DUMAI (RIAUPOS.CO) – Menjadi salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia yang selalu memperhatikan dunia pendidikan, Pemerintah Kota Dumai menggandeng Muhammadiyah menjadi mitra pemerintah Kota Dumai untuk mensukseskan Program Khidmad Pendidikan.
Wali Kota Dumai H Paisal menggandeng organisasi pergerakan Muhammadiyah menjadi mitra pemerintah daerah, untuk mensukseskan Program Khidmad Pendidikan yang menjadi program unggulan pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat.
Melalui berbagai lembaga pendidikan yang dimiliki oleh organisasi berlambang matahari terbit itu, Pemko Dumai kolaborasi yang akan dibangun dapat memajukan pendidikan di Kota Dumai.
Harapan itu disampaikan oleh Wali Kota Dumai di hadapan ratusan pengurus, kader dan simpatisan Muhammadiyah dalam acara pelantikan Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pengurus Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Dumai, Ahad (28/1) lalu.
Menurut Paisal, dirinya adalah adalah pemimpin yang terlahir dari masyarakat, dan organisasi Muhammadiyah adalah organisasi yang selalu berkomitmen menjalankan Khitahnya dalam melaksanakan Amar Maaruf Nahi Mungkar, sebagaimana telah menjadi sejarah organisasi ini, sejak zaman pergerakan, masa awal dan setelah kemerdekaan, dan terus berkomitmen membangun bangsa untuk mewujudkan masyarakat yang Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghafur.
“Kita di Kota Dumai, saat ini juga memiliki program unggulan untuk mencerdaskan kehidupan warga dan masyarakat Kota Dumai, yang kita labeli dengan nama khidmad pendidikan. Untuk itu kami tantang Muhammadiyah untuk membangun universitas atau perguruan tinggi di kota kita ini,” ajak Paisal.
Wali kota juga memuji organisasi Muhammadiyah di Kota Dumai saat ini, telah sukses membantu pemerintah daerah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui lembaga-lembaga pendidikannya, baik, Taman Kanak-Kanak (TK) Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), di masa datang ,lembaga-lembaga pendidikan itu perlu diperluas dan ditingkatkan lagi jenjangnya, hingga Sekolah Menengah Pertama Terpadu (SMP IT), Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) hingga perguruan tinggi. Pemerintah Kota Dumai siap bersinergi dan bermitra dengan Muhammadiyah.
“Visi masa depan kita adalah Dumai menjadi kota yang tidak hanya sekadar idaman, tapi menjadi kota modern, kota wisata, kesehatan, pendidikan dengan warganya yang berakhlaktul karimah,” tambah Wako.
Dekonsentrasi moral, di Kota Dumai sebagai tanah Melayu yang terbingkai dalam semboyan adat bersandi syarak, syarak bersandi kitabullah, mulai bergeser akibat bebasnya arus informasi, komunikasi serta kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnlogi namun tidak barengi dengan bekal iman dan taqwa.
Untuk itulah peran serta Muhammadiyah-Aisyiyah dan organisasi keagamaan lainnya amat diperlukan sebagai benteng guna menciptakan keselarasan dalam kehidupan bermasyarakat di Kota Dumai.(mx12/rpg)