Jumat, 22 November 2024

Dapur Umum Beroperasi, Donatur Berdatangan

Roda 6 Sudah Bisa Melintasi Jalintim

- Advertisement -

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera Km 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan sudah bisa dilewati kendaraan roda enam ke atas, Senin (5/2).

Namun, kendaraan roda dua dan roda empat masih belum diizinkan karena tinggi air yang membanjiri jalan ini masih 60 sentimeter (cm).

- Advertisement -

“Kendaraan roda enam telah kita izinkan melintas Jalintim Km 83. Tapi, untuk roda 2 dan roda 4 masih dilarang karena permukaan air masih tinggi dan kami sarankan melewati jalur alternatif Lintas Tengah Kabupaten Kuansing,” ujar Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SH SIK didampingi Kasatlantas AKP Akira Ceria SIK MM, Senin (5/2).

Suwinto menambahkan, jalan yang banyak mengalami kerusakan dan berlubang juga menjadi faktor lain dilakukan pelarangan. Pasalnya, kendaraan rawan terperosok yang menyebabkan kendaraan menjadi mati mesin atau mogok dan perlu waktu untuk melakukan evakuasi.

“Untuk mengevakuasi mobil yang mogok atau rusak di jalur banjir, maka satu unit kendaraan berat jenis ekskavator dari Pemerintah KabupatenPelalawan masih tetap disiagakan di lokasi banjir hingga saat ini,” paparnya.

- Advertisement -

Mantan Komandan Batalyon (Danyon) C Pelopor Sat Brimob Polda Kaltim ini menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan, petugas gabungan yang berjaga di lokasi banjir masih menerapkan pola buka tutup. Hal ini dinilai cukup efektif untuk mengurai kemacetan, meski bergerak secara perlahan.

Baca Juga:  Jalan Simpang Perak Longsor, Pangkalankerinci Dikepung Banjir

“Jadi, saat ini panjang antrean dari arah Kelurahan Sorek Kecamatan Pangkalan Kuras menuju Kecamatan Pangkalankerinci telah mulai berkurang yakni sepanjang 4 kilometer, tepatnya dari kilometer 84 Desa Kemang sampai kilometer 88 Desa Palas,’’ ujarnya.

“Petugas gabungan akan tetap all out untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas di lokasi banjir agar tidak terjadi stuck sehingga aktivitas moda transportasi tetap bergerak,” tambahnya.

Sementara itu, Camat Pangkalan Kuras, Sri Nursari menambahkan hingga kemarin aktivitas dapur umum di Desa Terantang Manuk Kecamatan Pangkalan Kuras masih berjalan untuk memberikan bantuan makanan siap saji kepada warga yang terjebak antrean panjang kendaraan.

“Hari ini (kemarin, red) telah banyak donatur yang menitipkan bahan baku di dapur umum ini. Bantuan makanan siap saji atau nasi bungkus telah berhasil disalurkan kepada warga di lokasi banjir hampir 1.000 bungkus. Dapur umum ini akan terus beroperasi hingga banjir dapat surut total atau setidaknya antrean kendaraan sudah tidak panjang lagi,” tuturnya.

Di sisi lain, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan Zulfan menjelaskan, berdasarkan penghitungan alat pengukur level debit permukaan air Sungai Kampar di jembatan penyeberangan ponton Kecamatan Langgam, ketinggian air yang telah merendam permukiman warga hingga badan jalan di 30 desa dan kelurahan sejak sebulan terakhir menurun 15 cm, Senin (5/2).

Baca Juga:  BPK Lakukan Pemeriksaan, OPD Diminta Proaktif

“Alhamdulillah, tinggi permukaan air hari ini (kemarin, red) turun 15 sentimeter. Sehingga saat ini, debit air Sungai Kampar terpantau turun

menjadi 3,95 meter dari sebelumnya setinggi 4,12 meter,” terangnya kepada Riau Pos, Senin (5/2). “Kami optimis banjir akan segera mengalami penyurutan drastis dalam beberapa hari ke depan,” tambahnya.

Zulfan memaparkan, dengan penurunan tinggi permukaan air maka banyak warga pengungsi yang kembali kerumah mereka untuk membersihkan sisa banjir. “Dari total 603 KK dengan 1.430 jiwa yang mengungsi, saat ini hanya tinggal sebanyak 348 KK yang masih bertahan di tempat pengungsian yang disiapkan di masing-masing desa dan kelurahan,” paparnya.

Hingga saat ini, Pemkab Pelalawan masih menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir sampai 8 Februari mendatang. Dan selama masa tanggap darurat ini, pemkab akan fokus pada penanganan dampak banjir. “Termasuk mendistribusikan bantuan sembako dan peralatan yang diperlukan oleh masyarakat,” sebutnya.

