Senin, 10 November 2025
spot_img

Cetak 840 Ribu Digital Talent

Microsoft Bangun Pusat Riset AI, Investasi 1,7 Miliar Dolar AS

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Microsoft berencana membangun pusat riset dalam pembentukan digital talent di Indonesia. Khususnya terkait dengan artificial intelligence (AI).

Hal itu menjadi salah satu bahasan delegasi Microsoft di bawah CEO Satya Nadella saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa (30/4). ‘’Tadi bicara dengan Pak Presiden mengenai pengembangan sumber daya manusia. Termasuk membuka pusat riset di Indonesia,’’ kata Menteri Kominfo Budi Arie yang ikut dalam pertemuan tersebut.

Selama ini Microsoft memiliki pusat penelitian dan pengembangan di Asia-Pasifik. Diharapkan, itu dapat dibangun juga di Indonesia. ‘’Tempatnya terserah. Ada beberapa daerah, termasuk di IKN (Ibu Kota Nusantara), Bali. Tawarannya itu,’’ tuturnya. Pertemuan itu juga membahas pengembangan teknologi AI dalam bidang pertanian dan perikanan di Indonesia.

Baca Juga:  Realisasi Belanja APBN di Riau Capai Rp5,7 T

Sayang, Budi enggan berbicara soal nilai investasi. Dia menegaskan bahwa kedatangan Microsoft bukan hanya untuk pengembangan secara fisik. Melainkan juga pengembangan manusia. ”Ini dalam rangka transformasi digital di Indonesia,” terang dia.

Indonesia dan Microsoft sebenarnya sudah 29 tahun bekerja sama. Kali ini komitmennya adalah mencetak 840 ribu digital talent yang membidangi AI. Targetnya dalam waktu empat tahun. ‘’Luar biasanya kalau kita punya anak muda yang memiliki kemampuan AI. Paling tidak Indonesia tidak hanya konsumen dalam ekosistem global,’’ ungkapnya.

Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir mengatakan, perusahaannya berkomitmen dan tertarik untuk mengembangkan bisnis di Indonesia. Dalam pertemuan itu, CEO Microsoft Satya Nadella telah bicara dengan kepala negara dan menyampaikan komitmennya. ‘’Untuk pengembangan, termasuk keinginan pengembangan riset, akan kami tindak lanjuti,’’ katanya.

Baca Juga:  Fitur Yamaha Cocok untuk Touring

Dalam keterangan persnya, Microsoft akan berinvestasi sebesar 1,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp27,65 triliun untuk membangun pusat penyimpanan dan infrastruktur AI. Program itu diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menciptakan Indonesia Emas pada 2045 dan transformasi dalam ekonomi global. ‘’Ini generasi baru AI yang diaplikasikan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ini akan membantu Indonesia untuk menuju era yang baru,’’ tutur Satya Nadella.

Sasaran 840 ribu digital talent akan menargetkan beberapa kelompok. Pertama, siswa SMK dengan kemampuan dan telah mempelajari AI. Selanjutnya, perempuan yang berkarier dalam keamanan siber. Lalu, anak muda pegiat teknologi yang aktif dalam pemberdayaan komunitas marginal serta pegawai dari organisasi nirlaba yang mengembangkan AI dan dunia digital.(lyn/fal/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Microsoft berencana membangun pusat riset dalam pembentukan digital talent di Indonesia. Khususnya terkait dengan artificial intelligence (AI).

Hal itu menjadi salah satu bahasan delegasi Microsoft di bawah CEO Satya Nadella saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa (30/4). ‘’Tadi bicara dengan Pak Presiden mengenai pengembangan sumber daya manusia. Termasuk membuka pusat riset di Indonesia,’’ kata Menteri Kominfo Budi Arie yang ikut dalam pertemuan tersebut.

Selama ini Microsoft memiliki pusat penelitian dan pengembangan di Asia-Pasifik. Diharapkan, itu dapat dibangun juga di Indonesia. ‘’Tempatnya terserah. Ada beberapa daerah, termasuk di IKN (Ibu Kota Nusantara), Bali. Tawarannya itu,’’ tuturnya. Pertemuan itu juga membahas pengembangan teknologi AI dalam bidang pertanian dan perikanan di Indonesia.

Baca Juga:  Realisasi Belanja APBN di Riau Capai Rp5,7 T

Sayang, Budi enggan berbicara soal nilai investasi. Dia menegaskan bahwa kedatangan Microsoft bukan hanya untuk pengembangan secara fisik. Melainkan juga pengembangan manusia. ”Ini dalam rangka transformasi digital di Indonesia,” terang dia.

