Jumat, 27 Desember 2024

Kolaborasi Perkebunan Nusantara-Rumah Sawit Indonesia Wujudkan Asta Cita

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menyatakan siap untuk berkolaborasi bersama dengan Rumah Sawit Indonesia, sebagai upaya mewujudkan Asta Cita atau delapan misi yang diusung Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045, terutama dalam bidang ketahanan pangan nasional.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Ghani di Jakarta, mengatakan Rumah Sawit Indonesia (RSI) yang merupakan asosiasi tempat berkumpulnya pelaku usaha perkebunan sawit memiliki peran strategis dan berkontribusi positif untuk ekosistem sawit nasional.

“RSI memiliki peran strategis untuk membentuk dan mendukung ekosistem yang tepat bagi perkebunan sawit nasional, terutama dalam mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo dalam penguatan ketahanan pangan nasional,” kata dia, Selasa (19/11).

Untuk itu, ia menjelaskan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan RSI yang menjadi wadah bagi seluruh pelaku sawit baik mulai dari perusahaan berskala besar hingga smallholders layaknya pekebun.

Selanjutnya disebutkan Ghani, Holding Perkebunan Nusantara yang memiliki 3 sub holding dan beberapa anak perusahaan dengan berbagai bidang usahanya tersebut memiliki berbagai program unggulan untuk mendukung program swasembada pangan dan energi baru terbarukan melalui initiative strategy 2024-2025.

Baca Juga:  Akselerasi Transformasi Melalui PalmCo Regional 3 Performance League

Strategi itu meliputi pengelolaan perkebunan sawit yang ramah lingkungan, hilirisasi sektor pangan, peningkatan produktivitas melalui akselerasi peremajaan sawit rakyat.

“Saat ini terdapat 2,8 juta hektare sawit rakyat yang berusia di atas 25 tahun untuk segera diremajakan. Ini menjadi salah satu momentum bagi PTPN dalam memperkuat ketahanan pangan melalui program intercropping,” jelasnya.

Pendekatan intercropping sendiri merupakan program budi daya dua komoditas berbeda dalam satu hamparan yang sama melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR). Setiap tahun, ia menjabarkan dibutuhkan akselerasi PSR hingga 400.000 hektare.

Melalui program intercropping di areal PSR berpotensi membentuk areal tanam padi seluas 136 ribu hektare pasa 2025 dan menghasilkan 476.000 ton gabah kering panen. “In sya Allah dengan dukungan seluruh pihak, termasuk kolaborasi bersama RSI, maka akan dihasilkan sedikitnya 238.000 ton beras melalui program intercropping di areal PSR tadi,” tuturnya.

Baca Juga:  Kesuburan karena Faktor Suami, Perlukah Program Bayi Tabung?

Untuk itu, ia mengatakan ke depan kolaborasi antara RSI dengan PTPN perlu semakin diperkuat sehingga Asta Cita Presiden Prabowo dalam mewujudkan swasembada pangan bisa tercapai.

Sementara itu, Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menyatakan siap untuk mendukung program yang diusung Holding Perkebunan Nusantara III Persero, terutama melalui pemanfaatan areal PSR melalui intercropping padi gogo.

Ia mengatakan bahwa dalam waktu dekat, program itu secara resmi akan diluncurkan di PTPN IV Regional III, tepatnya di areal replanting PSR Koperasi Produsen Mandiri Karya Maju, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. “Kita sangat siap mendukung dan memperluas program ini, dan kolaborasi seluruh pihak bisa kita wujudkan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional,” harapnya.

