Selasa, 1 April 2025
spot_img

Pengumpulan Zakat di Provinsi Riau Terus Meningkat, Gubernur Riau Ajak Semua Pihak Sukseskan Gerakan Sadar Berzakat

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pengumpulan zakat di Provinsi Riau terus menunjukkan angka yang positif dan mengalami peningkatan signifikan. Hal ini mencerminkan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk berzakat. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Riau pun terus berupaya mengedukasi serta mengajak masyarakat untuk berzakat guna meningkatkan kesadaran tersebut.

“Pengumpulan zakat semakin meningkat dari hari ke hari. Ini adalah kebanggaan bagi kami, Pemprov Riau, karena ini menandakan kesadaran berzakat masyarakat yang terus berkembang. Mengeluarkan zakat itu lebih sulit, karena menerima itu lebih mudah,” ujar Gubernur Riau, Abdul Wahid, setelah mengikuti kegiatan pembayaran zakat di Gedung Daerah Riau, Kamis (27/3).

Gubernur Wahid juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung program Gerakan Sadar Berzakat. Menurutnya, penting untuk membina dan memupuk kesadaran berzakat di kalangan masyarakat, dengan melibatkan berbagai pihak.

“Gerakan sadar berzakat ini harus terus dipupuk oleh semua pihak, baik pemerintah, Baznas, ulama, maupun ustaz. Dengan sinergi ini, kita dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pj Gubri Sampaikan Jawaban atas Pandangan Umum Fraksi Terhadap LKPj

Gubernur juga menambahkan bahwa zakat tidak hanya berfungsi untuk mengurangi angka kemiskinan, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan di masyarakat. “Dengan zakat, yang mampu bisa membantu yang tidak mampu, dan ini adalah salah satu cara mempererat kebersamaan kita,” imbuhnya.

Abdul Wahid berharap Baznas terus menjalankan perannya dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan ini. Ia juga menekankan pentingnya sosialisasi yang tepat agar masyarakat tetap percaya dan semakin yakin untuk menyalurkan zakat melalui Baznas.

“Saya berharap Baznas terus meningkatkan transparansi. Masyarakat perlu melihat bagaimana dana zakat dikelola dengan baik, sehingga mereka semakin percaya untuk menyalurkan zakat di Baznas,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Riau, Masriadi Hasan, mengatakan bahwa keteladanan dalam berzakat merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan Baznas di seluruh Indonesia. Ia juga menyampaikan bahwa meski pengumpulan zakat masih menjadi tantangan besar, namun pencapaiannya terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Baca Juga:  Tenaga Ahli Kawal Proyek Strategis

“Pengumpulan zakat di Riau terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2025, potensi zakat di Riau bisa mencapai Rp8 triliun. Meski begitu, hingga saat ini yang berhasil terkumpul baru sekitar 12 persen,” ujar Masriadi.

Masriadi juga mengungkapkan bahwa zakat yang terkumpul di Riau pada beberapa tahun terakhir menunjukkan tren positif, yaitu Rp16 miliar pada 2021, Rp39 miliar pada 2022, Rp63 miliar pada 2023, dan Rp57 miliar pada 2024. Penurunan angka pengumpulan pada 2024, menurutnya, dipengaruhi oleh gerakan donasi untuk Palestina.

“Tingginya pengumpulan zakat ini tidak terlepas dari dukungan penuh Pemerintah Provinsi Riau. Alhamdulillah, ini membawa berkah bagi kita semua,” tutup Masriadi.(gem)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pengumpulan zakat di Provinsi Riau terus menunjukkan angka yang positif dan mengalami peningkatan signifikan. Hal ini mencerminkan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk berzakat. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Riau pun terus berupaya mengedukasi serta mengajak masyarakat untuk berzakat guna meningkatkan kesadaran tersebut.

“Pengumpulan zakat semakin meningkat dari hari ke hari. Ini adalah kebanggaan bagi kami, Pemprov Riau, karena ini menandakan kesadaran berzakat masyarakat yang terus berkembang. Mengeluarkan zakat itu lebih sulit, karena menerima itu lebih mudah,” ujar Gubernur Riau, Abdul Wahid, setelah mengikuti kegiatan pembayaran zakat di Gedung Daerah Riau, Kamis (27/3).

Gubernur Wahid juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung program Gerakan Sadar Berzakat. Menurutnya, penting untuk membina dan memupuk kesadaran berzakat di kalangan masyarakat, dengan melibatkan berbagai pihak.