Indonesia dan Microsoft sebenarnya sudah 29 tahun bekerja sama. Kali ini komitmennya adalah mencetak 840 ribu digital talent yang membidangi AI. Targetnya dalam waktu empat tahun. ‘’Luar biasanya kalau kita punya anak muda yang memiliki kemampuan AI. Paling tidak Indonesia tidak hanya konsumen dalam ekosistem global,’’ ungkapnya.

- Advertisement -

Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir mengatakan, perusahaannya berkomitmen dan tertarik untuk mengembangkan bisnis di Indonesia. Dalam pertemuan itu, CEO Microsoft Satya Nadella telah bicara dengan kepala negara dan menyampaikan komitmennya. ‘’Untuk pengembangan, termasuk keinginan pengembangan riset, akan kami tindak lanjuti,’’ katanya.

Baca Juga:  Labersa Tawarkan Paket Wedding Spesial

Dalam keterangan persnya, Microsoft akan berinvestasi sebesar 1,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp27,65 triliun untuk membangun pusat penyimpanan dan infrastruktur AI. Program itu diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menciptakan Indonesia Emas pada 2045 dan transformasi dalam ekonomi global. ‘’Ini generasi baru AI yang diaplikasikan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ini akan membantu Indonesia untuk menuju era yang baru,’’ tutur Satya Nadella.

- Advertisement -

Sasaran 840 ribu digital talent akan menargetkan beberapa kelompok. Pertama, siswa SMK dengan kemampuan dan telah mempelajari AI. Selanjutnya, perempuan yang berkarier dalam keamanan siber. Lalu, anak muda pegiat teknologi yang aktif dalam pemberdayaan komunitas marginal serta pegawai dari organisasi nirlaba yang mengembangkan AI dan dunia digital.(lyn/fal/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Microsoft berencana membangun pusat riset dalam pembentukan digital talent di Indonesia. Khususnya terkait dengan artificial intelligence (AI).

Hal itu menjadi salah satu bahasan delegasi Microsoft di bawah CEO Satya Nadella saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa (30/4). ‘’Tadi bicara dengan Pak Presiden mengenai pengembangan sumber daya manusia. Termasuk membuka pusat riset di Indonesia,’’ kata Menteri Kominfo Budi Arie yang ikut dalam pertemuan tersebut.

Selama ini Microsoft memiliki pusat penelitian dan pengembangan di Asia-Pasifik. Diharapkan, itu dapat dibangun juga di Indonesia. ‘’Tempatnya terserah. Ada beberapa daerah, termasuk di IKN (Ibu Kota Nusantara), Bali. Tawarannya itu,’’ tuturnya. Pertemuan itu juga membahas pengembangan teknologi AI dalam bidang pertanian dan perikanan di Indonesia.

Baca Juga:  Kaesang Bungkam soal Pencalonan Ketum PSI, Elva PSI Jakarta: Kami Dukung Jokowi

Sayang, Budi enggan berbicara soal nilai investasi. Dia menegaskan bahwa kedatangan Microsoft bukan hanya untuk pengembangan secara fisik. Melainkan juga pengembangan manusia. ”Ini dalam rangka transformasi digital di Indonesia,” terang dia.

Indonesia dan Microsoft sebenarnya sudah 29 tahun bekerja sama. Kali ini komitmennya adalah mencetak 840 ribu digital talent yang membidangi AI. Targetnya dalam waktu empat tahun. ‘’Luar biasanya kalau kita punya anak muda yang memiliki kemampuan AI. Paling tidak Indonesia tidak hanya konsumen dalam ekosistem global,’’ ungkapnya.

Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir mengatakan, perusahaannya berkomitmen dan tertarik untuk mengembangkan bisnis di Indonesia. Dalam pertemuan itu, CEO Microsoft Satya Nadella telah bicara dengan kepala negara dan menyampaikan komitmennya. ‘’Untuk pengembangan, termasuk keinginan pengembangan riset, akan kami tindak lanjuti,’’ katanya.

Baca Juga:  Jangan sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

Dalam keterangan persnya, Microsoft akan berinvestasi sebesar 1,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp27,65 triliun untuk membangun pusat penyimpanan dan infrastruktur AI. Program itu diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menciptakan Indonesia Emas pada 2045 dan transformasi dalam ekonomi global. ‘’Ini generasi baru AI yang diaplikasikan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ini akan membantu Indonesia untuk menuju era yang baru,’’ tutur Satya Nadella.

Sasaran 840 ribu digital talent akan menargetkan beberapa kelompok. Pertama, siswa SMK dengan kemampuan dan telah mempelajari AI. Selanjutnya, perempuan yang berkarier dalam keamanan siber. Lalu, anak muda pegiat teknologi yang aktif dalam pemberdayaan komunitas marginal serta pegawai dari organisasi nirlaba yang mengembangkan AI dan dunia digital.(lyn/fal/jpg)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari