JAKARTA (RIAUPOS.CO) – MASYARAKAT tidak perlu khawatir dengan ketersediaan pangan jelang Idulfitri. Seluruh stakeholder memastikan bahwa ketersediaan bahan pangan aman. Namun, distribusi bahan pangan yang dinilai rawan, bila distribusi tersendat bisa jadi mempengaruhi harga pangan.
Sesuai data Bulog, untuk delapan bahan pangan tercukupi ketersediaannya untuk menghadapi Idulfitri. Yakni, stok beras mencapai 1.102.869 ton, lalu stok minyak goreng mencapai 6.509 kilo liter, daging sapi 26 ton, daging kerbau 5.760 ton, telur 46 ton, gula pasir 9.224 ton, jagung 156.883 ton, dan tepung terigu dengan 614 ton.
Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Bulog Sonya Mamoriska mengatakan, untuk menjaga ketersediaan pangan tersebut, Bulog berupaya menyerap dari petani. Secara langsung Bulog berupaya membeli dari penggilingan padi dan petani. ‘’Namun, kondisinya masa panen mundur. Kami belum bisa optimal menyerap gabah dan beras dalam negeri,’’ paparnya.
Namun begitu, dengan impor yang telah dilakukan dapat dipastikan bahwa ketersediaan bahan pangan aman. Dari beras, daging sapi, telur, minyak goreng, daging kerbau, jagung, gula pasir, dan tepung terigu. ‘’Kami juga pastikan harga beras yang cenderung tinggi mulai menurun,’’ tuturnya.
Kendati ketersediaan bahan pangan aman. Namun, ada kekhawatiran terkait distribusi bahan pangan. Wakasatgas Pangan Polri Kombespol Samsu Arifin mengatakan, distribusi bahan pangan ini yang diiharapkan tidak tersendat. Sebab, bila ada hambatan bisa jadi mempengaruhi harga pangan saat Idulfitri. ”Kami melakukan sejumlah langkah agar tidak tersendat,” urainya.
Langkah antisipasi ini diperlukan karena dalam momentum Idulfitri ini bisa jadi truk yang membawa bahan pangan tidak bisa mendistribusikan. Karena itu, Satgas Pangan Polri telah berkoordinasi dengan Korlantas Polri agar bisa mengawal truk-truk bahan pangan saat nantinya ada pembatasan kendaraan berat saat arus mudik. ‘’Di pelabuhan juga dikawal truk bahan pangan ini,” tuturnya dalam acara dialog publik bertema memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan jelang Idulfitri 2024 di Jakarta Selatan.
Selain itu, Satgas Pangan juga menghitung dampak banjir di Demak terhadap panen. Dia mengatakan, terdapat persawahan yang terkena banjir, kondisi itu berpotensi mengurangi jumlah panen padi dalam waktu dekat. ‘’Kami berupaya menghitung dampaknya seberapa besar, agar bisa diantisipasi. Sehingga stok di Bulog terjaga tetap di 1,5 juta ton tiap bulannya, sesuai dengan regulasi,’’ paparnya.
Dia memastikan, Satgas Pangan Polri akan berupaya menyeimbangkan hulu hingga hilir harga pangan. Caranya dengan memastikan ketersediaan dan memonitor distribusi. ”Penegakan hukum merupakan langkah terakhir yang ditempuh,” terangnya.
Bahkan, Satgas Pangan sampai turun mengecek ketersediaan pupuk. Penggunaan bantuan alat pertanian dan sebagainya. ‘’Tujuannya memastikan bahwa upaya pemerintah mensubsidi pupuk dan memberikan bantuan alat pertanian berdampak pada peningkatan produksi pertanian,’’ jelasnya.(idr/esi)
Laporan JPG, Jakarta