“Gerakan sadar berzakat ini harus terus dipupuk oleh semua pihak, baik pemerintah, Baznas, ulama, maupun ustaz. Dengan sinergi ini, kita dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Diduga Sakit, Gajah Betina Bernama Dita Ditemukan Mati

Gubernur juga menambahkan bahwa zakat tidak hanya berfungsi untuk mengurangi angka kemiskinan, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan di masyarakat. “Dengan zakat, yang mampu bisa membantu yang tidak mampu, dan ini adalah salah satu cara mempererat kebersamaan kita,” imbuhnya.

Abdul Wahid berharap Baznas terus menjalankan perannya dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan ini. Ia juga menekankan pentingnya sosialisasi yang tepat agar masyarakat tetap percaya dan semakin yakin untuk menyalurkan zakat melalui Baznas.

“Saya berharap Baznas terus meningkatkan transparansi. Masyarakat perlu melihat bagaimana dana zakat dikelola dengan baik, sehingga mereka semakin percaya untuk menyalurkan zakat di Baznas,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Riau, Masriadi Hasan, mengatakan bahwa keteladanan dalam berzakat merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan Baznas di seluruh Indonesia. Ia juga menyampaikan bahwa meski pengumpulan zakat masih menjadi tantangan besar, namun pencapaiannya terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Baca Juga:  Viral, Pemukulan Petugas Jaga Mapolda oleh Perwira

“Pengumpulan zakat di Riau terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2025, potensi zakat di Riau bisa mencapai Rp8 triliun. Meski begitu, hingga saat ini yang berhasil terkumpul baru sekitar 12 persen,” ujar Masriadi.

Masriadi juga mengungkapkan bahwa zakat yang terkumpul di Riau pada beberapa tahun terakhir menunjukkan tren positif, yaitu Rp16 miliar pada 2021, Rp39 miliar pada 2022, Rp63 miliar pada 2023, dan Rp57 miliar pada 2024. Penurunan angka pengumpulan pada 2024, menurutnya, dipengaruhi oleh gerakan donasi untuk Palestina.

“Tingginya pengumpulan zakat ini tidak terlepas dari dukungan penuh Pemerintah Provinsi Riau. Alhamdulillah, ini membawa berkah bagi kita semua,” tutup Masriadi.(gem)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Pengumpulan Zakat di Provinsi Riau Terus Meningkat, Gubernur Riau Ajak Semua Pihak Sukseskan Gerakan Sadar Berzakat

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pengumpulan zakat di Provinsi Riau terus menunjukkan angka yang positif dan mengalami peningkatan signifikan. Hal ini mencerminkan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk berzakat. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Riau pun terus berupaya mengedukasi serta mengajak masyarakat untuk berzakat guna meningkatkan kesadaran tersebut.

“Pengumpulan zakat semakin meningkat dari hari ke hari. Ini adalah kebanggaan bagi kami, Pemprov Riau, karena ini menandakan kesadaran berzakat masyarakat yang terus berkembang. Mengeluarkan zakat itu lebih sulit, karena menerima itu lebih mudah,” ujar Gubernur Riau, Abdul Wahid, setelah mengikuti kegiatan pembayaran zakat di Gedung Daerah Riau, Kamis (27/3).

Gubernur Wahid juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung program Gerakan Sadar Berzakat. Menurutnya, penting untuk membina dan memupuk kesadaran berzakat di kalangan masyarakat, dengan melibatkan berbagai pihak.

“Gerakan sadar berzakat ini harus terus dipupuk oleh semua pihak, baik pemerintah, Baznas, ulama, maupun ustaz. Dengan sinergi ini, kita dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan,” ungkapnya.

Baca Juga:  ’’Pesta Durian Kampar’’ Riau Pos Hadirkan Ahli Gizi

Gubernur juga menambahkan bahwa zakat tidak hanya berfungsi untuk mengurangi angka kemiskinan, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan di masyarakat. “Dengan zakat, yang mampu bisa membantu yang tidak mampu, dan ini adalah salah satu cara mempererat kebersamaan kita,” imbuhnya.

Abdul Wahid berharap Baznas terus menjalankan perannya dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan ini. Ia juga menekankan pentingnya sosialisasi yang tepat agar masyarakat tetap percaya dan semakin yakin untuk menyalurkan zakat melalui Baznas.

