PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Warga RW 11, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani, tepatnya di Taman Arengka Indah, Blok B yang berada di Jalan Baru, Pekanbaru, kembali dibuat kesal oleh pengembang Pasar Induk, PT Agung Rafa Bonai. Air dari lahan pasar induk masih terus mengalir dan menggenangi Jalan Baru hingga Jumat (29/7/2022).
Dari video pendek yang diterima Riaupos.co, tampak air keluar dari pipa-pipa paralon di dalam pagar tembok setinggi pinggang yang baru dibangun. Air tersebut langsung menggenangi Jalan Baru. Dalam video tersebut juga nampak perangkat RT bersama warga bersitegang dengan pekerja bangunan.
Dua warga yang kebetulan rumah mereka berada di Jalan Baru, Siswanti dan Neli Safitri menyatakan geram sekali dengan apa yang dilihatnya. Karena kejadian ini sudah berulang.
"Sudah emosi saja saya bawaannya lihat air yang tiba-tiba menggenangi jalan. Kalau hujan lebat, pasti akan melimpah masuk rumah saya. Padahal mereka kemarin janji akan bangun drainase," kata Siswanti.
Sementara Neli juga menyatakan kekesalan yang sama atas situasi tersebut. '"Geram saya nengok ini. Karena nanti air pasti masuk ke rumah saya lagi," kata Neli yang rumahnya berada di Jalan Baru dan berhadapan langsung dengan bangunan pasar induk yang masih mangkrak.
Ketua RT 2/RW 11 Bambang SW menyatakan pengembang mengingkari janjinya untuk tidak membangun apapun sebelum dibuat drainase dan bahu jalan. "Janji mereka untuk tidak membangun apapun sebelum dibuat drainase dan bahu jalan beberapa waktu lalu belum direalisasikan. Ini malah menjadikan jalan sebagai parit," kata Bambang kepada Riaupos.co melalui seluler.
Ketika dikonfirmasi terkait masalah ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru berjanji segera akan menemui pihak-pihak terkait. Disperindag sendiri merupakan dinas yang mengawasi pembangunan pasar induk ini.
"Ini akan segera saya koordinasikan dengan pihak pengembang dan juga Dinas PUPR," sebut Ahmad Ingot Hutasuhut, Kepala Disperindag Kota Pekanbaru ketika dihubungi lewat sambungan telpon.
Ingot menyebutkan, pihaknya bersama camat dan lurah setempat sudah mempertemukan warga dan pengembang beberapa bulan lalu. Bahkan Dinas PUPR Pekanbaru juga hadir dalam pertemuan tersebut. Dari pertemuan itu juga sudah ada komitmen dari pengembang, namun hingga hari ini belum ada realisasi pembangunan parit atau drainase tersebut.
Padahal parit itu diharapkan dapat mengalihkan air agar tidak mengalir ke jalan dan merendam rumah warga. Hujan lebat yang turun di Kota Pekanbaru dua hari terakhir kembali merendam dua rumah warga yang terus mengeluhkan permasalahan ini.
Laporan: Hendrawan Kariman (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi