TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) – Komitmen PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), bagian dari APRIL Group, untuk melestarikan budaya lokal kembali terlihat melalui dukungan penuh pada Festival Pacu Jalur 2025 di Tepian Narosa, Telukkuantan, Kuantan Singingi (Kuansing). Event tahunan yang berlangsung 20–24 Agustus itu mendapat kucuran bantuan lebih dari Rp700 juta dari APRIL.
Bantuan senilai Rp350 juta diserahkan secara simbolis di Kantor Bupati Kuansing, Selasa (12/8), oleh Stakeholder Relations (SHR) Manager Wilayah Kuansing dan Kampar, Elwan Jumandri, didampingi Dy Head of Corporate Communications Disra Alldrick, SHR Officer Egri Dwi Putra, dan Communications Officer Jepri. Penyerahan diterima langsung oleh Wakil Bupati Kuansing, H Muklisin, yang hadir bersama Asisten I Setdakab Kuansing dr H Fahdiansyah SpOG dan Ketua Umum Panitia Pacu Jalur 2025, Werry Ramadhan Putra.
Total dukungan APRIL tahun ini mencakup berbagai kebutuhan—mulai dari pembiayaan pelaksanaan acara, bantuan untuk jalur, uang pembinaan, hingga bonus tambahan bagi jalur yang disponsori. Empat jalur yang mendapat sponsorship APRIL adalah Alam Cahayo Tuah Nagoghi (Sikakak Cerenti), Panglimo Hitam Bintang Nagoghi (Desa Ketaping Jaya), Singa Kuantan (Desa Sungai Pinang), dan Batu Lompatan Harimau Kompe (Desa Kinali).
Wakil Bupati Kuansing, H Muklisin, menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi RAPP/APRIL Group. “Semoga bantuan ini memberi manfaat besar bagi kelancaran festival, dan menjadi keberkahan bagi APRIL,” ujarnya. Ia juga mengajak seluruh masyarakat dan dunia usaha untuk bersama-sama menjaga serta melestarikan tradisi pacu jalur, yang sudah dikenal hingga mancanegara.
Elwan Jumandri, mewakili APRIL, menegaskan bahwa dukungan ini adalah bagian dari komitmen sosial perusahaan. “Pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama. APRIL mendukung pacu jalur sejak 1994 sebagai wujud kepedulian pada masyarakat dan warisan budaya,” katanya.
Pacu jalur sendiri memiliki sejarah panjang. Tradisi ini bermula pada 1905 di masa penjajahan Belanda sebagai sarana transportasi hasil bumi. Kala itu, perlombaan perahu dipersembahkan untuk Ratu Wilhelmina setiap 31 Agustus. Setelah Indonesia merdeka, pacu jalur menjadi agenda tahunan peringatan HUT RI dan kini masuk kalender atraksi pariwisata nasional.
Lebih dari sekadar olahraga tradisional, pacu jalur adalah perekat kebersamaan dan identitas masyarakat Kuansing. Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk APRIL, tradisi ini terus hidup, berkembang, dan menjadi ikon budaya serta pariwisata Riau yang mendunia. (rio)