“Saya berharap Baznas terus meningkatkan transparansi. Masyarakat perlu melihat bagaimana dana zakat dikelola dengan baik, sehingga mereka semakin percaya untuk menyalurkan zakat di Baznas,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Riau, Masriadi Hasan, mengatakan bahwa keteladanan dalam berzakat merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan Baznas di seluruh Indonesia. Ia juga menyampaikan bahwa meski pengumpulan zakat masih menjadi tantangan besar, namun pencapaiannya terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Baca Juga:  Gubri Abdul Wahid Terima Materi dari Para Menteri dan KPK

“Pengumpulan zakat di Riau terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2025, potensi zakat di Riau bisa mencapai Rp8 triliun. Meski begitu, hingga saat ini yang berhasil terkumpul baru sekitar 12 persen,” ujar Masriadi.

Masriadi juga mengungkapkan bahwa zakat yang terkumpul di Riau pada beberapa tahun terakhir menunjukkan tren positif, yaitu Rp16 miliar pada 2021, Rp39 miliar pada 2022, Rp63 miliar pada 2023, dan Rp57 miliar pada 2024. Penurunan angka pengumpulan pada 2024, menurutnya, dipengaruhi oleh gerakan donasi untuk Palestina.

“Tingginya pengumpulan zakat ini tidak terlepas dari dukungan penuh Pemerintah Provinsi Riau. Alhamdulillah, ini membawa berkah bagi kita semua,” tutup Masriadi.(gem)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pengumpulan zakat di Provinsi Riau terus menunjukkan angka yang positif dan mengalami peningkatan signifikan. Hal ini mencerminkan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk berzakat. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Riau pun terus berupaya mengedukasi serta mengajak masyarakat untuk berzakat guna meningkatkan kesadaran tersebut.

“Pengumpulan zakat semakin meningkat dari hari ke hari. Ini adalah kebanggaan bagi kami, Pemprov Riau, karena ini menandakan kesadaran berzakat masyarakat yang terus berkembang. Mengeluarkan zakat itu lebih sulit, karena menerima itu lebih mudah,” ujar Gubernur Riau, Abdul Wahid, setelah mengikuti kegiatan pembayaran zakat di Gedung Daerah Riau, Kamis (27/3).

Gubernur Wahid juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung program Gerakan Sadar Berzakat. Menurutnya, penting untuk membina dan memupuk kesadaran berzakat di kalangan masyarakat, dengan melibatkan berbagai pihak.

“Gerakan sadar berzakat ini harus terus dipupuk oleh semua pihak, baik pemerintah, Baznas, ulama, maupun ustaz. Dengan sinergi ini, kita dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pemprov Riau dan PT Riau Petroleum Belikan Baju Baru untuk Anak Yatim di Dumai

Gubernur juga menambahkan bahwa zakat tidak hanya berfungsi untuk mengurangi angka kemiskinan, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan di masyarakat. “Dengan zakat, yang mampu bisa membantu yang tidak mampu, dan ini adalah salah satu cara mempererat kebersamaan kita,” imbuhnya.

Abdul Wahid berharap Baznas terus menjalankan perannya dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan ini. Ia juga menekankan pentingnya sosialisasi yang tepat agar masyarakat tetap percaya dan semakin yakin untuk menyalurkan zakat melalui Baznas.

“Saya berharap Baznas terus meningkatkan transparansi. Masyarakat perlu melihat bagaimana dana zakat dikelola dengan baik, sehingga mereka semakin percaya untuk menyalurkan zakat di Baznas,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Riau, Masriadi Hasan, mengatakan bahwa keteladanan dalam berzakat merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan Baznas di seluruh Indonesia. Ia juga menyampaikan bahwa meski pengumpulan zakat masih menjadi tantangan besar, namun pencapaiannya terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Baca Juga:  Viral, Pemukulan Petugas Jaga Mapolda oleh Perwira

“Pengumpulan zakat di Riau terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2025, potensi zakat di Riau bisa mencapai Rp8 triliun. Meski begitu, hingga saat ini yang berhasil terkumpul baru sekitar 12 persen,” ujar Masriadi.

Masriadi juga mengungkapkan bahwa zakat yang terkumpul di Riau pada beberapa tahun terakhir menunjukkan tren positif, yaitu Rp16 miliar pada 2021, Rp39 miliar pada 2022, Rp63 miliar pada 2023, dan Rp57 miliar pada 2024. Penurunan angka pengumpulan pada 2024, menurutnya, dipengaruhi oleh gerakan donasi untuk Palestina.

“Tingginya pengumpulan zakat ini tidak terlepas dari dukungan penuh Pemerintah Provinsi Riau. Alhamdulillah, ini membawa berkah bagi kita semua,” tutup Masriadi.(gem)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari