SIAK SRIINDRAPURA (RIAUPOS.CO) – Bupati Siak Afni Z melakukan inventarisasi dan pengecekan mobil dinas milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak pada Kamis (7/8). Dari total 541 unit yang diperiksa, lebih dari 100 mobil tidak bisa dihadirkan dan lebih dari 100 lainnya dalam kondisi rusak. Temuan ini memunculkan pertanyaan besar: ke mana saja mobil-mobil tersebut?
Bupati Afni menjelaskan, saat ini Inspektorat tengah mendata seluruh kendaraan dan diharapkan segera tuntas agar masalahnya jelas. Ia meminta organisasi perangkat daerah (OPD) yang mobilnya tidak lengkap untuk segera melengkapi data. “Yang bikin saya kesal, ada pegawai yang pegang sampai empat mobil, bahkan ada yang dua unit,” ungkapnya.
Dari hasil pengecekan, sekitar 100 unit mobil dinas dalam kondisi rusak berat, bahkan ada yang tampak “horor” namun tetap digunakan. Afni berencana melelang kendaraan yang sudah tak layak pakai. Pemeriksaan ini juga membuka fakta lain yang perlu ditelusuri, mulai dari penyalahgunaan dana bahan bakar, perbaikan, hingga pemanfaatan kendaraan untuk kepentingan pribadi.
Afni mengaku heran saat mengetahui ada mobil dinas yang berada di Jakarta dan dipakai untuk urusan pribadi. “Yang bikin saya tambah terkejut, ada 72 mobil sewaan yang sudah 8 bulan tidak dibayar, totalnya Rp4 miliar. Termasuk mobil dinas saya, kalau tidak dibayar, Senin (11/8) akan ditarik,” jelasnya.
Ia pun langsung menanyakan kepada Kabid Pembiayaan Badan Keuangan Daerah (BKD) Rori Erlangga apakah ada anggaran untuk mencicil. Rori menyebut dana Rp1 miliar masih tersedia di kas. Afni kemudian memutuskan untuk menggunakan dana tersebut agar 72 mobil sewaan tidak ditarik.
“Bayangkan kalau mobil Bupati ditarik, lalu bagaimana kepala OPD, kabid, dan camat bekerja? Sungguh saya kaget, dan baru tahu situasi ini,” ujarnya. Ke depan, Afni akan mengevaluasi apakah lebih efisien menyewa atau membeli mobil baru untuk dijadikan aset pemda. Jika sewa lebih murah, ia menginginkan kerja sama dilakukan dengan lebih dari satu penyedia.(mng)