan dan meresahkan masyarakat. “Kami tetap berkomitmen menertibkan PETI meski mendapat perlawanan. Ini bagian dari menjaga lingkungan dan keselamatan masyarakat,” tegasnya.

Bupati Kuansing Suhardiman Amby turut hadir memimpin langsung penertiban. Ia mengajak warga menghentikan tambang ilegal dan segera mengurus izin resmi jika ingin menambang. “Menambang tanpa izin berisiko merusak masa depan generasi muda akibat dampak merkuri,” ujarnya.

- Advertisement -

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karibianto menegaskan, aksi anarkis warga akan diproses hukum. “Seluruh tindakan aparat sudah sesuai prosedur. Penegakan hukum tetap dilakukan untuk memberantas PETI,” katanya.

Baca Juga:  Jangan Biarkan Ada Sedikit pun Ruang bagi Kejahatan

Meski sempat ricuh, aparat berhasil mengendalikan situasi. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun sejumlah kendaraan rusak dan satu wartawan mengalami luka akibat dikeroyok massa.(dac)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

TELUKUANTAN (RIAUPOS.CO) – Suasana mencekam mewarnai penertiban tambang emas tanpa izin (PETI) di Kecamatan Cerenti, Kuantan Singingi, Selasa (7/10) siang. Warga yang tidak terima rakit PETI mereka dimusnahkan melampiaskan amarah dengan merusak kendaraan aparat.

Sebanyak enam unit mobil mengalami kerusakan, termasuk mobil dinas Kapolres Kuansing, Kabag Ops, Satlantas, bus Polres, serta Satpol PP. Bahkan, satu sepeda motor milik wartawan lokal dibakar, dan korban ikut mengalami luka di bagian wajah akibat dipukuli massa.

Kericuhan pecah saat tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP, dan BPBD memusnahkan puluhan rakit PETI di Sungai Kuantan. Warga yang diduga pemilik rakit naik pitam ketika alat tambang mereka dibakar. Massa kemudian menyerang kendaraan aparat yang diparkir di tepi jalan Desa Pulau Bayur.

Baca Juga:  Jalan Lintas Telukkuantan-Sumbar Hancur

Kapolres Kuansing AKBP Raden Ricky Pratidiningrat menegaskan, penertiban dilakukan karena aktivitas PETI di Sungai Kuantan sudah merusak lingkungan dan meresahkan masyarakat. “Kami tetap berkomitmen menertibkan PETI meski mendapat perlawanan. Ini bagian dari menjaga lingkungan dan keselamatan masyarakat,” tegasnya.

Bupati Kuansing Suhardiman Amby turut hadir memimpin langsung penertiban. Ia mengajak warga menghentikan tambang ilegal dan segera mengurus izin resmi jika ingin menambang. “Menambang tanpa izin berisiko merusak masa depan generasi muda akibat dampak merkuri,” ujarnya.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karibianto menegaskan, aksi anarkis warga akan diproses hukum. “Seluruh tindakan aparat sudah sesuai prosedur. Penegakan hukum tetap dilakukan untuk memberantas PETI,” katanya.

Baca Juga:  Bupati Kuansing Minta PETI Dibersihkan

Meski sempat ricuh, aparat berhasil mengendalikan situasi. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun sejumlah kendaraan rusak dan satu wartawan mengalami luka akibat dikeroyok massa.(dac)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari