Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Tragedi di Hutan Pulau Muda: Operator Alat Berat Tewas Diterkam Harimau Saat ke Toilet

TELUK MERANTI (RIAUPOS.CO) – Kisah tragis kembali terjadi di Kabupaten Pelalawan, Riau. Seorang operator alat berat bernama Hadito (23), yang bekerja di PT Citra Holindo, meregang nyawa usai diserang seekor harimau Sumatera pada Rabu malam (25/6). Insiden itu terjadi di kawasan tanaman akasia Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, saat korban pergi ke toilet dari barak tempat ia beristirahat.

Hadito, pemuda asal Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, saat itu baru saja makan malam dan hendak beristirahat. Namun, tak lama tertidur, ia terbangun karena ingin buang air besar. Sayangnya, hanya beberapa meter keluar dari barak, teriakan minta tolong terdengar dari arah luar.

Salah satu rekannya, Firmansyah, segera keluar dan menyenter ke arah suara. Ia terkejut saat melihat Hadito diseret ke arah hutan oleh seekor harimau. Rekan-rekan korban langsung melapor ke pihak perusahaan dan aparat setempat. Pencarian pun dilakukan.

Baca Juga:  Komitmen Tekan Angka Lakalantas

Setelah menyisir area sekitar, jasad Hadito ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi awal, dalam kondisi penuh luka pada bagian leher, dada, dan punggung. Pihak perusahaan bersama petugas dari Polsek Teluk Meranti, BBKSDA Riau, serta tim keamanan segera mengamankan lokasi kejadian.

“Jenazah korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Teluk Meranti dan kemudian diberangkatkan ke kampung halamannya di Sambas,” ujar Kasi Humas Polres Pelalawan, Iptu Thomas Siahaan.

Tim dari BBKSDA Riau yang turun ke lokasi menemukan jejak harimau dan memperkirakan ada dua individu satwa buas yang berkeliaran di sekitar areal tersebut. Langkah mitigasi pun segera dilakukan, termasuk pemasangan camera trap dan perangkap jika harimau masih terdeteksi berada di lokasi.

Baca Juga:  Polres Pelalawan bersama KPU Kabupaten Pelalawan gelar Simulasi Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara

Menurut Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Ujang Holisudin, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak memburu satwa mangsa harimau seperti rusa dan babi hutan, guna mencegah konflik lanjutan.

Tragedi ini menjadi pengingat bahwa manusia dan satwa liar masih saling bersinggungan di wilayah-wilayah rawan. Sepanjang tahun ini, tercatat sudah tujuh kejadian konflik manusia dan harimau di Riau. Dua di antaranya menyebabkan korban jiwa.

“Kesedihan ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua untuk tetap waspada saat beraktivitas di wilayah rawan, terutama di malam hari,” pungkas Ujang.(amn/end)

TELUK MERANTI (RIAUPOS.CO) – Kisah tragis kembali terjadi di Kabupaten Pelalawan, Riau. Seorang operator alat berat bernama Hadito (23), yang bekerja di PT Citra Holindo, meregang nyawa usai diserang seekor harimau Sumatera pada Rabu malam (25/6). Insiden itu terjadi di kawasan tanaman akasia Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, saat korban pergi ke toilet dari barak tempat ia beristirahat.

Hadito, pemuda asal Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, saat itu baru saja makan malam dan hendak beristirahat. Namun, tak lama tertidur, ia terbangun karena ingin buang air besar. Sayangnya, hanya beberapa meter keluar dari barak, teriakan minta tolong terdengar dari arah luar.

Salah satu rekannya, Firmansyah, segera keluar dan menyenter ke arah suara. Ia terkejut saat melihat Hadito diseret ke arah hutan oleh seekor harimau. Rekan-rekan korban langsung melapor ke pihak perusahaan dan aparat setempat. Pencarian pun dilakukan.

Baca Juga:  Polres Pelalawan bersama KPU Kabupaten Pelalawan gelar Simulasi Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara

Setelah menyisir area sekitar, jasad Hadito ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi awal, dalam kondisi penuh luka pada bagian leher, dada, dan punggung. Pihak perusahaan bersama petugas dari Polsek Teluk Meranti, BBKSDA Riau, serta tim keamanan segera mengamankan lokasi kejadian.

