Minggu, 20 Juli 2025

Minyak Mentah Curian di Blok Rokan untuk Campuran Aspal

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Langkah Polda Riau membongkar mafia pencuri minyak menemukan fakta baru. Diduga, minyak mentah curian itu digunakan sebagai campuran aspal. Tujuannya, menekan biaya produksi. Namun, tanpa melalui proses penyulingan, minyak tersebut mengurangi kekuatan aspal.

Sebelumnya, tersangka pencurian minyak Kokcin mengakui bahwa pemesan minyak itu menggunakannya sebagai campuran aspal. Entah sebagai bahan bakar atau langsung dicampurkan. Pembeli minyak curian asal Padang berinisial JC juga telah ditangkap Polda Riau. JC diketahui merupakan salah seorang pemenang proyek pengaspalan di sejumlah lokasi.

Bagaimana dampak minyak mentah dicampur aspal? Menurut Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan, Balai Bahan dan Perkerasan Jalan Balitbang PUPR, Yohanes Ronny, selama ini bahan campuran aspal untuk membentuk lapisan perkerasan jalan salah satunya adalah minyak bumi. Namun, aspal itu harus terlebih dahulu melewati proses penyulingan minyak bumi.

Baca Juga:  Tegas, Menko Airlangga: Positivity Rate Covid-19 Tidak Bisa Dicurangi

”Aspal tersebut harus memenuhi kualitas seperti tercantum dalam spesifikasi jalan dan jembatan yang dikeluarkan Ditjen Bina Marga. Jadi, tidak bisa minyak bumi digunakan langsung atau dicampur aspal yang ada karena perlu pengolahan terlebih dahulu agar memenuhi spesifikasi,” jelas dia kemarin (30/12).

Ronny menjelaskan, minyak bumi mentah atau crude oil harus melewati proses penyulingan terlebih dulu sebelum menjadi berbagai bahan bakar yang aman digunakan.

Ronny menyebut dampak campuran minyak dan aspal secara asal bermacam-macam.

Menurut dia, crude oil masih mengandung banyak minyak ringan. ”Akibatnya, kemungkinan akan membuat aspal menjadi lebih lembek. Kemungkinan lain, saat dipanaskan untuk digunakan dalam campuran mudah sekali menguap sehingga aspal jadi mudah retak dan tidak tahan terhadap deformasi akibat beban lalu lintas,” jelasnya.

Baca Juga:  Gedung Utama Kantor Kejaksaan Agung Terbakar

Sementara itu, Polda Riau tidak hanya fokus membongkar sindikat pencurian minyak. Persoalan sawit juga menjadi perhatian. Kapolda Riau Irjen Agung Setya mengatakan, ada berbagai persoalan yang menyelimuti sawit di Riau. Dari pencurian, informasi harga sawit yang tidak tersampaikan, hingga harganya yang tidak stabil.

Editor : Deslina
Sumber: jawapos.com

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Langkah Polda Riau membongkar mafia pencuri minyak menemukan fakta baru. Diduga, minyak mentah curian itu digunakan sebagai campuran aspal. Tujuannya, menekan biaya produksi. Namun, tanpa melalui proses penyulingan, minyak tersebut mengurangi kekuatan aspal.

Sebelumnya, tersangka pencurian minyak Kokcin mengakui bahwa pemesan minyak itu menggunakannya sebagai campuran aspal. Entah sebagai bahan bakar atau langsung dicampurkan. Pembeli minyak curian asal Padang berinisial JC juga telah ditangkap Polda Riau. JC diketahui merupakan salah seorang pemenang proyek pengaspalan di sejumlah lokasi.

Bagaimana dampak minyak mentah dicampur aspal? Menurut Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan, Balai Bahan dan Perkerasan Jalan Balitbang PUPR, Yohanes Ronny, selama ini bahan campuran aspal untuk membentuk lapisan perkerasan jalan salah satunya adalah minyak bumi. Namun, aspal itu harus terlebih dahulu melewati proses penyulingan minyak bumi.

