Selasa, 15 Oktober 2024

Truk Roda 6 Dilarang Melintas Jalan Lintas Telukkuantan-Sumbar Buka Tutup

- Advertisement -

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) – Untuk mengantisipasi ambruknya jalan bekas longsor di Lintas Telukkuantan-Sumatera Barat (Sumbar), tepatnya di Desa Kasang, Kecamatan Kuantan Mudik, maka Satlantas Polres Kuantan Singingi (Kuansing) melarang kendaraan roda enam ke atas untuk melintas.

“Truk roda enam yang bertonase berat untuk sementara tidak boleh melintas. Ini dalam rangka mengantisipasi kerusakan jalan yang saat ini masuk dalam status membahayakan. Namun, untuk kendaraan roda empat masih diperbolehkan lewat dengan sistem buka tutup,” kata Kapolres Kuansing, AKBP Pangucap Priyo Soegito melalui Kasatlantas AKP Boy Setiawan kepada Riau Pos, Senin (19/2).

- Advertisement -

Dia menyebutkan, pihak kepolisian sudah memasang rambu-rambu lalu lintas pelarangan bagi kendaraan bertonase berat sebelum lokasi longsor. Hal ini guna memberikan ruang bagi pengendara untuk mencari tempat beristirahat.

“Silakan mencari tempat parkir dan tempat peristirahatan. Ini juga dalam rangka meminimalisir kemacetan saat diberlakukanyan sistem buka tutup. Jalan ini sudah kami laporkan ke pihak terkait. Semoga balai jalan bisa segera mencari solusi supaya ada jalan alternatif yang bisa dilewati kedua sisi,” katanya.

Seperti berita sebelumnya, longsor yang terjadi di Kawasan Hutan Bukit Betabuh, Ahad (18/3), menghantam bahu jalan dan dua kedai milik warga setempat. Kuat dugaan, longsor tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi sejak sepekan terakhir sehingga tanah bagian bawah aspal menjadi turun.

Baca Juga:  PWI Bantu Wartawan Terdampak Banjir di Kuansing

“Daerah ini masuk dalam kawasan rawan banjir, selain lokasinya berbukit, kawasan ini mempunyai tanah dengan dicampuri pasir,” ujarnya. Kepada pengendara, dia meminta untuk berhati-hati. ‘’Jika cuaca tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan, silakan berhenti di tempat-tempat yang dianggap aman,’’ ujarnya.

Jalintim Diperbaiki
usai Banjir Surut

- Advertisement -

Sementara itu, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau telah melakukan survei Jalan Lintas Timur (Jalintim) di Kabupaten Pelalawan yang terendam banjir dan mengalami kerusakan. Peninjauan tersebut untuk mengetahui penanganan yang akan dilakukan.

Kepala BPJN Riau Yohanis Tulak mengatakan, untuk penanganan jalan tersebut, pihaknya masih menunggu air banjir surut terlebih dahulu. “Sambil menunggu surutnya banjir, nanti kami akan adakan studi lagi untuk jangka pendek, menengah, dan panjang,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, beberapa cara yang akan dilakukan untuk jalan lintas tersebut yakni dengan dibuat peninggian badan jalan atau membuat kaki seribu. Namun untuk memastikan penanganan yang akan dilakukan tetap perlu kajian terlebih dahulu. “Jangan sampai nanti kita tinggikan badan jalannya, justru airnya akan berdampak ke jembatan. Karena ini merupakan banjir kawasan,” sebutnya.

Untuk jangka pendek, pihaknya akan melakukan perbaikan jalan yang rusak terlebih dahulu agar memperlancar arus lalu lintas. Pasalnya, dari hasil peninjauan ke lokasi, beberapa titik jalan mengalami kerusakan akibat tergenang banjir. “Karena itu merupakan jalan nasional, tentu akan menggunakan dana dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Baca Juga:  Tiga Nama Tokoh Mencuat Maju Pilkada Kuansing 2024

Sebelumnya, Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar Nasution juga sudah mengusulkan peningkatan kualitas jalintim ini. Hal tersebut dilakukan agar ke depannya jika memasuki musim hujan, jalan lintas tersebut tidak lagi digenangi banjir sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas.

“Kami sudah mengundang pihak PUPR Riau dan BPJN untuk membuat perencanaan peningkatan jalan lintas timur dan diusulkan ke pusat melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bapenas (Bapenas),” kata Gubri.

Lebih lanjut dikatakannya, usulan peningkatan jalan tersebut bisa dilakukan dengan dua metode. Yang pertama yakni dengan meninggikan jalan lintas timur agar saat banjir tidak menggenang ke jalan. Atau cara kedua yakni dengan membangun bendungan disisi jalan agar air juga tidak menggenangi jalan ketika banjir.

