- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Meski pihak bank membuka layanan penukaran uang pecahan baru jelang Idulfitri 1440 H, namun sejumlah warga turut membuka jasa penukaran uang. Mereka berjejer di pinggir-pinggir jalan sambil menawarkan penukaran uang kepada pengendara yang lewat. Mereka mengambil
Jasa penukaran uang secara mandiri ini banyak terlihat di Jalan Hang Tuah dan Jalan Diponegoro.
- Advertisement -
Liza, salah seorang yang membuka jasa penukaran uang di pinggir Jalan Hang Tuah mengatakan, dalam sehari, bisa melakukan transaksi penukaran dari kisaran Rp300 ribu hingga Rp1 juta.
‘’Paling banyak melakukan penukaran peÂcahan Rp2.000 dan Rp5.000,’’ katanya, Kamis (30/5).
Ia mengaku, uang-uang tersebut bukan miliknya. Namun milik tetangganya. “Saat ini dalam sehari mengambil Rp1 juta hingga Rp2 juta. Menjelang H-3, barulah berkisar Rp3 juta,†ucapnya.
- Advertisement -
Selain itu, ia akan mendapat 10 persen dari si pemilik uang atau bosnya itu.
Penjual jasa penukaran uang di Jalan Diponegoro bernama Purwandi menyebutkan, ia diberi modal Rp50 juta oleh ‘’Bos’’ yang bekerja di koperasi. Dalam seharinya, Purwandi mengaku bisa melakukan penukaran hingga Rp3 juta. ‘’Setiap menukar minimal nominal Rp100 ribu dan pembeli harus membayar Rp110 ribu. Begitu pun berlaku kelipatan selanjutnya,†jelasnya.(*3)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Meski pihak bank membuka layanan penukaran uang pecahan baru jelang Idulfitri 1440 H, namun sejumlah warga turut membuka jasa penukaran uang. Mereka berjejer di pinggir-pinggir jalan sambil menawarkan penukaran uang kepada pengendara yang lewat. Mereka mengambil
Jasa penukaran uang secara mandiri ini banyak terlihat di Jalan Hang Tuah dan Jalan Diponegoro.
- Advertisement -
Liza, salah seorang yang membuka jasa penukaran uang di pinggir Jalan Hang Tuah mengatakan, dalam sehari, bisa melakukan transaksi penukaran dari kisaran Rp300 ribu hingga Rp1 juta.
‘’Paling banyak melakukan penukaran peÂcahan Rp2.000 dan Rp5.000,’’ katanya, Kamis (30/5).
- Advertisement -
Ia mengaku, uang-uang tersebut bukan miliknya. Namun milik tetangganya. “Saat ini dalam sehari mengambil Rp1 juta hingga Rp2 juta. Menjelang H-3, barulah berkisar Rp3 juta,†ucapnya.
Selain itu, ia akan mendapat 10 persen dari si pemilik uang atau bosnya itu.
Penjual jasa penukaran uang di Jalan Diponegoro bernama Purwandi menyebutkan, ia diberi modal Rp50 juta oleh ‘’Bos’’ yang bekerja di koperasi. Dalam seharinya, Purwandi mengaku bisa melakukan penukaran hingga Rp3 juta. ‘’Setiap menukar minimal nominal Rp100 ribu dan pembeli harus membayar Rp110 ribu. Begitu pun berlaku kelipatan selanjutnya,†jelasnya.(*3)