KAMPAR (RIAUPOS.CO) – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ikut serta dalam kegiatan Kampar Expo 2024. Melalui ajang ini, PHR melakukan edukasi terkait industri hulu dan migas kepada masyarakat dan pelajar di Kampar.
Pagelan Kampar Expo digelar pada 25-27 di Lapangan Merdeka, Bangkinang, Kampar. Dalam kegiatan tersebut, SKK Migas Perwakilan Sumbagut menggandeng para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasional dan wilayah kerja di Kabupaten Kampar, salah satunya PHR Wilayah Kerja (WK) Rokan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait kegiatan pencarian (eksplorasi) dan produksi (eksploitasi) migas di Riau. Dalam kegiatan ini, booth SKK Migas dan KKKS meraih predikat Stand Pameran Terbaik Kampar Expo 2024.
Booth pameran SKK Migas dan KKKS disambut antusias oleh para pengunjung Kampar Expo, termasuk Pj Bupati Kampar Hambali dan rombongan dari Dinas Ketenagakerjaan Kampar yang memberikan apresiasi kepada SKK Migas dan KKKS yang andil, khususnya yang beroperasi di wilayah Kampar.
“Bagus sekali. Di sini terlihat beragam informasi terkait industri hulu migas dan ada juga berbagai produk karya hasil UMKM binaan KKKS yang ditampilkan,” ujar Hambali.
Selama pameran berlangsung, booth SKK Migas dan KKKS juga disambangi oleh para pelajar, yakni dari Pondok Pesantren Daarun Nahdhah, Bangkinang. Para pelajar tersebut mendapatkan informasi dan penjelasan soal industri hulu migas, khususnya yang ada di Riau.
“Kegiatan migas di Indonesia ada dua, yakni hulu dan hilir. Hulu migas yakni kegiatan mencari (eksplorasi) dan memproduksi (eksploitasi) minyak dan gas bumi. Sedangkan untuk hilir yakni mencakup pendistribusian, perniagaan, pengolahan dan banyak kegiatan lainnya. SKK Migas merupakan Satuan Kerja Khusus yang bertugas untuk melaksanakan pengawasan dan pengendalian dalam kegiatan usaha hulu migas,” kata Analis Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut Safitri.
Tak hanya itu, Sr Earth Science Well Development HO PHR Budi Agus Suharto menjelaskan soal asal-usul minyak. Dia mengatakan, minyak bumi terbentuk dari fosil binatang-binatang kecil atau mikro organisme seperti plantonik dan lain-lain
“Ketika tumbuhan dan hewan itu mati maka tubuh mereka akan terurai menjadi senyawa organik dan dapat terkumpul pada dasar rawa, danau ataupun lautan. Seiring dengan waktu, senyawa organik ini akan terakumulasi dan tertutup tanah serta tertimbun makin dalam yang kemudian menjadi material organik,” kata Budi.
“Prosesnya lama sekali, diperkirakan umur batuan atau fosil bahan baku minyak itu bisa jutaan tahun. Yang kemudian jenis fosil tersebut menghasilkan minyak bumi, gas bumi dan batu bara,” imbuh Budi.
Penjelasan tersebut disambut antusias oleh para pelajar. Beberapa dari mereka bahkan mengajukan pertanyaan terkait industri migas yang kemudian dijelaskan oleh tim PHR WK Rokan.
“Saya mendapat pemahaman dan jadi mengerti soal migas. Tadinya saya pikir minyak bumi itu ada di dalam wadah atau kolam dalam perut bumi, ternyata salah. Minyak bumi itu terkandung dan terjebak di dalam bebatuan yang ada di dalam bumi,” kata Gufron, salah seorang pelajar Pondok Pesantren Daarun Nahdhah.
Dalam Kampar Expo ini, SKK Migas dan PHR serta KKKS lainnya menampilkan beragam informasi terkait migas dan perusahaan masing-masing lewat poster dan video yang ditayangkan. Selain itu, PHR juga memamerkan beberapa produk UMKM binaan PHR, di antaranya makanan kerupuk dari olahan ikan Patin khas Kampar, hingga kerajinan seprti kain batik dan tanjak songket khas Riau.
Sejumlah pelajar antusias mengikuti edukasi industri hulu migas di di Booth SKK Migas – KKKS pada kegiatan Kampar Expo 2024.(hen)