Mantan Sekretaris Dinas Perikanan Pelalawan ini pun berharap banjir yang melanda Negeri Amanah ini dapat segera surut total sehingga aktivitas warga dan moda transportasi dapat secepatnya berjalan dengan normal.(amn)

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera Km 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan sudah bisa dilewati kendaraan roda enam ke atas, Senin (5/2).

Namun, kendaraan roda dua dan roda empat masih belum diizinkan karena tinggi air yang membanjiri jalan ini masih 60 sentimeter (cm).

- Advertisement -

“Kendaraan roda enam telah kita izinkan melintas Jalintim Km 83. Tapi, untuk roda 2 dan roda 4 masih dilarang karena permukaan air masih tinggi dan kami sarankan melewati jalur alternatif Lintas Tengah Kabupaten Kuansing,” ujar Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SH SIK didampingi Kasatlantas AKP Akira Ceria SIK MM, Senin (5/2).

Suwinto menambahkan, jalan yang banyak mengalami kerusakan dan berlubang juga menjadi faktor lain dilakukan pelarangan. Pasalnya, kendaraan rawan terperosok yang menyebabkan kendaraan menjadi mati mesin atau mogok dan perlu waktu untuk melakukan evakuasi.

- Advertisement -

“Untuk mengevakuasi mobil yang mogok atau rusak di jalur banjir, maka satu unit kendaraan berat jenis ekskavator dari Pemerintah KabupatenPelalawan masih tetap disiagakan di lokasi banjir hingga saat ini,” paparnya.

Mantan Komandan Batalyon (Danyon) C Pelopor Sat Brimob Polda Kaltim ini menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan, petugas gabungan yang berjaga di lokasi banjir masih menerapkan pola buka tutup. Hal ini dinilai cukup efektif untuk mengurai kemacetan, meski bergerak secara perlahan.

Baca Juga:  Jalan Simpang Perak Longsor, Pangkalankerinci Dikepung Banjir

“Jadi, saat ini panjang antrean dari arah Kelurahan Sorek Kecamatan Pangkalan Kuras menuju Kecamatan Pangkalankerinci telah mulai berkurang yakni sepanjang 4 kilometer, tepatnya dari kilometer 84 Desa Kemang sampai kilometer 88 Desa Palas,’’ ujarnya.

“Petugas gabungan akan tetap all out untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas di lokasi banjir agar tidak terjadi stuck sehingga aktivitas moda transportasi tetap bergerak,” tambahnya.

Sementara itu, Camat Pangkalan Kuras, Sri Nursari menambahkan hingga kemarin aktivitas dapur umum di Desa Terantang Manuk Kecamatan Pangkalan Kuras masih berjalan untuk memberikan bantuan makanan siap saji kepada warga yang terjebak antrean panjang kendaraan.

“Hari ini (kemarin, red) telah banyak donatur yang menitipkan bahan baku di dapur umum ini. Bantuan makanan siap saji atau nasi bungkus telah berhasil disalurkan kepada warga di lokasi banjir hampir 1.000 bungkus. Dapur umum ini akan terus beroperasi hingga banjir dapat surut total atau setidaknya antrean kendaraan sudah tidak panjang lagi,” tuturnya.

Di sisi lain, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan Zulfan menjelaskan, berdasarkan penghitungan alat pengukur level debit permukaan air Sungai Kampar di jembatan penyeberangan ponton Kecamatan Langgam, ketinggian air yang telah merendam permukiman warga hingga badan jalan di 30 desa dan kelurahan sejak sebulan terakhir menurun 15 cm, Senin (5/2).

Baca Juga:  Kedepankan Aturan yang Berlaku

“Alhamdulillah, tinggi permukaan air hari ini (kemarin, red) turun 15 sentimeter. Sehingga saat ini, debit air Sungai Kampar terpantau turun

menjadi 3,95 meter dari sebelumnya setinggi 4,12 meter,” terangnya kepada Riau Pos, Senin (5/2). “Kami optimis banjir akan segera mengalami penyurutan drastis dalam beberapa hari ke depan,” tambahnya.

Zulfan memaparkan, dengan penurunan tinggi permukaan air maka banyak warga pengungsi yang kembali kerumah mereka untuk membersihkan sisa banjir. “Dari total 603 KK dengan 1.430 jiwa yang mengungsi, saat ini hanya tinggal sebanyak 348 KK yang masih bertahan di tempat pengungsian yang disiapkan di masing-masing desa dan kelurahan,” paparnya.

Hingga saat ini, Pemkab Pelalawan masih menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir sampai 8 Februari mendatang. Dan selama masa tanggap darurat ini, pemkab akan fokus pada penanganan dampak banjir. “Termasuk mendistribusikan bantuan sembako dan peralatan yang diperlukan oleh masyarakat,” sebutnya.

Mantan Sekretaris Dinas Perikanan Pelalawan ini pun berharap banjir yang melanda Negeri Amanah ini dapat segera surut total sehingga aktivitas warga dan moda transportasi dapat secepatnya berjalan dengan normal.(amn)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari