- Advertisement -
Suasana di tempat pemakaman umum (TPU) di Jalan Budi Kemuliaan hari itu berbeda bila dibandingkan dengan hari lainnya. Jumlah warga yang berziarah meningkat. Kondisi itu menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Budi Kemuliaan terganggu dan sedikit tersendat.
Laporan Syahri Ramlan/Dumai
- Advertisement -
Sama seperti warga lainnya Saluri berusia 45 tahun bersama anaknya sore itu, Ahad (10/3) mendatangi TPU di Jalan Budi Kemuliaan untuk menziarahi makam orang tuanya. Tidak ketinggalan juga kembang rampai yang dijajakan oleh penjual turut dibelinya sebanyak tiga bungkus dengan harga hanya Rp10.000.
”Ziarah ke makam orang tua sudah sering saya lakukan. Hampir setiap tahun terutama untuk menyambut datangnya bulan Suci Ramadan, saya selalu datang ke sini,” kata Saluri sambil menamburkan kembang di makam orang tua.
Saluri ternyata tidak sendirian. Banyak warga yang berdatangan ke TPU di Jalan Budi Kemuliaan untuk menziarahi makam sanak keluarganya.
- Advertisement -
”Ya kami kirim doa untuk para arwah,” kata Endang yang berusia 40 tahun. Warga Jalan Dock Yard Dumai itu mengatakan bahwa berziarah itu salah satu tradisi untuk menyambut datangnya bulan Suci Ramadan.
Di sisi lainnya, Ida berusia 45 tahun warga Jalan Berembang yang kesehariannya menjual kembang untuk para ziarah ternyata turut ketiban rezeki. Dimana, kembang yang ia jual hanya Rp10.000 untuk tiga bungkus.
‘”Tiga bungkus cuma Rp10.000 saja. Duit yang diterima langsung masuk tas dan tidak pernah saya hitung,” kata Ida seraya menambahkan karena yang menjual kembang di TPU Jalan Budi Kemuliaan cukup banyak.
Tradisi lainnya yang biasa dilakukan warga terutama saat menyambut datangnya bulan suci Ramadan yakni melakukan aksi bersih-bersih. Aksi bersih-bersih yang dikemas dalam konsep gotong royong ini dilaksanakan di masjid-masjid maupun musala.(ade)
Suasana di tempat pemakaman umum (TPU) di Jalan Budi Kemuliaan hari itu berbeda bila dibandingkan dengan hari lainnya. Jumlah warga yang berziarah meningkat. Kondisi itu menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Budi Kemuliaan terganggu dan sedikit tersendat.
Laporan Syahri Ramlan/Dumai
- Advertisement -
Sama seperti warga lainnya Saluri berusia 45 tahun bersama anaknya sore itu, Ahad (10/3) mendatangi TPU di Jalan Budi Kemuliaan untuk menziarahi makam orang tuanya. Tidak ketinggalan juga kembang rampai yang dijajakan oleh penjual turut dibelinya sebanyak tiga bungkus dengan harga hanya Rp10.000.
”Ziarah ke makam orang tua sudah sering saya lakukan. Hampir setiap tahun terutama untuk menyambut datangnya bulan Suci Ramadan, saya selalu datang ke sini,” kata Saluri sambil menamburkan kembang di makam orang tua.
- Advertisement -
Saluri ternyata tidak sendirian. Banyak warga yang berdatangan ke TPU di Jalan Budi Kemuliaan untuk menziarahi makam sanak keluarganya.
”Ya kami kirim doa untuk para arwah,” kata Endang yang berusia 40 tahun. Warga Jalan Dock Yard Dumai itu mengatakan bahwa berziarah itu salah satu tradisi untuk menyambut datangnya bulan Suci Ramadan.
Di sisi lainnya, Ida berusia 45 tahun warga Jalan Berembang yang kesehariannya menjual kembang untuk para ziarah ternyata turut ketiban rezeki. Dimana, kembang yang ia jual hanya Rp10.000 untuk tiga bungkus.
‘”Tiga bungkus cuma Rp10.000 saja. Duit yang diterima langsung masuk tas dan tidak pernah saya hitung,” kata Ida seraya menambahkan karena yang menjual kembang di TPU Jalan Budi Kemuliaan cukup banyak.
Tradisi lainnya yang biasa dilakukan warga terutama saat menyambut datangnya bulan suci Ramadan yakni melakukan aksi bersih-bersih. Aksi bersih-bersih yang dikemas dalam konsep gotong royong ini dilaksanakan di masjid-masjid maupun musala.(ade)