RIAUPOS.CO – Dinda dan Tiwi pergi ngabuburit. Sebelum pergi, Ibu mereka nitip minta dibelikan gorengan, sirup dan beras. Ibunya pun memberikan uang Rp50 ribu.
Setelah membeli gorengan dan sirup, uang yang tersisa hanya Rp10 ribu karena mereka beli gorengannya kebanyakan.
”Gimana mau beli beras, uang cuma Rp10 ribu?” tanya Tiwi.
”Gas ajalah,” jawab Dinda.
”Bang, beli beras,” ujar Tiwi pada pedagang beras yang hendak berbuka puasa.
Si abang dengan girang menyambut pembeli. Ia rela meletakkan minumnya untuk melayani mereka.
”Beli berapa?” jawab si abang.
”Beli setengah kilo,” jawab Tiwi.
”Alamaaaak….!! Beli setengah kilo cuma. Awak kira 1 karung,” jawab si abang sedikit kecewa.
”Maaf, Bang, sisa uangnya sedikit,” jawab Tiwi.
Si abang pun cemberut karena bukanya terganggu.(azr)
RIAUPOS.CO – Dinda dan Tiwi pergi ngabuburit. Sebelum pergi, Ibu mereka nitip minta dibelikan gorengan, sirup dan beras. Ibunya pun memberikan uang Rp50 ribu.
Setelah membeli gorengan dan sirup, uang yang tersisa hanya Rp10 ribu karena mereka beli gorengannya kebanyakan.
- Advertisement -
”Gimana mau beli beras, uang cuma Rp10 ribu?” tanya Tiwi.
”Gas ajalah,” jawab Dinda.
- Advertisement -
”Bang, beli beras,” ujar Tiwi pada pedagang beras yang hendak berbuka puasa.
Si abang dengan girang menyambut pembeli. Ia rela meletakkan minumnya untuk melayani mereka.
”Beli berapa?” jawab si abang.
”Beli setengah kilo,” jawab Tiwi.
”Alamaaaak….!! Beli setengah kilo cuma. Awak kira 1 karung,” jawab si abang sedikit kecewa.
”Maaf, Bang, sisa uangnya sedikit,” jawab Tiwi.
Si abang pun cemberut karena bukanya terganggu.(azr)