“Jenazah korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Teluk Meranti dan kemudian diberangkatkan ke kampung halamannya di Sambas,” ujar Kasi Humas Polres Pelalawan, Iptu Thomas Siahaan.

- Advertisement -

Tim dari BBKSDA Riau yang turun ke lokasi menemukan jejak harimau dan memperkirakan ada dua individu satwa buas yang berkeliaran di sekitar areal tersebut. Langkah mitigasi pun segera dilakukan, termasuk pemasangan camera trap dan perangkap jika harimau masih terdeteksi berada di lokasi.

Baca Juga:  Harimau Penerkam Manusia Jalani Observasi

Menurut Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Ujang Holisudin, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak memburu satwa mangsa harimau seperti rusa dan babi hutan, guna mencegah konflik lanjutan.

- Advertisement -

Tragedi ini menjadi pengingat bahwa manusia dan satwa liar masih saling bersinggungan di wilayah-wilayah rawan. Sepanjang tahun ini, tercatat sudah tujuh kejadian konflik manusia dan harimau di Riau. Dua di antaranya menyebabkan korban jiwa.

“Kesedihan ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua untuk tetap waspada saat beraktivitas di wilayah rawan, terutama di malam hari,” pungkas Ujang.(amn/end)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

TELUK MERANTI (RIAUPOS.CO) – Kisah tragis kembali terjadi di Kabupaten Pelalawan, Riau. Seorang operator alat berat bernama Hadito (23), yang bekerja di PT Citra Holindo, meregang nyawa usai diserang seekor harimau Sumatera pada Rabu malam (25/6). Insiden itu terjadi di kawasan tanaman akasia Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, saat korban pergi ke toilet dari barak tempat ia beristirahat.

Hadito, pemuda asal Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, saat itu baru saja makan malam dan hendak beristirahat. Namun, tak lama tertidur, ia terbangun karena ingin buang air besar. Sayangnya, hanya beberapa meter keluar dari barak, teriakan minta tolong terdengar dari arah luar.

Salah satu rekannya, Firmansyah, segera keluar dan menyenter ke arah suara. Ia terkejut saat melihat Hadito diseret ke arah hutan oleh seekor harimau. Rekan-rekan korban langsung melapor ke pihak perusahaan dan aparat setempat. Pencarian pun dilakukan.

Baca Juga:  Beraksi di Enam TKP, Pembobol Ruko Ditangkap

Setelah menyisir area sekitar, jasad Hadito ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi awal, dalam kondisi penuh luka pada bagian leher, dada, dan punggung. Pihak perusahaan bersama petugas dari Polsek Teluk Meranti, BBKSDA Riau, serta tim keamanan segera mengamankan lokasi kejadian.

“Jenazah korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Teluk Meranti dan kemudian diberangkatkan ke kampung halamannya di Sambas,” ujar Kasi Humas Polres Pelalawan, Iptu Thomas Siahaan.

Tim dari BBKSDA Riau yang turun ke lokasi menemukan jejak harimau dan memperkirakan ada dua individu satwa buas yang berkeliaran di sekitar areal tersebut. Langkah mitigasi pun segera dilakukan, termasuk pemasangan camera trap dan perangkap jika harimau masih terdeteksi berada di lokasi.

Baca Juga:  Penuh Tantangan, TNI-Polri Susuri Sungai Nilo Sampaikan Pesan Pilkada Damai

Menurut Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Ujang Holisudin, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak memburu satwa mangsa harimau seperti rusa dan babi hutan, guna mencegah konflik lanjutan.

Tragedi ini menjadi pengingat bahwa manusia dan satwa liar masih saling bersinggungan di wilayah-wilayah rawan. Sepanjang tahun ini, tercatat sudah tujuh kejadian konflik manusia dan harimau di Riau. Dua di antaranya menyebabkan korban jiwa.

“Kesedihan ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua untuk tetap waspada saat beraktivitas di wilayah rawan, terutama di malam hari,” pungkas Ujang.(amn/end)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari