PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pengendara dan warga yang melintas di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya selepas Balai Sudirman, dibuat resah dengan ceceran tanah timbun yang berserakan di badan jalan. Tanah yang terbawa dari truk proyek penimbunan itu kini mengeras, membuat jalan menjadi tidak rata dan membahayakan pengendara.
Pantauan Riau Pos, Kamis (2/10), kontur jalan yang dipenuhi tanah mengeras tampak jelas. Selain licin dan berisiko membuat motor tergelincir, debu pekat juga beterbangan, mengganggu warga sekitar. Beberapa pedagang bahkan harus menyiram jalan berulang kali agar debu tidak mengotori dagangan mereka.
Wenny Surahman (42), seorang pengendara motor, mengaku hampir celaka akibat kondisi ini. “Sangat mengganggu. Harusnya pihak penimbun bersihkan dulu sebelum keluar jalan. Ban motor saya tadi sempat selip karena tanah keras di jalan. Untung nggak jatuh,” keluhnya.
Hal senada diungkapkan Ujang, pedagang di sekitar lokasi. Ia terpaksa menyiram jalan beberapa kali dalam sehari agar debu tidak terbawa angin masuk ke warungnya. “Kalau nggak disiram, mata perih, pembeli pun terganggu. Anehnya, pekerja proyek jarang bersihkan ceceran tanah di jalan, paling cuma di pintu masuk lokasi saja,” ujarnya.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Satpol PP Pekanbaru, Yuliarso, memastikan pihaknya akan segera turun ke lokasi. “Kami akan cek langsung. Kalau terbukti aktivitas penimbunan menyebabkan jalan kotor dan berdebu, itu melanggar perda. Kegiatan bisa kami hentikan,” tegasnya.
Ia juga meminta pemilik lahan maupun pemborong proyek agar lebih bertanggung jawab. “Jangan sampai kesan kota ini tidak terurus. Jalan protokol harus dijaga kebersihannya. Ini menyangkut kenyamanan warga dan juga tamu dari luar kota,” pungkas Yuliarso.(dofi/ayi)