Ketua Umum Rumah Sawit Indonesia (RSI), Kacuk Sumarto menyatakan berdasarkan kajian RSI jika peremajaan kelapa sawit dilakukan secara konsisten, terdapat setidaknya satu juta hektare yang memungkinkan ditanami tanaman sela (intercropping) komoditas bahan-bahan pangan dan energi. Terlebih jika bisa dikonsumsi secara lokal, akan menghemat banyak sekali biaya logistik.(eca/ifr)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menyatakan siap untuk berkolaborasi bersama dengan Rumah Sawit Indonesia, sebagai upaya mewujudkan Asta Cita atau delapan misi yang diusung Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045, terutama dalam bidang ketahanan pangan nasional.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Ghani di Jakarta, mengatakan Rumah Sawit Indonesia (RSI) yang merupakan asosiasi tempat berkumpulnya pelaku usaha perkebunan sawit memiliki peran strategis dan berkontribusi positif untuk ekosistem sawit nasional.

- Advertisement -

“RSI memiliki peran strategis untuk membentuk dan mendukung ekosistem yang tepat bagi perkebunan sawit nasional, terutama dalam mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo dalam penguatan ketahanan pangan nasional,” kata dia, Selasa (19/11).

Untuk itu, ia menjelaskan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan RSI yang menjadi wadah bagi seluruh pelaku sawit baik mulai dari perusahaan berskala besar hingga smallholders layaknya pekebun.

- Advertisement -

Selanjutnya disebutkan Ghani, Holding Perkebunan Nusantara yang memiliki 3 sub holding dan beberapa anak perusahaan dengan berbagai bidang usahanya tersebut memiliki berbagai program unggulan untuk mendukung program swasembada pangan dan energi baru terbarukan melalui initiative strategy 2024-2025.

Baca Juga:  KPK Bakal Periksa si Doel

Strategi itu meliputi pengelolaan perkebunan sawit yang ramah lingkungan, hilirisasi sektor pangan, peningkatan produktivitas melalui akselerasi peremajaan sawit rakyat.

“Saat ini terdapat 2,8 juta hektare sawit rakyat yang berusia di atas 25 tahun untuk segera diremajakan. Ini menjadi salah satu momentum bagi PTPN dalam memperkuat ketahanan pangan melalui program intercropping,” jelasnya.

Pendekatan intercropping sendiri merupakan program budi daya dua komoditas berbeda dalam satu hamparan yang sama melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR). Setiap tahun, ia menjabarkan dibutuhkan akselerasi PSR hingga 400.000 hektare.

Melalui program intercropping di areal PSR berpotensi membentuk areal tanam padi seluas 136 ribu hektare pasa 2025 dan menghasilkan 476.000 ton gabah kering panen. “In sya Allah dengan dukungan seluruh pihak, termasuk kolaborasi bersama RSI, maka akan dihasilkan sedikitnya 238.000 ton beras melalui program intercropping di areal PSR tadi,” tuturnya.

Baca Juga:  Digitalisasi dan Mekanisasi Masa Depan Perkebunan Nusantara

Untuk itu, ia mengatakan ke depan kolaborasi antara RSI dengan PTPN perlu semakin diperkuat sehingga Asta Cita Presiden Prabowo dalam mewujudkan swasembada pangan bisa tercapai.

Sementara itu, Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menyatakan siap untuk mendukung program yang diusung Holding Perkebunan Nusantara III Persero, terutama melalui pemanfaatan areal PSR melalui intercropping padi gogo.

Ia mengatakan bahwa dalam waktu dekat, program itu secara resmi akan diluncurkan di PTPN IV Regional III, tepatnya di areal replanting PSR Koperasi Produsen Mandiri Karya Maju, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. “Kita sangat siap mendukung dan memperluas program ini, dan kolaborasi seluruh pihak bisa kita wujudkan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional,” harapnya.

Ketua Umum Rumah Sawit Indonesia (RSI), Kacuk Sumarto menyatakan berdasarkan kajian RSI jika peremajaan kelapa sawit dilakukan secara konsisten, terdapat setidaknya satu juta hektare yang memungkinkan ditanami tanaman sela (intercropping) komoditas bahan-bahan pangan dan energi. Terlebih jika bisa dikonsumsi secara lokal, akan menghemat banyak sekali biaya logistik.(eca/ifr)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari