PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Genangan di Jalan Arifin Achmad, Kecamatan Marpoyan Damai masih kerap terjadi saat hujan deras. Hal ini membuat Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus melanjutkan proses normalisasi drainase di Jalan Arifin Achmad.
Pantauan Riau Pos, Ahad (12/5) tampak proses pengerukan drainase dengan menggunakan satu unit alat berat itu sudah berlangsung selama dua pekan lebih dan masih menemukan banyaknya sumbatan di dalam parit di jalan protokol tersebut.
Bahkan sedimen lumpur dan juga sampah kulit buah-buahan serta limbah rumah tangga masih ditemukan di dalam drainase Jalan Arifin Achmad, tepatnya di samping Jalan Paus Kecamatan Marpoyan Damai yang masih kerap ditemui oleh para pasukan kuning dari Dinas PUPR Kota Pekanbaru.
Salah seorang warga Melyana mengaku masih banyak parit dan juga drainase di jalan protokol, khususnya Jalan Arifin Achmad yang belum tersentuh normalisasi, sehingga acap kali saat diguyur hujan sampah dari lumpur yang ada di dalam parit yang tersumbat menutupi jalur air yang ada di parit, sehingga menyebabkan banjir.
”Banyak yang belum tersentuh. Itu di Jalan Bakti menuju Jalan Arifin Achmad saja masih ada saluran air yang tidak terhubung. Jadinya tumpukan sampah dan lumpur mengumpul di sana dan saat hujan lebat tanahnya malah berpindah ke jalan dan parit besar yang ada,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Edward Riansyah, mengatakan, sampai saat ini timnya masih terus melakukan pengerukan terhadap saluran air ini guna melancarkan aliran air, agar daya tampung air di drainase lebih maksimal sehingga Jalan Arifin Achmad tidak digenangi air saat hujan turun.
”Kita upayakan agar drainase di Jalan Arifin Achmad kembali maksimal menampung dan mengalirkan air hujan. Kami lakukan pengerukan dan pembersihan sampah dan sedimen di drainase ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sampah dan sedimen lumpur masih menjadi penyebab utama tersendatnya aliran air di saluran drainase di Kota Pekanbaru.
Bahkan saat dikeruk menggunakan alat berat, terlihat sejumlah sampah kayu, pasir dan juga endapan lumpur yang masih menghambat aliran air di parit yang ditambah lagi dengan tumpukan sampah-sampah yang ditemukan juga berupa kemasan plastik yang sulit diurai oleh alam.
”Banyaknya sampai plastik ini dikarenakan masih banyak masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan. Sampah inilah yang menyumbat parit menjadi satu penyebab banjir kerap menggenangi jalan itu saat hujan deras. Kami lakukan pengerukan secara berkala di saluran drainase se-Kota Pekanbaru agar jangan sampai menutup drainase,” katanya.(ayi)