Baca Juga:  Gedung Utama Kantor Kejaksaan Agung Terbakar

”Aspal tersebut harus memenuhi kualitas seperti tercantum dalam spesifikasi jalan dan jembatan yang dikeluarkan Ditjen Bina Marga. Jadi, tidak bisa minyak bumi digunakan langsung atau dicampur aspal yang ada karena perlu pengolahan terlebih dahulu agar memenuhi spesifikasi,” jelas dia kemarin (30/12).

Ronny menjelaskan, minyak bumi mentah atau crude oil harus melewati proses penyulingan terlebih dulu sebelum menjadi berbagai bahan bakar yang aman digunakan.

- Advertisement -

Ronny menyebut dampak campuran minyak dan aspal secara asal bermacam-macam.

Menurut dia, crude oil masih mengandung banyak minyak ringan. ”Akibatnya, kemungkinan akan membuat aspal menjadi lebih lembek. Kemungkinan lain, saat dipanaskan untuk digunakan dalam campuran mudah sekali menguap sehingga aspal jadi mudah retak dan tidak tahan terhadap deformasi akibat beban lalu lintas,” jelasnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Anak Sarang Burung

Sementara itu, Polda Riau tidak hanya fokus membongkar sindikat pencurian minyak. Persoalan sawit juga menjadi perhatian. Kapolda Riau Irjen Agung Setya mengatakan, ada berbagai persoalan yang menyelimuti sawit di Riau. Dari pencurian, informasi harga sawit yang tidak tersampaikan, hingga harganya yang tidak stabil.

Editor : Deslina
Sumber: jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Langkah Polda Riau membongkar mafia pencuri minyak menemukan fakta baru. Diduga, minyak mentah curian itu digunakan sebagai campuran aspal. Tujuannya, menekan biaya produksi. Namun, tanpa melalui proses penyulingan, minyak tersebut mengurangi kekuatan aspal.

Sebelumnya, tersangka pencurian minyak Kokcin mengakui bahwa pemesan minyak itu menggunakannya sebagai campuran aspal. Entah sebagai bahan bakar atau langsung dicampurkan. Pembeli minyak curian asal Padang berinisial JC juga telah ditangkap Polda Riau. JC diketahui merupakan salah seorang pemenang proyek pengaspalan di sejumlah lokasi.

Bagaimana dampak minyak mentah dicampur aspal? Menurut Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan, Balai Bahan dan Perkerasan Jalan Balitbang PUPR, Yohanes Ronny, selama ini bahan campuran aspal untuk membentuk lapisan perkerasan jalan salah satunya adalah minyak bumi. Namun, aspal itu harus terlebih dahulu melewati proses penyulingan minyak bumi.

Baca Juga:  Ada Perubahan Mendasar Tes PPPK 2021 Tahap II

”Aspal tersebut harus memenuhi kualitas seperti tercantum dalam spesifikasi jalan dan jembatan yang dikeluarkan Ditjen Bina Marga. Jadi, tidak bisa minyak bumi digunakan langsung atau dicampur aspal yang ada karena perlu pengolahan terlebih dahulu agar memenuhi spesifikasi,” jelas dia kemarin (30/12).

Ronny menjelaskan, minyak bumi mentah atau crude oil harus melewati proses penyulingan terlebih dulu sebelum menjadi berbagai bahan bakar yang aman digunakan.

Ronny menyebut dampak campuran minyak dan aspal secara asal bermacam-macam.

Menurut dia, crude oil masih mengandung banyak minyak ringan. ”Akibatnya, kemungkinan akan membuat aspal menjadi lebih lembek. Kemungkinan lain, saat dipanaskan untuk digunakan dalam campuran mudah sekali menguap sehingga aspal jadi mudah retak dan tidak tahan terhadap deformasi akibat beban lalu lintas,” jelasnya.

Baca Juga:  Telegram Kapolri Larang Demonstrasi Disorot

Sementara itu, Polda Riau tidak hanya fokus membongkar sindikat pencurian minyak. Persoalan sawit juga menjadi perhatian. Kapolda Riau Irjen Agung Setya mengatakan, ada berbagai persoalan yang menyelimuti sawit di Riau. Dari pencurian, informasi harga sawit yang tidak tersampaikan, hingga harganya yang tidak stabil.

Editor : Deslina
Sumber: jawapos.com

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari