SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Bantuan Keuangan Provinsi Riau untuk membangun Rumah Layak Huni (RLH) gratis bagi warga kurang mampu asal Kepulauan Meranti menurun, jika dibandingkan tahun 2023 lalu.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup (PerkimDLHK) Saipul Bakhri ST kepada Riau Pos, Kamis (15/2).
Syaiful mengatakan, bantuan itu tertuang dalam Peraturan Gubernur tentang Penetapan Alokasi Bankeu APBD Provinsi Riau Tahun Anggara 2024 dengan jumlah bantuan sebanyak 10 unit.
Jumlah tersebut jauh menurun jika dibandingkan bantuan yang disalurkan pada tahun anggaran 2023 lalu sebanyak 46 unit. Begitu juga jika dibandingkan dengan alokasi tahun anggaran 2022 silam sebanyak 20 unit.
“Dalam kurun beberapa tahun terkahir artinya tahun ini paling sedikit. Tahun 2022 itu 20 unit, 2023 naik menjadi 47 unit, dan tahun ini turun menjadi 10 unit,” ujarnya.
Dari 10 unit itu total pagu yang disediakan setiap unitnya sebesar Rp77 juta sudah termasuk dengan belanja operasional kelompok masyarakat dengan pengerjaan pembangunan yang menggunakan metode swakelola.
Namun demikian, Syaiful belum dapat memberikan gambaran detail terhadap titik lokasi penerima manfaat, karena pihaknya masih menunggu pergeseran anggaran belanja dan verifikasi penerima dari Pemprov Riau atas usulan pemerintah desa.
Menindaklanjuti bantuan itu, Plt Bupati Kepulauan Meranti H Asmar memberikan dorongan dan ucapan terima kasih kepada pemerintah provinsi.
Untuk itu ia berharap kepercayaan yang diberika Pemprov Riau kepada Pemkab Kepulauan Meranti dapat dilaksanakan dengan baik oleh jajarannya di lapangan.
“Kerjanya harus bagus. Jalan sesuai regulasi sehingga realisasi kinerja tersebut dapat menjadi pertimbangan Pemprov Riau ke depan untuk dapat menyalurkan lebih besar dari tahun ini. Selain itu menghindari persoalan hukum kemudian hari,” ujarnya.
Tentu targetnya kedepan dengan program ini dapat menekan angka kemiskinan daerah setempat. “Pertahankan kinerja dan program, lanjutkan upaya sehingga dapat menekan angka kemiskinan ekstrem di Kepulauan Meranti,” tegasnya.(wir)