“Pola peningkatan jalan lintas timur yang diusulkan seperti itu. Tapi nanti pihak BPJN yang akan menyusun teknis usulannya termasuk dalam membuat Detail Engineering Design (DED),” ujarnya.(yas/sol)

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) – Untuk mengantisipasi ambruknya jalan bekas longsor di Lintas Telukkuantan-Sumatera Barat (Sumbar), tepatnya di Desa Kasang, Kecamatan Kuantan Mudik, maka Satlantas Polres Kuantan Singingi (Kuansing) melarang kendaraan roda enam ke atas untuk melintas.

“Truk roda enam yang bertonase berat untuk sementara tidak boleh melintas. Ini dalam rangka mengantisipasi kerusakan jalan yang saat ini masuk dalam status membahayakan. Namun, untuk kendaraan roda empat masih diperbolehkan lewat dengan sistem buka tutup,” kata Kapolres Kuansing, AKBP Pangucap Priyo Soegito melalui Kasatlantas AKP Boy Setiawan kepada Riau Pos, Senin (19/2).

Dia menyebutkan, pihak kepolisian sudah memasang rambu-rambu lalu lintas pelarangan bagi kendaraan bertonase berat sebelum lokasi longsor. Hal ini guna memberikan ruang bagi pengendara untuk mencari tempat beristirahat.

“Silakan mencari tempat parkir dan tempat peristirahatan. Ini juga dalam rangka meminimalisir kemacetan saat diberlakukanyan sistem buka tutup. Jalan ini sudah kami laporkan ke pihak terkait. Semoga balai jalan bisa segera mencari solusi supaya ada jalan alternatif yang bisa dilewati kedua sisi,” katanya.

Seperti berita sebelumnya, longsor yang terjadi di Kawasan Hutan Bukit Betabuh, Ahad (18/3), menghantam bahu jalan dan dua kedai milik warga setempat. Kuat dugaan, longsor tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi sejak sepekan terakhir sehingga tanah bagian bawah aspal menjadi turun.

Baca Juga:  Dipastikan Sengit, 12 Jalur Masuk Final

“Daerah ini masuk dalam kawasan rawan banjir, selain lokasinya berbukit, kawasan ini mempunyai tanah dengan dicampuri pasir,” ujarnya. Kepada pengendara, dia meminta untuk berhati-hati. ‘’Jika cuaca tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan, silakan berhenti di tempat-tempat yang dianggap aman,’’ ujarnya.

Jalintim Diperbaiki
usai Banjir Surut

Sementara itu, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau telah melakukan survei Jalan Lintas Timur (Jalintim) di Kabupaten Pelalawan yang terendam banjir dan mengalami kerusakan. Peninjauan tersebut untuk mengetahui penanganan yang akan dilakukan.

Kepala BPJN Riau Yohanis Tulak mengatakan, untuk penanganan jalan tersebut, pihaknya masih menunggu air banjir surut terlebih dahulu. “Sambil menunggu surutnya banjir, nanti kami akan adakan studi lagi untuk jangka pendek, menengah, dan panjang,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, beberapa cara yang akan dilakukan untuk jalan lintas tersebut yakni dengan dibuat peninggian badan jalan atau membuat kaki seribu. Namun untuk memastikan penanganan yang akan dilakukan tetap perlu kajian terlebih dahulu. “Jangan sampai nanti kita tinggikan badan jalannya, justru airnya akan berdampak ke jembatan. Karena ini merupakan banjir kawasan,” sebutnya.

Untuk jangka pendek, pihaknya akan melakukan perbaikan jalan yang rusak terlebih dahulu agar memperlancar arus lalu lintas. Pasalnya, dari hasil peninjauan ke lokasi, beberapa titik jalan mengalami kerusakan akibat tergenang banjir. “Karena itu merupakan jalan nasional, tentu akan menggunakan dana dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Baca Juga:  Rekor MURI, 7.042 KPPS Kuansing Dilantik Serentak

Sebelumnya, Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar Nasution juga sudah mengusulkan peningkatan kualitas jalintim ini. Hal tersebut dilakukan agar ke depannya jika memasuki musim hujan, jalan lintas tersebut tidak lagi digenangi banjir sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas.

“Kami sudah mengundang pihak PUPR Riau dan BPJN untuk membuat perencanaan peningkatan jalan lintas timur dan diusulkan ke pusat melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bapenas (Bapenas),” kata Gubri.

Lebih lanjut dikatakannya, usulan peningkatan jalan tersebut bisa dilakukan dengan dua metode. Yang pertama yakni dengan meninggikan jalan lintas timur agar saat banjir tidak menggenang ke jalan. Atau cara kedua yakni dengan membangun bendungan disisi jalan agar air juga tidak menggenangi jalan ketika banjir.

“Pola peningkatan jalan lintas timur yang diusulkan seperti itu. Tapi nanti pihak BPJN yang akan menyusun teknis usulannya termasuk dalam membuat Detail Engineering Design (DED),” ujarnya.(yas/sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari